Pesawat Jatuh Tewaskan 176 Orang di Iran, Terlihat Cahaya Redup Sebelum Ledakan Besar
Sebanyak 176 orang tewas dalam kecelakaan pesawat jatuh di Teheran, Iran pada Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat.
Penyelidikan awal yang dilakukan Iran serta Ukraina mengungkapkan, pesawat jatuh itu diduga mengalami kerusakan mesin di udara.
Insiden itu terjadi di tengah memanasnya tensi di Timur Tengah.
Hal itu menyusul serangan rudal Iran ke markas pasukan AS dan sekutunya di Irak.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta kepada publik untuk tidak berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat.
"Saya meminta kepada semua orang untuk tidak mengajukan teori yang belum terkonfirmasi," ujar Zelensky di Facebook.
Dia dilaporkan memutuskan untuk mempersingkat masa liburannya di Oman.
Ia bergegas terbang ke ibu kota Kiev.
Zelensky memerintahkan adanya tim tanggap darurat yang dipimpin badan keamanan nasional untuk menangani kecelakaan tersebut.
"Kami telah menyiapkan pesawat darurat untuk membawa jenazah, dan menunggu konfirmasi Teheran untuk memulangkannya," paparnya.
Semua penumpang tewas
Berdasarkan AFP, semua penumpang meninggal dalam insiden pesawat jatuh tersebut.
"Jelas itu tidak mungkin, penumpang dalam penerbangan PS-752 masih hidup," kata Kepala Bulan Sabit Merah.
Mengacu pada informasi yang didapat dari pelacak penerbangan Flightradar24, penerbangan itu dijadwalkan lepas landas pukul 05.15 pagi waktu Teheran.
Pesawat menuju ke Bandara Internasional Boryspil di ibu kota Ukraina, Kiev.
Namun, pesawat baru diberangkatkan hampir satu jam kemudian, yakni pada pukul 06.12 waktu setempat.