Putranya Ditemukan Tak Bernyawa, Puryanti: Aku Ingin Lihat Anakku
Puryanti terus menangis dan meraung-raung meratapi anaknya yang telah terbujur kaku.
Sepanjang perjalanan menuju pemakaman, ibunda almarhum terlihat lemah.
Ia berjalan lunglai dengan dituntun oleh sepupu dan keluarganya.
Korban dimakamkan di TPU Kecapi Kupang Teba pada pukul 17.30 WIB.
Tulus, ayah korban, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu proses pencarian sampai pada pengantaran jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Tulus menyampaikan, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian putra bungsunya tersebut.
"Keluarga sudah ikhlas. Bapak ibunya juga sudah mengikhlaskan," kata Tulus.
Keluarga hanya berharap musibah tersebut menjadi pelajaran dan tidak terulang kembali.
"Semoga musibah ini jadi yang terakhir dan bisa diamabil hikmahnya," sambungnya.
Tidak hanya keluarga, kerabat dan tetangga almarhum juga merasa kehilangan akan kepergian Abay, sapaan akrab korban.
"Iya kehilangan dia anaknya aktif dan akrab sama semua orang. Kalau 17 Agustusan dia selalu ikut, mau menang mau kalah. Paling rame, jadi terhibur," kata M Yamin, tetangga korban.
Kepala Humas Basarnas Lampung Deni Kurniawan menuturkan, pihaknya mendapatkan informasi penemuan mayat korban pada pukul 15.05 WIB.
"Ditemukan nelayan di perairan Srengsem. Setelah itu kami bawa ke Puskesmas Panjang untuk memastikan identitas korban," jelasnya.
Adapun kedua nelayan yang menemukan korban yakni Nursum (56) dan Robinson (45).
Keduanya mengaku sedang memancing dan melihat jasad korban pada pukul 15.05 WIB.
Tenggelam di Lamsel