Kawah Putih Ciwidey nan Memesona

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Kawah Putih di Ciwidey saat ini menjadi salah satu tempat wisata unggulan saat berwisata ke Bandung, Jawa Barat.

Keindahan alamnya yang unik, menjadi salah satu alasan tempat ini menjadi lokasi favorit kunjungan wisatawan, baik dalam dan luar negeri.

Makanya tak salah bila di musim liburan, Kawah Putih akan dipenuhi oleh wisatawan.

DI akhir tahun kemarin, Tribun Lampung bersama teman-teman dari Genpi Lampung berkesempatan berkunjung ke Kawah Putih.

Sayangnya dikarenakan musim penghujan, jadi saat kali pertama tiba bersamaan dengan hujan deras mengguyur kawasan Ciwidey.

Sehingga oleh penjaga loket, dianjurkan untuk tidak masuk ke kawah karena udara sangat dingin.

Sehingga akhirnya diputuskan untuk berteduh sambil menunggu hujan reda di sebuah kafe yang berada tak jauh dari Kawah Putih.

Setelah 2 jam menunggu, akhirnya hujan mereda dan diputuskan untuk masuk ke Kawah Putih.

• Pantai Minang Rua Lampung Selatan Banyak Spot Instagramable

Bagi pengunjung yang ingin naik kendaraan umum atau bus, bisa parkir di luar sebelum loket.

Lalu dilanjutkan menaiki mobil shelter yang telah disediakan.

Sedangkan bila membawa kendaraan pribadi, bisa parkir di bawah, di dekat areal Kawah Putih.

Adapun untuk biaya masuknya tentu berbeda.

Perjalanan dari loket menuju areal Kawah Putih membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan kondisi jalan lumayan terjal, dengan di kanan dan kiri adalah kawasan hutan.

Setelah itu tiba di areal parkir bawah dan dilanjutkan tracking sekitar 10 menit untuk tiba di Kawah Putih.

Keindahan kawah yang dihasilkan dari letusan Gunung Patuha ini langsung menyambut siapapun yang datang.

Warna putih tanah yang berasal dari tanah yang bercampur dengan belerang serta kawah yang berwarna putih kehijauan, langsung membius mata. Konon air kawah dapat berubah-ubah warnanya sesuai kadar belerang, suhu, dan cuaca yang terjadi pada saat itu.

Adapun Kawah Putih sendiri terletak di dataran tinggi kawasan pegunungan yang berada kurang lebih 2.400 dpml.

Karena berada di dataran yang tinggi, membuat suhu di Kawah Putih sangat dingin. Rata-rata suhu di kawasan ini adalah 8 hingga 22 derajat celcius.

• Mencari Ketenangan Kunjungi Air Terjun Tundo Telu Pesawaran

Selain itu, di kawasan Kawah Putih juga terdapat beberapa spot menarik lainnya.

Salah satunya Sunan Ibu yang merupakan spot paling menarik untuk mendapatkan pemandangan Kawah Putih saat pagi hari.

Makanya Sunan Ibu kerap disebut sebagai Sunrise Viewing Point. Untuk mencapai puncak Sunan Ibu, butuh perjalanan sekitar 150 meter yang diantaranya melewati ratusan anak tangga yang sudah tersusun rapih.

Tak hanya itu, di sini juga terdapat spot foto berisi jembatan-jembatan kayu yang terdapat pondokan untuk menikmati Kawah Putih dari ketinggian. Sehingga ini bisa jadi pilihan untuk menikmati Kawah Putih.

Ari Dwi, pengunjung asal Campang, Bandar Lampung mengaku sangat takjub dengan pemandangan di Kawah Putih.

"Pemandangannya indah tapi sangat dingin. Saya tak kuat berlama-lama, selain dingin, bau belerangnya sangat menyengat, meski sudah pakai masker. Tapi meski begitu salut dengan penjaganya yang sempat tidak memberi izin karena kondisi hujan dan cuaca dingin. Jadi mereka jujur, tak hanya sekadar cari uang dari pengunjung," katanya.

• Selain Gigi Hiu, Pantai Karang Bebay Tawarkan Hamparan Batu Raksasa Instagramable

Bagi yang ingin ke Kawah Putih, ada dua cara untuk datang ke Kawah Putih Ciwidey. Selain menggunakan mobil pribadi juga bisa datang dengan bus.

Jika ingin menggunakan bus, dapat naik dari Terminal Leuwi Panjang jurusan Bandung yang berhenti di Terminal Ciwidey.

Setelah itu melanjutkan perjalanan dengan angkot kuning jurusan Ciwidey menuju Situ Patengang, turun di pintu gerbang Kawah Putih, lalu naik mobil bak terbuka sampai ke area kawah.

Untuk yang menggunakan kendaraan pribadi dapat jalan dari Pusat Bandung kemudian cari Jalan Raya Soreang Ciwidey melalui jalur Stadion si Jalak Harupat - Taman Kelinci Ciwidey - Ciwidey Valley Resort - Kampoeng Strawberry - Wisata Kawah Putih. (teguh prasetyo)