Disebut Percaya Pawang, Karni Ilyas Beri Balasan Jleb Banget
"Kok pawang sih?? Yg berdoa & mendoakan supaya cuaca baik & tidak ada badai itu Jutaan orang.. !! Kok pawang??
Penulis: taryono | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Host ILC TV One Karni Ilyas menyinggung pawang dan alat canggih terkait hujan yang mengguyur Jabodetabek via akun Instagramnya, Minggu 12 Januari 2020.
Unggahan Karni Ilyas pun dibanjir beragam komentar dari netizen.
"BMK ramalkan 2 Januari sampai hari ini, Jkt hujan extrim, puncaknya hari ini. AS pun ikut peringatkan warganya.Ternyata sampai sore ini cuaca cerah. Sebaliknya 1 Januari, tanpa aba-aba Jabodetabek dilanda hujan terlebat dlm seabad.Mungkinkah alat canggih dikalahkan pawang hujan?,"tulisnya.
Akun @raynoldsurbakti kemudian mempertanyakan pernyataan soal pawang.
"Kok pawang sih?? Yg berdoa & mendoakan supaya cuaca baik & tidak ada badai itu Jutaan orang.. !! Kok pawang??
• Karni Ilyas Ungkap Penyebab Banjir di Jakarta Malah Dapat Balasan Sadis
• Karni Ilyas Bongkar Proyek Erick Thohir di Garuda Indonesia: Banyak Pejabat Bawa Barang Mewah Lolos
• Bahas Skandal Eks Dirut Garuda di ILC TV One, Karni Ilyas Kena Protes
• Siswi SD yang Wawancarai Anies Baswedan Pakai Bahasa Inggris Ternyata Cucu Karni Ilyas
Karni Ilyas lalu membalasnya dengan kalimat menohok.
"Jangan dibaca letterlijk begitu dong. Itu kan kalimat satire," tulisnya.
Dilansir Tribunnews, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sepekan kedepan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat deisertai kilat petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Dikatakan Deputi Bidang Metereologi BMKG, Mulyono R. Prabowo mengatakan gelombang atmosfer masih berada di Wiliyah Indonesia bagian tengah dan timur.
Hal tersebut yang mendukung peningkatakn konsentrasi curah hujan.
“Fenomena gelombang tropis yakni Kelvin Wave dan Rossby Ekuatorial berkontribusi signifikan pada pembentukan pola siklonik dan pertemuan,” kata Mulyono dalam keterangan tertulisnya Sabtu (11/1), dilansir situs Setkab.go.id.
Untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) kondisi cuaca secara umum akan terjadi hujan dengan intensitas ringan.
Adapun secara spesifik, pada tanggal 12-14 Januari 2020, hujan intensitas ringan akan terjadi di wilayah Bogor, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Tangerang.
Pada periode tersebut, hujan akan terjadi pada siang dan malam hari.
Sementara pada tanggal 15-18 Januari 2020, diprediksi akan terjadi peningkatan potensi hujan di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Tangerang serta sebgaain Bogor.
Pada periode tersebut hujan akan terjadi hingga intensitas lebat yang dimulai pada dini hari menjelang pagi dan akan terjadi kembali pada sore menjelang malam.
Untuk wilayah lain, potensi curah hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi periode 12 – 14 Januari 2020.
Antara lain terjadi di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT.
Selain itu juga terjadi di Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Sedangkan, pada periode 15-18 Januari 2020, curah hujan sedang hingga lebat juga akan terjadi di Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung.
Di wilayah Jawa juga masih berpotensi yakni di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Jawa Timur.
Wilayah lainnya yakni NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Selain prakiraan hujan dan angin kecang, BMKG juga memprediksi potensi ketinggian gelombang laut.
Dalam periode sepekan kedepan, gelombang laut di wilayah Indonesia dapat mencapai lebih dari 2,5 meter dan terjadi beberapa wilayah.
Antara lain yakni di Perairan selatan Jawa Tengah hingga P.Sumba, Laut Sawu, Perairan selatan P.Sawu – P.Rote, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, dan Laut Natuna Utara.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetep waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan.
Banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin merupakan bencana yang perlu diwaspadai dalam situasi tersebut.
“Selain itu, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar selalu waspada,” tutur Mulyono. ( Tribunlampung.co.id)