Dua Eksekutor Hakim PN Medan Jamaludin Tak Berdaya Ikuti Perintah Zuraida Hanum, Karena Alasan Ini?
Saya gak tahan suami saya selingkuh saja, bahkan hamil ke dua ia seperti tidak peduli," ujar Zuraida Hanum seperti yang dikutip TribunJakarta.com di
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Rencana aksi pembunuhan hakim PN Medan Jamaluddin nyaris batal, jika Zuraida Hanum aktor utama pembunuhan yang notabane istri korban mau mengikuti saran M Jefri Pratama salahsatu eksekutor.
Namun saran M Jefri Pratama tidak menghabisi nyawa Jamaludin ternyata ditolak mentah-mentah Zuraida Hanum.
Rencana pembunuhan Hakim Jamaludin diawali pertemuan pertama antara M Jefri Pratama, dan Zuraida Hanum, di lantai II cafe Every Day Jalan gagak Hitam.
Saat itu Zuraida berkeluh kesah perihal rumah tangganya dengan Jamaluddin.
Dengan suara serak dengan memakai pengeras suara dari pihak kepolisian, Zuraida Hanum curhat ke Jefry.
• Ayahnya Dibunuh Ibu Tiri, Anak Hakim Jamaludin Masih Ragu
• Bukan Khilaf, Ini Motif Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin
• Detik-detik Hakim PN Medan Jamaluddin Dibunuh, Istri Bersiap di Kasur Saat 2 Pria Masuk Kamar
"Saya gak tahan suami saya selingkuh saja, bahkan hamil ke dua ia seperti tidak peduli," ujar Zuraida Hanum saat rekonstruksi Rekontruksi di gelar di lantai II, Cafe Every Day, Jalan Gagak Hitam Senin (13/1/2020), seperti dikutip TribunJakarta.com di TribunMedan.com, Senin (13/1/2020).
Jefry lantas memberikan saran kepada Zuraida Hanum untuk menempuh jalur pisah.
"Saya menyarankan kenapa tidak dibawa ke pengadilan agama saja dan berpisah baik-baik," ucap Jefry.
Di pertemuan pertama ini, keduanya tak banyak melakukan obrolan.
Hingga akhirnya di pertemuan selanjutnya di Cafe Every Day, Jalan Gagak Hitam, para pelaku merencakan aksi pembunuhan.
Saat itu, eksekutor lain M Reza Fahlevi ikut merencanakan pembunuhan.
Dikatakan Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian, Jefry sempat menolak permintaan Zuraida Hanum.
Jefry saat itu menyarankan Zuraida Hanum untuk menggugat cerai sang suami.
"Jefri Pratama sarankan Zuraida Hanum gugat cerai ke pangadilan," ujar Kombes Pol Andi Rian.
Namun Saran Jefry ditolak mentah-mentah oleh Zuraida Hanum.
Zuraida Hanum bersikeras meminta dua rekannya tersebut membunuh suaminya, Jamaluddin, dan akhirnya pembunuhan pun dilakukan.
Zuraida dan 2 orang eksekutor membunuh Jamaluddin dengan cara dibekap hingga korban kehabisan udara.
"Dia (Zuraida Hanum) malu kalau cerai di pengadilan," sambungnya.
Anak Jamaluddin beberkan sikap Zuraida Hanum saat berbicara
Anak kedua Hakim PN Medan, Rajif Fandi Jamal (18) buka suara terkait kematian sang ayah yang dibunuh ibu tirinya, Zuraida Hanum.
Ia tak menyangka sang ayah dibunuh oleh ibu tirinya, Zuraida Hanum.
Padahal saat Jamaluddin ditemukan tak bernyawa, Zuraida Hanum tampak menangis meraung-raung.
Zuraida Hanum terlihat duduk lemas bersandar di jok kiri paling depan saat mobil yang ia tumpangi berhenti di kamar jenazah RS Bhayangkara, Medan, Jumat (29/11/2019).
Hari itu, suami Zuraida Hanum, Jamaluddin ditemukan tewas di dalam mobil dan jenazahnya dievakuasi ke RS Bhayangkara.
Jenazah tersebut ditemukan terlentang di bangku nomor dua mobil Toyota Prado warna hitam.
Mobil yang membawa jenazah Hakim PN Medan terparkir di area kebun sawit milik masyarakat di Dusun Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.

Pas di hari ke-40 meninggalnya Jamaluddin, kejahatan Zuraida Hanum terbongkar.
Rupanya ia adalah otak dari pembunuhan yang dilakukannya kepada sang suami.
Bersama dua rekannya, Jefri Pratama (42) dan Reza Pahlevi (29), mereka ditetapkan jadi tersangka oleh polisi pada, Rabu (8/1/2020).
Hari ini digelar rekonstruksi meninggalnya Jamaluddin di kediamannya di Jalan Aswad, Perumahan Royal Monaco, Blok B No. 22, Senin (13/1/2020).
Anak kedua Jamaluddin, Rajif akhirnya buka suara.
Ia mengaku tak menyangka ibu tirinya tega menghabisi nyawa ayahnya.
Selain itu, Rajif juga membongkar sikap Zuraida Hanum yang ia ketahui.
Ia menyebut sikap Zuraida Hanum lembut kala berbicara.
"Terkejut, emang nggak nyangka karena dia orangnya lembut gitu kalau ngomong," katanya seperti yang dikutip TribunJakarta.com di TribunMedan.com.
Rajif menyayangkan perbuatan ibu tirinya kepada sang ayah, padahal Jamaluddin telah memberikan hidup yang layak.
"Sama ayah dikasih semua," sambungnya.
Sikap sang ayah ke anak Zuraida Hanum juga disebut sangat baik bahkan tak membeda-bedakan.
"Terus dia (read, Zuraida) ada anak bawaan dari suami pertamanya, itu yang rawat almarhum ayah,"
"Enggak dibeda-bedakan anak tiri dan anak kandung, adilah gitu dibuat ayah. Jadi kalau dia kelakuannya gitukan enggak nyangka," cerita anak kedua Jamaluddin.
Saat mengetahui Zuraida Hanum adalah pembunuh sang ayah, Rajif mengaku perasaannya langsung campur aduk.
"Sedih, kesal, semua campur aduk," katanya.
Lantas Rajif menuturkan hubungannya dengan sang ibu tiri memang kurang intens saat berkomuniasi.
Ia mengaku kurang berinteraksi dengan Zuraida Hanum yang Rajif sebut bunda.
"Kami memang kurang berinteraksi dengan bunda," ujar Rajif.
Hal itu diakuinya karena Zuraida Hanum tak pernah mengajaknya berbaur.
"Jadi dia lain, kami lain. Ada jarak," sambungnya.
Meski begitu, Rajif mengaku Jamaluddin kerap berusaha membuat Zuraida Hanum dekat dengannya.
"Tapi ayah sering bilang ke dia 'ayokah deket sama anak, masa kamu gitu tapi cuma diam aja'," kata Jamaluddin seperti yang diutarakan Rajif.
Rajif meminta agar para pelaku pembunuhan sang ayah minimal diberi hukuman seumur hidup.
Ia ingin para pelaku jera dengan kejahatan yang telah dilakukan mereka.
"Mudah-mudahan dikasih humuman setimpal. Bikin dia jera, minimal penjara seumur hidup," katanya. (Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com)