Bukan karena Harta, Terkuak Motif Zuraida Hanum Rencanakan Habisi Nyawa Hakim Jamaluddin

Tak tahan menghadapi perilaku suaminya itu, timbullah niat Zuraida Hanum untuk membunuh Jamaluddin.

Editor: wakos reza gautama
TRIBUN MEDAN/M FADLI TARADIFA
Kedua pelaku Zuraida Hanum dan M Jefri Pratama melakukan rekonstruksi saat bertemu di Cafe Every Day, Senin (13/1/2020) Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Eksekutor Sempat Tolak Permintaan Bunuh Hakim Jamaluddin, Zuraida Hanum Bersikeras dengan Alasan Ini, https://jakarta.tribunnews.com/2020/01/13/eksekutor-sempat-tolak-permintaan-bunuh-hakim-jamaluddin-zuraida-hanum-bersikeras-dengan-alasan-ini?page=all. Penulis: Siti Nawiroh Editor: Rr Dewi Kartika H 

Zuraida mengatakan lebih baik almarhum Jamaluddin mati.

Kemudian Zuraida meminta tolong agar korban dibunuh.

Sementara itu, Jefri Pratama (42) mengaku saat itu dia sempat menanyakan kepada Zuraida kenapa harus dimatikan, kenapa tidak ke pengadilan.

Saat itu, kata Jefri, Zuraida menjawab karena malu.

Sambil menceritakan hal itu Jefri sempat melihat Zuraida yang mengangguk.

Pengacara Zuraida Hanum, Onan Purba mengatakan, semua pertanyaan polisi diawab semua oleh kliennya.

"Semua pertanyaan polisi tetap dijawab sepanjang saya dampingi dia, nonstop. Sepanjang yang ditanya polisi tidak ada yang dibantah," katanya.

Tahapan rekonstruksi

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Ryan mengatakan, dalam rekonstruksi ini ada beberapa tahapan.

"Hari ini adalah tahap perencanaan. Ada beberapa lokasi yang akan kita datangi untuk proses rekonstruksi karena dalam proses perencanaan ini tidak hanya satu kali. Ini proses perencanaan pertama," katanya.

Andi menambahkan, semua pernyataan sudah tertuang di berita acara pemeriksaan (BAP).

"Substansinya bahwa yang bersangkutan merencanakan. Apa pun yang menjadi dasar perencanaan, sebagaimana saat pers rilis sudah disampaikan pimpinan polda adalah masalah keluarga," katanya.

Menurutnya, rekonstruksi digelar di lima lokasi.

Warung Everyday, kata dia, adalah tempat pertemuan pertama.

Selanjutnya tiga tiga tempat lain lagi hingga tersangka membeli peralatan sebelum eksekusi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved