VIDEO Kenalan Dengan Muhammad Firly Ramadhan, Mekhanai Lampung 2019
Ajang Muli Mekhanai mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Lampung.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNGWIKI.COM, BANDAR LAMPUNG - Ajang Muli Mekhanai mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Lampung.
Ajang Muli Mekhanai Lampung tahun 2019 dijuarai oleh Muhammad Firly Ramadhan dan Irene Theodore.
Berikut, biodata Muhammad Firly Ramadhan sebagai Mekhanai Lampung 2019.
Latar Belakang
Namanya Muhammad Firly Ramadhan.
Laki-laki yang akrab disapa Firly ini lahir di Bandar Lampung, 24 Januari 1998.
• VIDEO Fadlan Satria, Pemain Scrabble Dunia Asal Lampung
• VIDEO Naura Farradiena, Duta Kopi Lampung 2018
• VIDEO Potret Bapak Podcast Lampung Gery Dwi Septa Ardian
Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Hendarmin dan Mardalena.
Berawal dari organisasi
Semasa sekolah hingga kuliah, Firly aktif di banyak organisasi.
Organisasi pertama yang ia tekuni adalah basket ketika duduk di bangku sekolah menengah Al-Kautsar Bandar Lampung.
Di masa itu pula, sejarah baru dari sosok Muhammad Firly Ramadhan dimulai.
Ketika itu, Firly mengaku selalu antipati dengan para organisatoris.
"Dulu kalau ada yang ikutan organisasi, mikirnya, apa sih sok sibuk banget," ujarnya kepada Tribunlampungwiki.com, Rabu, 11 Desember 2019.
Selain antipati, ia juga merasa kesulitan untuk berinteraksi dengan banyak orang.
Atas dasar dua hal itulah, Firly jengah dan memutuskan untuk berubah.
"Jadi kayak bertekat, di mana pun gua SMA, pokoknya gua harus bisa berubah dan membangun interaksi sosial yang lebih baik," ujarnya sambil mengenang.
Kegigihan tekat tersebut kemudian mengantarkannya pada OSIS.
Ia berharap, organisasi idola anak SMA tersebut bisa menjadi wadah baginya untuk bisa mengeksplor diri.
"Dulu gua dapet golden tiket buat bisa masuk OSIS karena terpilih sebagai 10 siswa MOS terbaik," jelasnya.
Rangkaian tes mulai dari psikotes sampai wawancara ia jalani dengan sungguh-sungguh demi bergabung dengan organisasi tersebut.
Sedangkan, golden tiket yang ia dapatkan sebelumnya dimanfaatkan untuk memperoleh poin tambahan.
"Waktu itu yang daftar ada sekitar 100-an, yang keterima ada 20-an alhamdulillah gua termasuk di dalamnya," katanya.
Berkat kerja keras, Firly bisa berkembang dengan cepat di sana.
Setahun kemudian, Firly memberanikan diri menyalonkan diri sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) untuk periode kepengurusan 2014-2015.
Keberaniannya tersebut berbuah manis karena teman-temannya mempercayakan amanah tersebut ke pundaknya.
Kemudian pada tahun 2015, dalam biodata Muhammad Firly Ramadhan, ia melanjutkan pendidikannya ke jurusan hubungan internasional (HI) Unila.
Di tahun yang sama, ia langsung dipercaya menjadi ketua angkatan.
"Waktu itu yang nyalon ada enam. Dan mungkin karena gua bisa bangun trust ke temen-temen angkatan gua, jadi gua yang terpilih," ungkapnya.
Tidak berhenti sampai sana, Firly melebarkan sayap ke banyak organisasi.
"Karena udah biasa gerak, kalo diem malah jadi nggak enak. Jadinya mikir, apalagi ya, apalagi ya (pencapaian)," ujarnya sambil berkelakar.
Ia tercatat pernah bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) HI Unila dan Social Political English Club (SPEC) FISIP Unila.
Di tahun-tahun pertama, Firly masih menjabat sebagai anggota muda.
Namun ketika puncaknya tahun 2017, Firly diamanahkan untuk menjabat di kedua organisasi internal kampus tersebut.
Di HMJ HI Unila ia ditunjuk sebagai ketua umum.
Sedangkan di SPEC sebagai kepala bidang HRD.
"Karena nggak mungkin jabat di dua-duanya, akhirnya gua milih untuk melanjutkan tanggung jawab gua sebagai Ketum HMJ HI," paparnya.
Pengalaman-pengalaman organisasi yang ia tekuni sejak SMA hingga kuliah, ia akui sangat membantunya menjadi sosok Mekhanai saat ini.
Ia belajar percaya diri, membangun interaksi sosial yang lebih baik, dan tumbuh menjadi pribadi yang positif.
"Ketika gua ikutan audisi Muli Mekhanai, yang jadi bekal gua ya pengalaman organisasi gua dari SMA sampe kuliah inilah," paparnya.
Jadi dua mekhanai sekaligus
Sebelum menjadi Mekhanai Lampung 2019, nama Firly sudah mentereng karena memenangkan ajang Muli Mekhanani Kota Bandar Lampung 2018.
Selama menjadi Mekhanai Kota Bandar Lampung, Firly terbiasa dengan sederet aktivitas kedutaan.
"Muli Mekhanai itu duta membawahi bidang seni, budaya dan pariwisata. Jadi kita eksplore potensi-potensi yang ada di Bandar Lampung," paparnya.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan untuk melaksanakan bidang pariwisata adalah mengenalkan wisata Kali Akar di Teluk Betung Bandar Lampung beberapa waktu lalu.
"Waktu itu kita terjun langsung bersih-bersih tempatnya dan mempromosikannya lewat sosial media," jelasnya.
Sedangkan untuk melaksanakan bidang seni dan budaya, Firly dan segenap anggota Ikatan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung (IMKOBAL) lebih fleksibel.
Biasanya, hal ini diwujudkan dalam gelaran tertentu seperti Festival Krakatau atau event sejenis yang memiliki korelasi dengan dinas pariwisata.
"Lebih fleksibel (programnya) dan menyesuaikan dengan dinas," ujarnya.
Selain itu ketika menjadi Mekhanai Kota Bandar Lampung 2018, Firly juga kerap mendampingi Wali Kota Bandar Lampung dalam kegiatan pemerintahan.
Tapi ternyata, di balik karier awal yang cemerlang tersebut, terdapat sebuah pengalaman menarik bagi Firly.
Ketika ia mengikuti tes wawancara Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung, Firly sempat ditantang oleh panitia karena penampilannya.
"Dulu gua masih gondrong dan acak-acakan. Jadi pas wawancara ditanya, 'kamu serius nggak ikutan acara ini?', trus gua bilang, 'serius', akhirnya dia bilang, 'ya udah kalo gitu saya tunggu perubahannya,'". katanya sambil mengenang.
Tanpa buang-buang waktu, Firly segera memangkas rambut dan mengubah penampilannya.
Perjuangan tersebut tidak dilakukan semata-mata untuk menang, melainkan wujud upgrade dirinya menjadi pribadi yang bisa berinteraksi sosial dan berkembang secara lebih baik.
Setahun kemudian, Firly mengikuti ajang Mekhanai Lampung 2019.
Ajang ini diikuti oleh seluruh Muli Mekhanai dari masing-masing kabupaten kota se-Provinsi Lampung.
Hal ini diakui Firly sempat membuatnya takut.
"Yang ikut di provinsi kan perwakilan dari tiap-tiap kabupaten kota. Jadi banyak orang-orang hebat," kata dia.
Namun, perasaan tersebut segera ditepis.
Baginya, pengalaman dan pengetahuan lebih penting dibanding predikat menang atau kalah dalam kompetisi.
"Fokusnya lebih ke pengalaman. Jadi nggak ngoyo-ngoyo amat untuk menang," ucapnya.
Selama menjadi Mekhanai Lampung dan Mekhanai Kota Bandar Lampung Firly menjelaskan bahwa terdapat sedikit perbedaan.
"Bedanya lebih ke level, kalo yang Mekhanai Lampung kan cakupannya provinsi, kalo Mekhanai Bandar Lampung kan masih kota," paparnya.
Selain itu, atmosfer yang ia rasakan juga berbeda.
Jika Mekhanai Kota Bandar Lampung circlenya adalah walikota dan dinas pariwisata.
Sedangkan, Mekhanai Lampung cirlclenya adalah gubernur dan tamu-tamu kenegaraan.
Contoh nyatanya adalah ketika Lampung Krakatau Festival beberapa waktu lalu, Firly dan Irene (Muli Lampung 2019) bertugas menyambut Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Selama menjadi Mekhanai Lampung, Firly berpartisipasi aktif dalam memperkenalkan pariwisata, seni dan budaya Lampung kepada khalayak luas.
Ia menyambangi banyak daerah di Lampung dengan potensi-potensi luar biasa untuk di kenalkan pada dunia.
"Kemarin ke Tanggamus, kita eksplor Gigi Hiu sama Kiluan, kita eksplor lewat media sosial," ujarnya.
Imbas dari predikat Mekhanai Lampung yang ia sandang, sejauh ini Firly mendapat banyak pekerjaan sebagai model brand dan produk-produk tertentu.
Namun, Firly menepis akan melanjutkan karier modelling di masa depan.
"Karena gua dari jurusan hubungan interrnasional, jadi nanti ada rencana buat kerja di bidang sejenis, entah di kedutaan atau di kementerian luar negeri," jelasnya.
Makin menantang makin baik
Layaknya kebanyakan pria, Firly memaparkan amat menyenangi aktivitas yang memacu adrenalin.
Ia senang mencoba sesuatu hal yang baru dan menantang.
"Kemarin abis naik Gunung Gunter di Garut, baru pertama kali sih, tapi excited banget dan pengen gua ulang lagi," ujarnya bersemangat.
Menyadari keterbatasannya sebagai pendaki pemula, sebelum melakukan pendakian, ia mempersiapkan stamina dan pengetahuannya sebaik mungkin.
Sejak H-4 sebelum pendakian, Firly bersama sang kakak melatih kesiapan fisiknya dengan jogging dan lari.
"Kemarin waktu di gunung tuh ada anak-anak sekitaran SMA gitu kepental pas turun karena mungkin kurang persiapan dan hati-hati. Padahal kan urusan safety itu penting banget," ujarnya.
Selama pendakian, banyak pelajaran hidup yang tidak ia dapatkan dalam situasi biasa.
Menurutnya, gunung adalah tempat di mana semua orang berhak mencapai tujuan dengan caranya masing-masing.
Ada yang berjalan cepat, merangkak, atau butuh bantuan tongkat, semuanya dilakukan demi satu tujuan yakni puncak.
"Gunung Guntur tuh miniatur Semeru, jadi track-nya (jalur pendakian) susah banget dilewatin, di sana gua ngerangkak," katanya.
Nanti setelah selesai tugas akhirnya sebagai mahasiswa, Firly berencana kembali mendaki gunung bersama adik serta kakaknya ke Gunung Merbabu.
Tidak hanya itu, Mekhanai Lampung 2019 ini juga menyenangi aktivitas traveling, mengunjungi tempat baru, kuliner dan berolahraga.
Namun karena padatnya aktivitas, ia mengaku harus pandai-pandai mengatur waktu untuk menunaikan hobinya tersebut.
Hal ini dikonfirmasi oleh rekan-rekan sejawat Firly.
Abdurrahman Wahid (24) mengatakan waktu nongkrongnya bersama Firly menjadi tidak sesering dahulu.
"Kalo sekarang menyesuaikan aja. Kalo lagi sama-sama free, baru bisa main," ceritanya.
Untuk tempat nongkrong, Firly dan teman-temannya biasanya menyambangi kedai-kedai kopi atau sekadar berkunjung ke rumah salah satu rekannya.
"Nggak ada yang gimana-gimana banget atau berlebihan, biasa aja," ujarnya mantap.
Sederhana di segala aspek
Pria berjanggut tipis ini memang lebih suka tampil apa adanya.
Baik kepribadian, pertemanan, atau bahkan penampilan.
Bahkan, meski kini sudah menyandang predikat Mekhanai Provinsi Lampung, Firly mengaku hanya menggunakan produk kosmetik pencuci wajah.
"Sebenernya dari pas jadi Mekhanai Kota Bandar Lampung 2018, ada mungkin ribuan kosmetik yang dateng. Tapi nggak ada yang dipake, nggak biasa," paparnya.
Firly juga sering mengelak untuk di make-up ketika pentas.
Ia berdalih wajahnya berkeringat jika harus dipoles.
Kesederhaan Firly tersebut dikonfirmasi Meka Nurhadi (24), salah seorang rekannya yang lain.
"Dia asik, tetap jadi orang yang apa adanya walaupun sekarang kariernya bagus," jelasnya.
Betah menjomblo
Kabar baik bagi para gadis, sampai saat ini Firly masih belum memiliki kekasih.
Di usianya yang ke-21 tahun, ia mengaku masih dalam tahap mencari tambatan hati yang cocok dengan dirinya.
"Kalo sekarang masih nyari nyari dulu aja, soalnya kan sekarang masih belum settle (stabil), masih kuliah juga," paparnya.
Ketika ditanya soal wanita idaman, Firly mengatakan menaruh hati pada sosok perempuan cerdas dan enak diajak ngobrol.
"Kalau fisik gitu kan relatif ya, jadi yang nyambung diajak ngobrol aja," katanya.
Riwayat pendidikan
1. TK Al-Kautsar Bandar Lampung
2. SD Al-Kautsar Bandar Lampung (2003-2009)
3. SMP Al-Kautsar Bandar Lampung (2009-2012)
4. SMA YP Unila Bandar Lampung (2012-2015)
5. S1 Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Lampung (2015-sekarang)
Demikian, biodata Muhammad Firly Ramadhan yang terpilih sebagai Mekhanai Lampung 2019. (tribunlampungwiki.com/kiki novilia).
Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar