Badak Sumatra Terancam Punah, Gubernur Arinal Inisiasi Pembangunan Suaka Rhino Sumatra di TNBBS
Gubernur Arinal kemudian menginisiasi pembangunan Suaka Rhino Sumatra di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Penulis: kiki adipratama | Editor: Andi Asmadi
Lampung Benteng Terakhir
Akan halnya suaka dan konservasi badak Sumatra di Taman Nasional Way Kambas, pada Desember 2019 lalu Subakir yang menjabat Kepala Balai TNWK, mengungkapkan, TNWK di Lampung Timur adalah taman nasional yang paling banyak menyimpan badak Sumatra.
"Dari 80 ekor yang tersisa di hutan Sumatra, 40 di antaranya hidup di alam hutan Taman Nasional Way Kambas. Sisanya tersebar di sejumlah taman nasional di Pulau Sumatera," kata Subakir.
Dari 40 ekor yang hidup di alam TNWK, kata Subakir, sebanyak 7 ekor berada di pusat penangkaran badak sumatera atau Suaka Rhino Sumatera TNWK, sedangkan 33 ekor hidup di alam Hutan Way Kambas.
"Hasil penelitian menunjukkan, di Sumatera ini hidup badak Sumatera sekitar 80 ekor, Sebanyak 80 itu terbagi di sejumlah taman nasional di Sumatera, dan paling banyak hidup di Taman Nasional Way Kambas,” katanya.
Gubernur Arinal pun berkomitmen untuk melindungi satwa tersebut dari kepunahan dengan menjadikan Lampung sebagai benteng terakhir melestarikan, melindungi, dan mengembangbiakkan badak Sumatra.
"Kita sudah membuktikannya dengan mampu mengembangbiakkannya di Way Kambas ini," kata Arinal pada peringatan Hari Badak Sedunia dan peresmian Suaka Rhino Sumatra (SRS) II, di Suaka Rhino Sumatra Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, beberapa waktu lalu.
Gubernur juga meninjau dan melihat langsung badak bernama "Harapan" di kandang karantina di pintu koridor penghubung antara SRS I dan SRS II.(*)