Jembatan Gantung di Bengkulu Putus, 4 Orang Tewas dan 6 Hilang
Jembatan gantung putus di Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Minggu (19/1/2020) sekira pukul 15.00 WIB.
Penulis: Gusti Amalia | Editor: Daniel Tri Hardanto
Akses di Dente Teladas Rusak, Siswa ke Sekolah Meniti Jembatan Putus
Jembatan gantung yang menjadi penghubung akses jalan warga Kampung Sungai Burung, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulangbawang putus, Kamis (5/12) dini hari.
Akibatnya, rutinitas sehari-hari masyarakat setempat terhambat. Bahkan kesulitan juga dialami para pelajar yang mana Jembatan gantung tersebut merupakan bagian akses jalan penyeberangan menuju sekolah.
Dengan kondisi Jembatan tersebut, para siswa yang berangkat sekolah terpaksa harus menyeberang dengan meniti dan menggenggam erat tali baja yang membentang di atas sungai, tanpa menghiraukan keselamatan demi sampai ke sekolah tepat waktu.
Menurut Jamal, warga setempat, terputusnya seling Jembatan gantung tersebut akibat air pasang serta hujan lebat yang melanda pada Kamis kemarin.
"Putusnya Kamis kemarin, malam itu hujan dan air pasang besar," ujarnya.
Dikatakannya, jembatan itu merupakan satu-satunya akses yang digunakan warga untuk penyeberangan dan masyarakat bergantung dengan Jembatan tersebut.
Dengan kondisi jembatan tersebut, akses pendidikan terhambat karena anak-anak sekolah terpaksa menyebrang.
Selain itu, aktivitas nelayan juga terganggu karena jalur tersebut tidak dapat dilalui oleh kapal maupun speed boat yang sering digunakan nelayan.
"Susah kalau putus gini, terhambat semua, khawatir juga sama anak-anak yang mau sekolah nyeberang niti jembatan gitu bahaya, nelayan juga gak bisa lewat," keluhnya.
"Jadi kalau jembatan belum diperbaiki, semua aktivitas warga terhambat," terang Jamal yang juga mantan Kepala Kampung Sungai Burung.
Untuk itu ia berharap pemerintah kabupaten setempat dapat mengirimkan bala bantuan serta dapat mengatasi putusnya jembatan tersebut, sehingga akses jalan dapat kembali normal.
"Kami harap pemerintah dapat segera memperbaiki, supaya aktivitas warga dan anak-anak sekolah bisa seperti biasanya," tutupnya.
Terkait persoalan ini Kadis PUPR Tuba Puncak Stiawan belum bisa dihubungi.
Gotong Royong Warga