Siswi SMA Disebut Anak Jin, Mengaku Ditendang Bu Guru Saat Dihukum Merangkak di Lapangan
Menurut siswi SMA berinisial T itu, sang ibu guru menyebutnya anak jin lantaran dirinya cukur alis.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang Siswi SMA mengaku mendapat kekerasan dari gurunya lantaran masalah alis.
Menurut siswi berinisial T itu, sang ibu guru menyebutnya anak jin lantaran dirinya cukur alis.
Tak hanya itu, ia juga disumpahi tak selamat 7 keturunan.
Peristiwa Siswi SMA dihina guru tersebut terjadi di Kandis Ogan Ilir.
• Bandar Judi Penculik Siswi SMA Kabur saat Diperiksa Polisi
• Video Viral Sekumpulan ABG Joget di Kuburan, Para Gadis Putar Kepala hingga Kibas Rambut
• Tenaga Honorer Resmi Akan Dihapuskan, Lihat Aturan dan Kapan Mulai Diberlakukan di Daerah
Berikut, fakta-fakta lengkap kasus Siswi SMA disebut anak jin karena cukur alis sebagaimana dilansir Suryamalang (Grup Tribunlampung.co.id).
1. Penyebab korban dihina
Dilansir dari Tribunnews dalam artikel berjudul 'Gara-gara Cukur Alis, Siswi SMA Diteriaki Anak Jin oleh Bu Guru', penyebab korban dihukum gurunya karena cukur alis.
Kala itu, korban T tak bisa menjawab pertanyaan guru tersebut perihal alasan dirinya cukur alis.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, 16 Januari 2019 pagi, seusai piket.
Saat masuk jam pertama, para siswa kelas XI tersebut diabsen satu per satu oleh guru berinisial A yang memegang jam pelajaran saat itu.
"Pas nama saya dipanggil, saya disuruh ke depan."
"Ditanya kenapa alis itu, saya diam."
"Ditanya lagi, langsung disuruh bersumpah di atas Alquran dan dikatain 7 keturunan tidak selamat."
"Lalu disuruhnya merangkak keliling lapangan. Saya sempat dikatain anak jin," ujarnya saat diwawancarai, Senin 20 Januari 2019.
2. Korban sempat kabur
Saat sang guru lengah, korban pun sempat berusaha kabur karena malu.
Namun, aksinya itu diketahui oleh oknum guru tersebut.
"Guru tadi menghampiri, posisi saya masih merangkak."
"Saya ditendangin di pinggang sebelah kiri sampai saya terguling."
"Kemudian, saya disuruh ulangi merangkak dari awal," ungkapnya.
Karena kejadian itu, ia merasa malu dan merasa kesakitan di pinggang sebelah kiri.
Ia juga bingung lantaran merasa tidak ada masalah dengan oknum guru itu sebelumnya.
3. Alasan korban cukur alis
Menurut korban, ia cukur alis bukan karena disengaja.
Ia mengatakan, alisnya dicukur lantaran terpotong.
"Alis saya terpotong, jadi dibenerin tante di salon. Saya tidak begitu tahu kalau tidak boleh cukur alis," kata dia.
Seusai kejadian tersebut, ia merasa malu untuk kembali bersekolah di sekolah tersebut.
Karena pasca kejadian, ia mengalami bullying dari siswa-siswa lain.
"Sudah tiga hari tidak sekolah, setelah kejadian (karena malu)," jelasnya.
4. Konfirmasi sekolah
Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak sekolah melalui Wakil Kesiswaan SMAN 1 Kandis, Muhammad Temmi mengatakan, pihaknya membantah adanya penendangan yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah tersebut.
Ia mengatakan, hukuman yang dikenakan kepada siswinya itu dalam batas wajar.
"Kami tidak mungkin membunuh siswa kami. Mereka itu anak-anak kami," ujarnya saat dikonfirmasi via telepon.
Ia mengatakan, saat ini, pihak sekolah telah memanggil guru yang bersangkutan untuk menjelaskan kejadian tersebut.
"Sudah kita panggil," jelasnya.
5. Peristiwa serupa siswi SMK disebut perempuan nakal
Akibat diteriaki sebagai perempuan nakal oleh seorang guru di depan umum, siswi SMK berinisial Ar mengalami trauma dan terancam berhenti sekolah.
Sejak dilecehkan oleh guru, banyak teman-teman Ar justru ikut mengejeknya.
Ironisnya, mereka menganggap hal itu sebagai lelucon, tanpa memikirkan perasaannya.
Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial menyesalkan perbuatan guru tersebut.
Apalagi, ia merendahkan martabat seorang siswi di depan umum.
“Tidak seharusnya seorang pengajar berlaku seperti itu."
"Apalagi terhadap anak muridnya sendiri,” kata Erry, Minggu (19/1/2020).
Untuk mengusut kasus itu, pihak KPPAD mengaku akan melakukan koordinasi dan melaporkannya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.
Dengan upaya yang dilakukan itu, diharapkan guru yang bersangkutan menyesali perbuatannya, dan ke depan tidak terulang kasus serupa di sebuah lembaga pendidikan.
“Itu bukan cerminan seorang guru, seharusnya guru itu menjadi contoh, bukan malah berlaku kurang ajar kepada peserta didiknya."
"Gurukan tugasnya mendidik, kalau ada salah di muridnya, sudah seharusnya dididik,” terang Erry.
Selain mencederai lembaga pendidikan, hal yang dilakukan guru tersebut juga dianggap bertentangan dengan Perda Perlindungan anak.
Karena merasa malu, kini Ar memilih pindah tempat tinggal di Batam bersama kakeknya.
Sebelumnya, Ar sempat akan pindah sekolah di Tanjungpinang.
Namun, rencana itu tidak jadi dilakukan karena nilainya ada yang kurang.
Diketahui saat ini, ia berencana untuk mengambil paket C di Batam.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Gara-gara Alis Siswi SMA Dihina Oleh Guru, Diteriaki Anak Jin dan Disumpahi 7 Keturunan Tak Selamat
Lantaran cukur alis, seorang Siswi SMA mengaku disebut anak jin oleh ibu gurunya.