Jalan Rusak bak Kubangan, Begini Kondisi Penghubung 3 Desa di Candipuro Lampung Selatan

Para petani di tiga desa di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan mengeluhkan akses usaha tani yang juga menjadi jalan penghubung ketiga desa, Bumi Jay

Penulis: Gusti Amalia | Editor: Heribertus Sulis
TribunLampung/Dedi Sutomo
VIDEO Jalan Rusak bak Kubangan, Begini Kondisi Akses Penghubung 3 Desa di Candipuro 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Para petani di tiga desa di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan mengeluhkan akses usaha tani yang juga menjadi jalan penghubung ketiga desa, Bumi Jaya, Trimomukti dan Rawa Selapan.

Akses jalan usaha tani yang juga menghubungkan tiga desa itu kondisinya rusak parah.

Kondisi jalan saat musim penghujan berubah layaknya kubangan kerbau yang tidak bisa dilalui kendaraan.

"Kalau musim penghujan seperti ini kondisi jalan hancur. Sulit untuk dilalui kendaraan petani," kata Wasimudin, seorang petani.

Kepala Desa Bumi Jaya, Aris Mustofa mengatakan, akses jalan tersebut sudah lebih dari 20 tahun tidak tersentuh perbaikan.

"Dulu sewaktu era orde baru akses jalan tersebut pernah di aspal hotmix," kata dia.

Aris Mustofa mengatakan, akses jalan usaha tani tersebut menjadi tanggungjawab Balai Besar Way Sekampung dan Mesuji.

Menurut dirinya, rusaknya kondisi jalan usaha tani, membuat para petani kesulitan untuk mengangkut hasil panennya. Utamanya, saat musim penghujan dimana akses jalan berubah menjadi kubangan.

"Dampaknya petani rugi. Karena mereka tidak bisa membawa hasil panen. Bahkan hasil panen petani dibarkan rusak, karena tidak bisa diangkut ke luar," ujar Aris Mustofa.

Karena, kata dia, tidak ada akses lain untuk petani bisa mengeluarkan hasil panenya, terkecuali melalui akses jalan Way Mente itu.

Para petani sangat berharap ada perhatian dari pemerintah Kabupaten maupun Provinsi melalui balai besar untuk bisa memperbaiki aksea jalab tersebut.

"Harapan petani bisa di perbaiki. Karena untuk mengangkut hasil panen ribuan hektare sawah sangat bergantung dengan akses jalan tersebut," kata Aris Mustofa.

Sejumlah Ruas Jalan di Kotabumi Rusak, bak Kubangan Saat Digenangi Air Hujan

Sejumlah ruas jalan di Kotabumi mengalami kerusakan.

Kondisinya berlubang dan bergelombang.

Jika musim kemarau, tentunya banyak debu, sebaliknya jika pada musim hujan, lubang tertutup genangan air.

Menurut pantauan Tribunlampung.co.id, kerusakan jalan bukan saja di tempat tersebut, di jalan teratai juga mengalami kerusakan.

Jalan tersebut pernah diperbaiki meskipun tambal sulam menggunakan semen oleh pemkab setempat.

Selanjutnya, di jalan Pangeran Jinul, kelurahan Rejosari, Kotabumi.

Kemudian jalan Ahmad akuan, kelurahan Sribasuki juga mengalami kerusakan.

Jalan rusak ditemui di jalur dua Kebun Empat, Kelurahan Kotaalam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura).

Sebab, selain bergelombang, jalan tersebut hampir seluruh badan jalan berlubang, sehingga ketika tergenang air hujan, nampak seperti kubangan kerbau di tengah kota.

Jalan penghubung antar kelurahan itu, merupakan jalan alternatif akses masyarakat Kecamatan Kotabumi Selatan, sudah hampir 10 tahun, jalan tersebut belum mendapat sentuhan pembangunan.

Padahal, jalan di lingkungan itu merupakan akses lingkar Kota yang padat dengan kendaraan.

Putra (37) warga setempat mengeluhkan kondisi jalan, pihaknya meminta agar segera diperbaiki.

“Jalan ini menghubungkan Kelurahan Kotaalam dan desa Kebun lima. Terlebih jalan ini masih terhitung jalan perkotaan. Tapi nyatanya jalan sampai hancur seperti ini, tidak ada perbaikan dari pemerintah,” ujarnya, Senin 20 Januari 2020.

 Menurutnya, kondisi jalan yang rusak, sangat mengganggu aktivitas warga.

Apalagi jalan itu menjadi akses yang kerap dilintasi warga setiap hari.

Jika saat turun hujan badan jalan licin sehingga banyak yang mengalami kecelakaan.

Apalagi, lubang jalannya sudah lebar, hampir semua badan jalannya di salah satu titik.

“Kalau kita nggak hati-hati, di sini sering banyak pengendara motor terguling dan pejalan kaki sering terpeleset. Apalagi sebagian badan jalannya ada berlubang dan bergelombang,” ucapnya.

Menurut Lisa, warga lainnya, menuturkan sepanjang jalan jalur dua kebun empat, hingga tembus ke Islamic Center Kotabumi mengalami rusak parah.

Kondisi jalan yang rusak, dapat menghambat dan mengganggu aktivitas warga yang melintas.

“Iya, nggak pernah diperbaiki. Padahal, jalan itu digunakan warga sehari-hari.Saya harap jalan disini dapat diperbaiki, dan pemkab dapat peka dalam menyikapi keluhan warganya,” pintanya.

Suardi, warga Kotabumi meminta kepada pemerintah hendaknya memperbaiki beberapa ruas jalan yang rusak tersebut.

Apabila tidak cepat diperbaiki, kerusakan akan bertambah parah.

“Memang pernah di perbaiki, tapi cuma tambal sulam pakai batu dan semen di beberapa titik,” katanya.

Sebenarnya, dengan kondisi jalan yang mulus, tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Syahrizal Adhar, kepala dinas PU PR Lampung Utara mengatakan dirinya berharap kepada masyarakat agar dapat bersabar.

Pihaknya berkeyakinan, di tahun mendatang jalan jalur dua kebun empat, yang masuk Kecamatan Kotabumi Selatan akan diperbaiki, mengingat jalan tersebut milik Kabupaten Lampura.

“Secepatnya akan kami perbaiki. Kondisinya memang sudah layak diperbaiki. Kita berdoa saja, tahun 2020 mendatang bisa diperbaiki,” ujarnya.

Saat ini, perbaikan juga terbatas dengan anggaran.

Sehingga penggunaan anggaran juga diprioritaskan untuk hal yang bersifat urgen saja. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)

Videografer Tribunlampung/Gusti Amalia

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved