Sutiyah Wanita Buta dan Lumpuh, 27 Tahun Tak Pernah Mandi dan Potong Rambut

Sutiyah (42) warga dusun Karang Ombo, Polobogo, Getasan, Kabupaten Semarang, perempuan yang mengidap tuna netra dan lumpuh, selama 27 tahun rambutnya

Penulis: Gusti Amalia | Editor: Romi Rinando
Ardian Penuh Cinta
Sutiyah Buta Terisolasi di Kabupaten Semarang, Tak Mandi 27 Tahun dan Rambut Gimbal 1,5 Meter 

"Bahkan tidak dengan saudaranya yang juga ada di dusun Karang Ombo," papar dia.

Karena mau diajak berbicara, Adrian memohon agar Mbak Tiyah mau dipotong rambutnya, dibersihkan badannya dan dievakuasi dari rumahnya tersebut.

Ia menceritakan, keadaan rumah Sutiyah saat ditemuinya, banyak kotoran di alasnya.

Juga banyak bangkai binatang yang ada di setiap sudut rumah.

"Jadi bukan karena masyarakat sekitar mendiamkan, tetapi karena Mbak Tiyah yang tak mau didekati."

"Diajak berbicara juga tidak mau," jelasnya.

Menurut Ardian, sehari hari untuk asupan makannya, Mbak Tiyah disuplai oleh warga sekitar dan juga saudaranya yang ada di dusun.

"Kadang dikasih makan saja mereka takut, langsung ditinggal saja," jelasnya.

Adapun, ia menceritakan, pada Kamis pagi tadi, ia dan relawan ACT datang ke rumahnya lagi dan memotong rambut Mbak Tiyah dan membersihkan badannya.

Saat ini menurut Ardian, Mbak Tiyah dievakuasi dari rumahnya menuju ke tempat pemulihan di Getasan Kabupaten Semarang.

"Sudah bersih, diberikan baju dan diantar di tempat yang lebih baik," paparnya.

Ia pun mengatakan relawan juga sedang berusaha untuk mengontak keluarga Sutiyah.

"Mbak Tiyah infonya punya adik yang ada di Banjarnegara. Namun masih terkendala untuk mengontak yang bersangkutan," papar dia.

Ardian berharap nantinya Mbak Tiyah bisa menjadi sehat, dan mulai mau berkomunikasi dengan orang lain.

Sementara salah satu tetangga Mbak Tiyah, Joko Pramono menambahkan sementara ini rumah Mbak Tiyah dibiarkan kosong.

Nantinya masyarakat akan membersihkan rumah tersebut. Ia pun mengakui bahwa masyarakat sekitar memiliki kepedulian dengan kondisi Mbak Tiyah.

Hanya saja Mbak Tiyah membatasi dirinya sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain.

"Artinya agar bisa lebih bersih dan nyaman ditinggali," paparnya. ( Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved