VIDEO Yuk Lihat Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.
Sampai saat ini, PMI memiliki banyak cabang di berbagai provinsi di Indonesia, termasuk di Lampung.
Di Lampung, PMI pun tersebar di 15 kabupaten/kota.
Cabang-cabang tersebut dikomandoi oleh PMI Lampung yang berada di Jalan Hasanuddin Nomor 26 Telukbetung, Bandar Lampung.
Sejarah
PMI Lampung sudah ada sejak Lampung disahkan menjadi provinsi pada tahun 1964.
• VIDEO Profil dan Sejarah Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung
• VIDEO Belajar dan Menonton Bioskop Mini di Perpustakaan Daerah Lampung
• VIDEO Potret Bapak Podcast Lampung Gery Dwi Septa Ardian
Kala itu, Ketua PMI Lampung pertama adalah R Muhammad pada tahun 1968.
Sayangnya, setelah kepengurusannya, kevakuman sempat terjadi selama beberapa tahun hingga 1985.
Pada 1985, atas prakarsa dokter J Jalins sebagai ketua baru, PMI Lampung dihidupkan kembali sampai dengan saat ini.
"Terhitung sejak tahun 1993 sampai dengan sekarang, saya yang terpilih menjadi ketua menggantikan bapak Fauzi Saleh," ujar Ketua PMI Lampung Umar Hasan (81) saat disambangi Tribunlampungwiki.com di ruangannya, Senin, 23 Desember 2019.
Berdirinya, PMI Lampung tidak terlepas dari tiga potensi bencana bahaya yang ada di tanah Sang Bumi Ruwa Jurai.
Hal itu mulai dari aktivitas Gunung Anak Krakatau, zona megathrust, dan pergeseran lempeng tektonik.
"Kita berdoa jangan sampai terjadi tapi tetap penting untuk waspada," ujarnya.
Struktur Organisasi
1. Ketua: Umar Hasan
2. Sekretaris: Kepala Markas
3. UTD Pembina
4. Kepala Biro Umum: Bagian keuangan, bendahara, bagian personalia, bagian tata usaha, bagian logistik, bagian rumah tangga, humas, pemeliharaan kendaraan, dan posko.
5. Kepala Biro Organisasi: Bidang organisasi, bidang IT dan telekom.
6. Kepala Bidang Sukarelawan dan Diklat: Bidang PMR/KSR/TSR, bidang diklat, dan tim pelatih.
7. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana: Bidang PB, bidang relief, bidang watsan, bidang shalter, bidang RFL, dan satgana on call.
8. Kepala Bidang Pelayanan Sosial dan Kesehatan: Bidang yansos, bidang yankes, dan bidang UKTD.
9. Kepala Bidang Kerjasama dan Pengembangan Sumber Daya (PSD): Bidang penggalian dana, bidang unit usaha, dan bidang kerja sama.
Kerja sama dengan Palang Merah negara sahabat
PMI Lampung tercatat beberapa kali sempat bekerja sama dengan palang merah dari negara sahabat dan Non Goverment Organization (NGO).
Kerja sama pertama dilakukan dengan Singapore Red Cross pada tahun 2003.
Bersama dengan negara tetangga tersebut, PMI mengupayakan program sanitasi lingkungan di daerah Lampung.
"Kita bangun sekitar 3 unit WC di daerah Kalibalok yang sampai sekarang masih berfungsi," kata Umar Hasan.
Untuk pembangunannya, dana berasal dari kas PMI sebanyak Rp 30 juta dan Singapura sebesar Rp 100 juta.
Ia menuturkan, di daerah tersebut, penanganan khusus soal sanitasi diperlukan.
Hal itu karena bercampur baurnya penggunaan sumber air yang ada.
"Buang air di sungai dan nyuci beras juga di sana, jadi kotor," sambungnya.
Kerja sama selanjutnya datang dari Palang Merah Denmark atau Danish Red Cross.
Kerja sama tersebut membuahkan program Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM) pada tahun 2003-2008.
Sedangkan pada tahun 2019, ada program pemulihan dini dampak tsunami.
PMI Lampung juga pernah bekerja sama dengan American Red Cross dalam dua periode.
Periode pertama berlangsung pada tahun 2007-2009 dengan program kampanye Avian and Human Influenza.
Kerja sama berlanjut pada tahun 2017 hingga saat ini, dengan program PERTAMA.
PMI Lampung juga pernah menjalin kerja sama dengan United Stated Agency International Development (USAID) pada tahun 2007 - 2009.
Program yang dijalankan adalah pelatihan relawan desa dalam pengendalian flu burung.
Sedangkan pada tahun 2011-2014 bersama dengan Canadian Red Cross, PMI Lampung menyelenggarakan program pengurangan resiko terpadu berbasis masyarakat melalui pengembangan organisasi (ICBRR-OD/CB).
Terakhir, PMI Lampung juga bekerja sama dengan International Federation Red Cross (IFRC) sejak tahun 2019 hingga sekarang.
Dari kerja sama tersebut, program pemulihan dini dampak tsunami Selat Sunda dilaksanakan.
Sarana dan prasarana
Organisasi nirlaba bidang kemanusiaan ini berupaya semaksimal mungkin menjadi garda terdepan bagi mereka yang membutuhkan.
"Bisa dikatakan PMI Lampung adalah relawan yang paling awal datang dan paling akhir pulang kalau ada bencana," ujar Umar.
Adapun, bentuk kesungguh-sungguhan PMI Lampung untuk terjun menolong sesama diwujudkan dengan sarana dan prasarana yang prima.
Tercatat, ada dua unit mobil tangki air, dua unit mobil ambulans, satu mobil satuan penanggulangan bencana (satgana), dan lima unit mobil jenis Innova untuk kegiatan operasional terparkir rapi di kantor markas PMI Lampung.
Armada-armada tersebut berasal dari dana hibah, untuk kemudian dimanfaatkan semaksimal mungkin ketika terjadi bencana.
Bergeser sedikit dari tempat parkir, PMI Lampung memiliki gudang khusus yang berisi logistik untuk para korban bencana alam.
Tampak, kardus-kardus bertuliskan logo PMI menjulang tinggi hingga langit-langit ruangan dan diatur sedemikian rupa berdasarkan fungsinya.
"Logistik di sini bisa meng-cover sedikitnya 500 keluarga," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Lampung Sumiyanto.
Beberapa di antaranya dikemas dalam bentuk boks dan diisi beberapa item sesuai kategori masing-masing.
Antara lain, hygiene kit (set perlengkapan kesehatan), baby kit (set perlengkapan bayi), family kit (set perlengkapan keluarga), dan kitchen ware (set perlengkapan dapur).
Berdasarkan pantauan Tribunlampungwiki.com, tiap set sudah cukup lengkap untuk digunakan para korban di situasi darurat.
Misalnya di family kit kecil, isinya ada satu pak lilin, lima buah piring, sepasang sandal, handuk, sarung, pasta gigi, detergen, gayung, dan lain-lain.
"Ini bisa dipakai maksimal lima orang dalam satu keluarga dan bisa meng-cover mereka selama tiga bulan," jelasnya.
Sedangkan untuk sabun, sampo, pasta gigi, pembalut, dan beberapa produk tertentu memiliki tanggal kedaluwarsa, secara kontinu akan dilakukan pengecekan setiap bulannya.
Item yang berkurang tersebut dapat diisi kembali dari pusat.
"Ini asalnya dari dana hibah pusat, jadi kalau stoknya habis bisa minta lagi," ujarnya.
Selain itu, gudang tersebut juga menampung berbagai item penting lainnya seperti tikar, terpal, kasur, ember, tenda, hingga dua perahu karet.
Item-item tersebut sesegera mungkin diterjunkan ke lokasi ketika terjadi bencana.
Selain itu, di markas PMI Lampung, juga terbagi-bagi menjadi beberapa ruangan.
Ada ruangan pusdiklat untuk kegiatan pelatihan diklat, ruang pertemuan, musala, ruang makan, ruang kesekretariatan umum, dapur, dan lain-lain.
Dilengkapi klinik kanker
Di markas PMI Lampung, ada klinik kanker.
Di sini, masyarakat yang datang dapat melakukan pemeriksaan pap smear, yakni prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel sel dari leher rahim untuk melihat ada tidaknya kelainan yang dapat mengarah kepada kanker serviks.
"Kita diberikan tempat oleh PMI di sini yang tujuannya untuk langkah pencegahan kanker leher rahim para perempuan di Lampung," ujar ketua klinik kanker dokter Jamal (75).
Selain pemeriksaan leher rahim, klinik ini juga memeriksa kondisi kanker payudara.
Klinik yang berfokus pada perempuan ini dipilih sebagai wujud kesinambungan dengan program pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan manusia yang salah satunya adalah perempuan.
"Perempuan itu kuncinya, kalau perempuan sakit semuanya sakit. Dan di Indonesia masih tinggi untuk kanker payudara dan leher rahim, jadi kita prioritaskan untuk itu," katanya menambahkan.
Ke depannya, klinik ini akan dikembangkan untuk pemeriksaan jenis kanker yang lain salah satunya kanker pada anak.
Klinik ini melayani pasien BPJS maupun umum dari hari senin sampai jumat pukul 9-12 siang. (Tribunlampungwiki.com/Kiki Novilia) Videografer Tribunlampung.co.id/Wahyu Iskandar