Virus Corona Serang China, Sambil Berteriak Warga Berebut Minta Tes Virus, Bali Siagakan 5 Ribu Obat

Juga dilaporkan bahwa setiap kali seorang penjual melakukan perjalanan ke daerah terpencil untuk menangkap kelelawar, mereka akan menangkap setidaknya

Editor: Romi Rinando
mirror cu.uk
Sambil Berteriak Ratusan Warga China Berebut Minta Tes Virus Corona, Bali Siagakan 5 Ribu Obat 

Virus corona dapat menyebar melalui infeksi ke orang lain dari berbagai cara.

Melalui udara dengan batuk dan bersin atau melalui kontak langsung seperti menyentuh atau berjabat tangan.

Berikut cara pencegahan virus Corona berdasarkan Twitter dari World Health Organization:

- Hindari makan daging dan telur mentah.

- Hindari area berasap atau merokok.

- Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah

- Cuci tangan setelah bersin atau batuk.

- Tutup mulut sebelum batuk atau bersin.

- Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.

- Lakukan istirahat yang tepat

- Tinggal jauh dari keramaian

- Bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.

- Tutupi hidung dan mulut ketika batuk dan bersin dengan tisu atau siku

- Hindari melakukan kontak dengan siapapun yang terkena flu, deman maupun gejala flu lain

- Masak daging dan telur sampai matang

- Kenakan perlindungan saat melakukan kontak dengan binatang liar ataupun binatang yang diternak atau dipelihara.

Dampaknya Untuk Indonesia 

Bagi Indonesia terutama di Bali sebaran virus Corona sangat jadi perhatian pemerintah daerah. 

Terbaru, pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mengantisipasi dan mencegah meluasnya penyebaran kasus penyakit Pneumonia yang disebabkan oleh virus Corona.

Pemprov melalui Dinas Kesehatan sudah menyiagakan 5 ribu obat tamiflu bila kasus pneumonia atau flu Wuhan ini mewabah di Pulau Dewata.

Penyebaran virus berbahaya ini mendapat atensi khusus setelah tiga turis keberangkatan asal Tiongkok diduga atau suspect terjangkit Corona.

Mereka dirawat intensif dan ditempatkan di ruang isolasi sal Nusa Indah RSUP Sanglah, Denpasar.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan, Pemprov Bali telah melakukan berbagai langkah antisipasi.

Hal ini tertuang dalam pernyataan resmi Pemprov Bali Nomor 556/468/VIDispar/2020 tertanggal 23 Januari 2020.

Pertama, Pemprov Bali telah melakukan koordinasi bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Denpasar, otoritas Bandara Ngurah Rai Denpasar dan pihak maskapai untuk mendeteksi secara dini wisatawan dari China atau Tiongkok dengan memasang thermo scanner di tempat kedatangan internasional.

Kedua, Pemprov Bali juga menyampaikan Surat Edaran (SE) ke pemerintah kabupaten/kota dan rumah sakit untuk kewaspadaan dini kasus penyakit pneumonia.

Ketiga, menyiapkan rumah sakit untuk selalu siaga, lengkap dengan sarana/prasarana, SDM, obat dan pelayanan (tempat isolasi) bila ada kasus suspect (diduga).

Dan keempat, untuk mencegah penularan lebih lanjut, para wisatawan diharapkan bersedia melalui pemeriksaan kesehatan di bandara apabila diperlukan.

“Dengan berbagai langkah antisipasi tersebut kami harapkan wisatawan dapat berkunjung ke Bali dengan rasa aman,” kata Cok Ace dalam surat pernyataan yang diterima Tribun Bali, Jumat (24/1/2020).

Adapun Dinas Kesehatan sudah menyiagakan 5 ribu obat tamiflu sebagai stok cadangan bagi layanan kesehatan jika ditemukan kasus virus Corona di Bali.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, kebutuhan obat tamiflu untuk virus Corona sudah mencukupi di Bali.

Dinkes telah menyediakan obat tamiflu sebanyak 5 ribu, belum termasuk yang disediakan oleh pemerintah kabupaten dan kota.

“Obatnya kita cukup, tersedia obatnya,” kata Suarjaya, kemarin.

Suarjaya berharap virus Corona tidak masuk ke Bali karena sudah melakukan pencegahan.

Sesuai dengan prosedur tetap (protap), pihaknya telah melakukan pengamanan di Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Pengamanan dilakukan guna mendeteksi kedatangan wisatawan dari negara yang terpapar virus tersebut, seperti Tiongkok dan sebagainya.

“Kita siapkan thermal scanner di bandara untuk mendeteksi kalau ada wisatawan yang baru datang yang mencurigakan, yang kemungkinan terdekteksi adanya peningkatan suhu tubuhnya,” kata dia.

Jika terdapat wisatawan yang mengalami peningkatan suhu tubuh maka lebih lanjut akan diperiksa di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan mengarah pada inveksi paru maka selanjutnya akan dirujuk ke RSUP Sanglah untuk diisolasi dan diperiksa lebih lengkap.

Di sisi lain, Suarjaya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik terdapat adanya isu virus Corona ini.

Menurutnya, pneumonia ini memang sering terjadi dan ia meminta kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menghindari penderita yang sudah terkena penyakit tersebut.

Suarjaya juga meminta jika ada masyarakat yang mengalami panas dan sesak napas, terlebih baru datang dari daerah yang tertular, maka agar segera untuk diperiksakan.

Apalagi, katanya, virus ini terbilang cukup cepat menyebabkan infeksi yakni sekitar tiga sampai lima hari, tergantung daya tahan tubuh yang bersangkutan.(Artikel ini telah tayang di suryamalang.com)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved