Penemuan Mayat di Lamteng
Pemakaman PNS Tewas Tanpa Tangan di Kebun Sawit, Istri: Ya Allah. . .
Rosiawati, yang beberapa bulan terakhir dalam masa penyembuhan penyakit stroke, hanya bisa pasrah.
Penulis: Joviter Muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tangis Rosiawati tak kunjung berhenti.
Karena penyakit stroke yang diderita, ia harus ditandu oleh kerabatnya menuju liang lahat.
Suasana haru makin terasa saat sejumlah keluarga ikut larut dalam duka.
Sambil sesenggukan, Rosiawati berusaha mengikhlaskan kepergian sang suami untuk selamanya.
"Ya Allah..," teriak Rosiawati histeris.
Ketiga putra Rosiawati yang awalnya tegar melepas kepergian sang ayah akhirnya ikut larut dalam kesedihan.
Bahkan putra sulungnya, Ariansya, jatuh pingsan di tengah pemakaman.
Ia tak kuasa melihat jasad sang ayah terkubur dalam tanah.
Wajah sendu masih terpancar setelah Ariansya siuman.
"Kamu yang sabar. Doakan Bapak supaya tenang di sana," ujar seorang kerabat berusaha menenangkan Ariansya.
Yasir, putra bungsu korban, secara tegas menyatakan tak terima atas apa yang menimpa sang ayah.
Ia meyakini bahwa ayahnya menjadi korban pembunuhan.
Dugaan tersebut dikuatkan dengan ditemukannya sejumlah luka di jasad korban.
Kematian Ahmad masih menimbulkan tanda tanya.
Kerabat korban menduga pelaku merupakan orang dekat korban.