Gandeng Anak Orang dan Rebut Motor Pedagang, Pria Ini Digebuki Massa hingga Videonya Viral

Saat berada di pasar ikan, pria tersebut memaksa menggandeng seorang anak pedagang usia 7 tahun.

live leak
Gandeng Anak Orang dan Rebut Motor Pedagang, Pria Ini Digebuki Massa hingga Videonya Viral. FOTO ILUSTRASI 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Viral seorang pria digebuki massa beredar di media sosial.

Peristiwa menghebohkan tersebut terjadi di Pasar Depok, Solo.

Pria yang digebuki itu, diduga menggandeng tangan anak orang lain, lalu mencoba merampas motor di pasar.

Informasi yang diterima Tribunlampung.co.id, pria itu berinisial S, warga Sukoharjo.

Satu Keluarga Digebuki Pakai Tongkat Golf, Sudah Minta Ampun Tetap Dipukuli

Terungkap Sosok Nasri Banks Jenderal Bintang 5 di Sunda Empire, Belum Bayar Kontrakan

Anggota DPR Gerebek Hotel di Padang, Wanita Tanpa Busana Lari: Tunggu Aku Pakai Baju Dulu

Peristiwa terjadi pada Minggu (26/1/2020) sore.

Berawal, aksi mencurigakan S yang berada di kawasan Pasar Depok.

Awalnya, pedagang mengira dia sedang mencari burung lepas.

Namun saat berada di pasar ikan, pria itu memaksa menggandeng seorang anak pedagang usia 7 tahun.

Ketika hendak berjalan keluar pasar ada pedagang yang memergoki dan meneriaki S sehingga dia melepaskan gandengannya pada anak yang dia bawa dan kabur.

Saat berlari, S malah mencoba merebut motor milik orang lain yang berada di kawasan pasar Depok.

Pemilik motor yang hendak direbut berteriak karena motornya hendak dirampas.

Pengunjung dan warga yang berada di kawasan pasar Depok langsung menghajar S ketika ketahuan hendak merampas motor itu.

Kemudian pihak kepolisian datang dan membawa pelaku ke Mapolresta Solo.

Mengaku berhalusinasi

Pria berinisial S warga Sukoharjo yang menggandeng anak orang lain dan mencoba merampas motor di Pasar Depok, Kecamatan Banjarsari, mengaku berhalusinasi.

Pria tersebut dihajar massa lantaran ketahuan menggendong anak orang lain dan hendak merampas motor di kawasan Pasar Depok.

Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Arwansa, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai membenarkan adanya kejadian tersebut.

Pihaknya menjelaskan, pelaku diketahui stres dan mengaku berhalusinasi saat melakukan aksinya tersebut.

"Iya pelakunya kurang beres (stres)," kata Kompol Arwansa dihubungi TribunSolo.com, Minggu (26/1/2020).

Dari pengakuan pelaku, dia berhalusinasi bahwa anak yang dia gandeng adalah anaknya.

Sementara, motor yang mau dia rebut adalah juga motornya.

"Pengakuannya dia berhalusinasi," papar Kompol Arwansa.

Namun, pihak kepolisian hingga Minggu malam ini masih melakukan pemeriksaan pada pelaku tersebut.

"Ini tetap masih kami dalami dan periksa," katanya.

Ibu Hamil Digebuki Pakai Tabung Gas hingga Tewas, Pelaku Masuk saat Suami Korban Beli Rokok

20 Artis Pendatang Baru Dicabuli Bos Agensi Dijanjikan Peran di Sinetron

Gubernur Jenderal Sunda Empire Ancam Akan Menutup Negara Indonesia, Wakapolres Buka Suara

Pencuri digebuki

Sebelumnya, pencuri motor beraksi di Kompleks Perumahan TNI hingga tertangkap dan bernasib tragis. Massa yang emosi melampiaskan kekesalannya pada pelaku.

Satu pencuri berhasil ditangkap, sedangkan dua pelaku lainnya yang sempat melarikan diri, ditangkap beberapa waktu kemudian.

Setelah digebuki dan dianiaya massa yang kalap, pencuri motor yang tertangkap akhirnya tewas dengan kondisi mengenaskan.

Kronologi pencuri beraksi di Kompleks Perumahan TNI AL di Jalan Semampir 1A Kota Surabaya, Selasa (15/11/2019) subuh.

Aksi kawanan pencuri motor itu berlangsung di halaman Masjid Al Bayinnah Surabaya.

Namun, aksi tersebut digagalkan warga yang memergokinya.

Walhasil, satu dari tiga pemuda ini berhasil ditangkap dan dihajar massa. Dia berinisial MI (25) warga Bulak Banteng Kota Surabaya.
MI dinyatakan tewas di rumah sakit Karang Tembok Surabaya.

Sedangkan dua pelaku lainnya, yakni Bagus Sugiantoro (24) warga Wonosari Besar Surabaya dan Andri Guntur (21) warga Tambak Wedi Surabaya sempat melarikan diri ke Sampang, Madura.

"Saat kami amankan, ternyata tersangka dinyatakan meninggal di rumah sakit Karang Tembok Surabaya," beber Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto, Rabu (27/11/2019).

Seusai melakukan penyelidikan, polisi mendapatkan dua tersangka lain yang bersembunyi di wilayah Sampang Madura.

"Kami mendapat informasi setelah menginterogasi keluarga tersangka yang meninggal dunia dan didapati kedua tersangka lain bersembunyi di Sampang,Madura," tambah Agus.

Dari hasil penyidikan polisi, kawanan ini sudah dua belas kali beraksi di Surabaya.

Mereka biasanya membidik motor yang ada di pekarangan rumah dan halaman masjid tidak dijaga.

Setiap kali berhasil membawa barang curian, para pelaku menjualnya ke Madura dengan uang sebesar Rp 2.000.000 hingga Rp 3.000.000, tergantung jenis dan merek motornya.

"Uangnya buat kebutuhan hidup sehari-hari," aku Andri Guntur yang merupakan otak aksi kejahatan.

Tak hanya itu, polisi juga menembak kaki Andri lantaran berusaha kabur dan melawan saat ditangkap di Madura.

Akibat perbuatannya, kini dua tersangka itu ditahan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak dengan jeratan pasal 363 KUHP.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Pria yang Dihajar Massa di Pasar Depok karena Paksa Gandeng Anak dan Rampas Motor Akui Berhalusinasi

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved