Penembakan di Mesuji
Lihat Suami Ditembak Orang Tak Dikenal, Ketut Wasti Mau Jual Rumah dan Tak Mau Kembali ke Mesuji
Wajah Ketut Wasti menunjukan kelegaan, setelah mendapatkan informasi bila seorang pelaku penembakan sang suami ditangkap dan ditembak mati.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Wajah Ketut Wasti menunjukan kelegaan, setelah mendapatkan informasi bila seorang pelaku penembakan sang suami di Dusun Putuk Jaya, Desa Talang Batu, Kecamatan Mestim, Kabupaten Mesuji, telah diungkap polisi.
Bahkan pelaku dilumpuhkan oleh petugas dengan timah panas.
Polisi terpaksa tembak mati pelaku berinisial M, warga Mesuji karena melakukan perlawanan terhadap petugas saat hendak diamankan.
Pelaku pun tewas terkena dua peluru petugas.
“Saya bersyukur polisi sudah bisa mengungkap pelaku penembakan. Apalagi polisi juga melakukan tindakan tegas kepada pelaku yang telah menewaskan suami saya,” kata Ketut Wasti, kepada Tribun yang menyambangi kediaman orang tuanya di Balinuraga, Senin (27/1/2020).
Ia mengapresiasi kinerja polisi yang cepat untuk bisa mengungkap pelaku penembakan yang menewaskan sang suami pada 20 Januari lalu.
Bagi dirinya, peristiwa penembakan oleh pelaku kepada sang suami tidak akan terlupakan.
Ia menyaksikan langsung kejadian dimana pelaku menembak sang suami, saat sedang menyemport rumput di kebun.
Menurut Ketut, saat itu dirinya dan sang suami sedang menyemprot rumput di kebun lahan milik Komang Bone.
Tiba-tiba, pelaku datang. Ia dan suami hanya berjarak sekira 5 meter.
• Ini Identitas Pelaku Penembak Komang Tis yang Tewas di Depan Sang Istri saat Berkebun
Saat itu kondisi kebun sedang sepi.
Biasanya cukup ramai warga lainnya yang juga keladang mencari rumput atau melintas di jalan untuk ke kebun.
“Pelaku datang langsung tanya, apakah suami saya bernama Koman Tis. Suami saya bilang iya, dia sendiri. Lalu pelaku langsung menembak suami saya dari jarak sekira 2 meter sebanyak 2 kali,” ujar Ketut.
Sang suami pun sempat berupaya melarikan diri dengan luka tembak di dada.