VIDEO Seniman Lukis Asal Lampung Selatan Tetap Hasilkan Karya Meski Minat Masyarakat Kurang
Matahari perlahan mulai menggelincir ke ufuk barat. Penanda hari mulai masuk senja.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Reny Fitriani
Kepada Tribunlampung.co.id, dirinya bercerita bila kemampuan melukis didapatkannya secara otodidak.
Ia tidak pernah bersekolah atau belajar khusus pada pelukis lainnya.
Bakan melukis ini pun, tidak didapatkannya secara turunan.
Karena orang tuanya bukanlah seniman lukis.
“Kemampuan melukis saya merupakan bakat alami. Saya tidak sekolah. Tidak juga pernah belajar khusus kepada seniman lainnya. Tapi sejak duduk di bangku sekolah SD saya sudah senang menggambar,” kata dia kepada Tribunlampung.co.id sembari menggoreskan kuas pada kanvas di depannya.
Enchus sendiri lahir di Banyuwangi, Jawa Timur pada 41 tahun silam.
Sejak kecil dirinya sudah dibawa kedua orang tuanya pindah ke Sidomulyo.
Kedua orang tuanya bertani.
Selama menempuh pendidikan hingga SMA, dirinya terus mengasah kemampuan melukis pada media kertas gambar.
“Saya pernah mendapatkan penghargaan pada satu lomba menggambar dari sebuah produk diterjen, pada sekira tahun 1990-an,” ujar Enchus
Keseriusannya menekuni seni lukis semakin kuat, ketika dirinya melihat seorang pelukis senior yang ada di Sidomulyo bernama Triono setelah tamat SMA.
Kini sang pelukis yang menjadi salah satu panutannya itu telah pindah ke Jakarta.
Tidak hanya pada Triono, dirinya juga terinspirasi seorang ustaz yang pandai membuat kaligrafi.
Ustaz tersebut bernama Maszuki.
Keduanya menjadi panutan bagi Enchus dalam mengembangkan bakat melukisnya.