VIDEO Ruben Onsu Ungkap Ancaman Tersadis Netter pada Betrand Peto
Ruben Onsu telah memenuhi panggilan polisi untuk menjadi saksi kasus perundungan yang dialami sang anak, Betrand Peto.
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ruben Onsu telah memenuhi panggilan polisi untuk menjadi saksi kasus perundungan yang dialami sang anak, Betrand Peto.
Bersama kuasa hukum, Milano Sebayang, Ruben Onsu ungkap beberapa hal yang membuat dia geram ingin bertemu pelaku pembullyan anaknya.
Dikutip Kompas.com, Ruben dan Milano hadir di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Selasa (28/1/2020).
"Ya ini pemeriksaan yang tertunda minggu kemarin, saya baru bisa datang hari ini jadi menjawab beberapa pertanyaan dari pembullyan yang terjadi anak saya yang pertama, dan menjawab semua pertanyaan dari penyidik," jelas Ruben Onsu setelah keluar dari Polda Metro Jaya dikutip dari YouTube Intens Investigasi pada Rabu (29/1/2020).
Ruben menjelaskan jika semua bukti akun pelaku perundungan sudah masuk ke laporan semua.
• VIDEO Alasan Ruben Onsu Tega Bohongi Betrand Peto
• Ruben Onsu Tak Bilang Betrand Peto Jadi Korban Bully di Media Sosial, Ngaku Sudah Siapkan Psikolog!
• VIDEO Ibu dan Anak Tewas Ditabrak Tronton di Natar
Suami dari Sarwendah ini menjelaskan jika kasus yang menyeret anak pertamanya ini juga masuk ke dalam UU ITE dan pengancaman.
"Masuk UU ITE juga, pengancaman. Pengancaman melalui ITE," lanjut Ruben.
Lebih lanjut Ruben mengungkapkan perundungan tersadis yang membuat dirinya pun merinding saat membaca komentar tersebut.
"Mau ngebelek (robek) perutnya Betrand. Dari satu akun, dan dia paling galak, paling ngeri buat saya," lanjut Ruben.
Ruben menjelaskan jika enggan bertemu dengan pelaku di luar kantor polisi.
Ia tak ingin pertemuan Ruben dengan pelaku justru dimanfaatkan orang lain.
Ruben juga menegaskan jika dia ingin menyelesaikan masalah melalui jalur hukum.
Sebelumnya, Betrand diketahui menjadi korban perundungan oleh sejumlah akun media sosial.
Kuasa Hukum Ruben, Minola Sebayang bersama timmya telah menemukan satu akun Facebook milik seorang anak di bawah umur dan 5-10 akun Instagram orang dewasa yang diduga menjadi pelaku.
Kasus ini berawal ketika pelaku pembullyan mengubah foto Betrand dan mengganti dengan gambar wajah hewan.