Nasi Goreng Maut, Pria Acungkan Parang Tewas Dikeroyok di Mie Aceh

Pesanan nasi goreng berujung maut setelah seorang pria dianiaya hingga tewas oleh sejumlah orang.

Dokumentasi Polrestabes Medan
Pemilik kafe Mahyudi (38), dan dua karyawan, Mursalin (32) dan Agus Salim (32) menjadi tersangka penganiayaan yang menyebabkan kematian Abadi Bangun. Nasi Goreng Maut, Pria Acungkan Parang Tewas Dikeroyok di Mie Aceh. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pesanan Nasi Goreng berujung maut setelah seorang pria dianiaya hingga tewas oleh sejumlah orang.

Polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Korban bernama Abadi Bangun (42).

Ia tewas di Delicious Cafe-Mie Aceh Pasar Baru, Kelurahan Titirantai, Medan Baru, Jumat (31/1/2020).

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Maringan Simanjuntak menyebutkan, ketiga tersangka tersebut adalah pemilik kafe Mahyudi (38), dan dua karyawannya, Mursalin (32) dan Agus Salim (32).

Dalam kasus tersebut, polisi telah memeriksa dua belas orang saksi. 

"Dari keterangan para saksi itu, kemudian tiga orang itu diduga kuat yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas," ungkap Maringan Simanjuntak.

Kondisi Delicious Cafe usai mandor angkot Rahayu, Abadi Bangun (42) tewas usai berkelahi dengan karyawan Mie Aceh Pasbar Jalan Pasar Baru No 14, Titi Rantai, Medan Baru, Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 02.20 WIB.
Kondisi Delicious Cafe usai mandor angkot Rahayu, Abadi Bangun (42) tewas usai berkelahi dengan karyawan Mie Aceh Pasbar Jalan Pasar Baru No 14, Titi Rantai, Medan Baru, Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 02.20 WIB. (Tribun Medan/Victory Arrival Hutauruk)

Pasca penganiayaan itu, Delicious Cafe dan Mie Aceh Pasar Baru ditutup dan diberi tanda garis polisi.

Steling Mie Aceh Pasar Baru tampak pecah seluruhnya.

Pecahan kaca tampak berserakan di depannya.

Berbeda dengan Delicious Cafe, meski sudah dipasangi garis polisi, ada tiga orang yang menerobos masuk.

Mereka tampak sedang duduk di kursi cafe sambil mengobrol.

Kronologi penganiayaan

Sebelumnya dikabarkan, mandor angkot Rahayu, Abadi Bangun (42) tewas seusai berkelahi dengan karyawan Mie Aceh Pasbar di Jalan Pasar Baru No 14, Titi Rantai, Medan Baru, Rabu (29/1/2020) sekitar pukul 02.20 WIB.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Martuasah Tobing mengatakan, kronologi kejadian terjadi perkelahian sekitar pukul 01.30 WIB.

Abadi Bangun bersama temannya, Jery, mendatangi warung Mie Aceh Pasar Baru, yang berada di samping Kafe Delicious Mie Aceh Baru.

Mereka meminta Nasi Goreng.

 

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih, orang berdiri, pohon dan luar ruangan

ISTIMEWA/FACEBOOK.COM/FERDINAND

Karyawan pun meminta Abadi Bangun dan rekannya bersabar.

Sebab, ia harus melapor ke pemilik warung.

"Korban merasa tidak terima dan memecahkan kaca steling warung Mie Aceh Pasar Baru."

"Selanjutnya korban bersama Jery meninggalkan lokasi menuju Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar 3 yang merupakan lokasi pengutipan angkot Rahayu Medan Ceria," terang Martuasah.

Selanjutnya, pada pukul 02.05 WIB saksi Heru Gunawan Kaban tiba di Jalan Jamin Ginting Simpang Pasar 3. 

Abadi Bangun meminjam sepeda motor Heru Gunawan.

Ia beralasan ingin pulang ke rumah untuk mengganti baju yang sudah basah. 

"Abadi pergi bersama Jery membawa sepeda motor saksi jenis Honda Supra Fit merah hitam nomor BK 3334 LC," tutur Martuasah. 

Setelah itu, korban bersama Jery tiba di rumahnya.

Gambar mungkin berisi: 3 orang, orang duduk dan sepatu

ISTIMEWA/FACEBOOK.COM/FERDINAND

Ia meminta uang sebesar Rp 20 ribu kepada saksi Hendri Kapri, dengan alasan lapar dan akan membeli makan. 

Korban bersama Jery pergi menuju warung.

Mereka langsung mengancam karyawan Mie Aceh Baru dengan menggunakan parang.

"Karyawan tersebut meminta tolong, dan pemilik Kafe Delicious Mie Aceh Baru, pemilik warung, Mahyudi mendatangi korban dan bertanya apa yang terjadi," tutur Kapolsek.

Selepas itu, Mahyudi mengambil kayu broti dan langsung memukul korban.

Perkelahian terjadi.

Hal itu membuat karyawan kafe Delicious Mie Aceh Baru langsung ikut memukuli mandor angkot tersebut.

Sang mandor pun tersungkur di tengah badan Jalan Pasar Baru.

Aksi pengeroyokan itu membuat Jery melarikan diri menggunakan sepeda motor ke rumah korban.

Gambar mungkin berisi: 4 orang, orang berdiri dan luar ruangan
ISTIMEWA/FACEBOOK.COM/FERDINAND

Ia lalu menyampaikan peristiwa yang dialami temannya itu.

Lalu pada pukul 02.30 WIB, saksi Hendri Kapri, Jery, dan tiga orang lainnya tiba di tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka melihat korban sudah tergeletak di tengah Jalan Pasar Baru. 

Hendri Kapri pergi mencari betor untuk membawa korban ke rumah sakit.

"Berdasarkan keterangan dokter jaga RS Siti Hajar, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata korban sudah meninggal dunia," tutur Martuasah.

Akibat penganiayaan itu, korban menderita robek kepala, lebam perut, punggung kiri, pipi, mulut, dan telinga kiri mengeluarkan darah.

Dampak dari peristiwa itu, sambung Martuasah, sekitar 20 pemuda teman korban merusak Cafe Delicious Mie Aceh Baru.

Peristiwa pengeroyokan itu dilaporkan istri korban, Eva Br Sihombing (40) ke Polrestabes Medan.

"Kami telah memeriksa 20 orang saksi terdiri karyawan kafe dan warga sekitar serta pihak security."

"Tidak tertutup kemungkinan, di antara saksi bisa menjadi tersangka jika terbukti terlibat mengeroyok korban," pungkas Martuasah. 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Hajar Preman yang Minta Makan Gratis hingga Tewas, Pemilik dan 2 Karyawan Mie Aceh Jadi Tersangka

Pesanan Nasi Goreng berujung maut seusai seorang pria dianiaya hingga tewas oleh sejumlah orang di Medan.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved