Janda Ditusuk hingga Tewas, Mantan Suami Coba Bunuh Korban Berkali-kali di Sejumlah Pertemuan
Seorang wanita ditusuk hingga Tewas di Surabaya pada Kamis (30/1/2020). Janda 4 anak itu sebelumnya pernah mengalami percobaan pembunuhan dari pelaku.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang wanita ditusuk hingga Tewas di Surabaya pada Kamis (30/1/2020).
Janda 4 anak itu sebelumnya pernah mengalami percobaan pembunuhan dari pelaku yang sama.
Pelaku adalah mantan suami sirinya.
Jenazah Mardiyana (45) pertama kali ditemukan adiknya.
• Sering Dihina Keluarga Suami, Istri Tusuk Suami hingga Tewas Seusai Saling Ancam Bunuh Diri di Rumah
• Selingkuhan Istri Tepergok di Kolong Tempat Tidur, Pemuda Tewas Jadi Bulan-bulanan Massa
• Pria Mengaku Emosi Dadakan, Begini Nasibnya Setelah Hina TNI dan Menhan Prabowo di Facebook
• Mulai 1 Februari 2020, Jutaan Ponsel Tak Bisa Pakai WhatsApp, Ini Deretan Merek HP Tak Bisa WA
Korban merupakan warga Petemon Barat nomor 3 Surabaya.
Saat itu, warga melihat mantan suami korban keluar dari rumah indekos sebelum Mardiyana ditemukan Tewas.
"Ya, kami lihat mantan suaminya itu bawa seperti golok, disembunyikan terus bejalan keluar gang seperti biasa," kata seorang warga yang tak mau disebut namanya.
Saksi mengatakan, sempat terdengar suara jeritan korban minta tolong.
"iya sempat minta tolong. Tapi, mantan suaminya pergi gitu saja biasa," tambahnya.
Kini, mantan suami Mardiyana, Abdus Salam (44) telah berhasil diamankan polisi.
Abdus Salam diringkus tim gabungan Satreskrim Polrestabes Surabaya bersama Unit Reskrim Polsek Sawahan Surabaya, tak sampai 24 jam dari kejadian.
"Tersangka kami tangkap sekitar delapan jam dari ditemukannya korban," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Jumat (31/1/2020).
Berikut, sederet fakta Janda ditusuk hingga Tewas oleh mantan suami sirinya.
1. Mardiyana sempat histeris
Heri, paman Mardiyana menceritakan, ia pertama kali mendengar suara istighfar dan jeritan atau teriakan minta tolong Mardiyana (45).
Hingga kemudian, Janda 4 anak itu ditemukan tak bernapas.
Korban wanita Tewas bersimbah darah di rumah indekos Surabaya dalam kondisi tergeletak di anak tangga.
Tangan korban memegangi bagian perut dan dadanya.
"Saya dengar dia (korban) istighfar dan minta tolong. Lalu, saya ke atas, saya dekati sudah terlihat diam."
"Saya panggil perangkat kampung, ternyata sudah tidak bergerak. Di lantai itu ada darah banyak sekali," kata Heri.
Heri menyebut, terduga pelaku pembunuhan itu merupakan mantan suami siri korban yang bernama Abdus Salam.
"Iya itu banyak warga yang lihat dia keluar bawa semacam samurai dibungkus koran lalu dikempit (ditaruh antara lengan dan pinggang) terus jalan biasa saja," katanya.
Heri sempat mengejar terduga pelaku setelah tahu keponakannya bersimbah darah.
Namun, pelaku lebih dulu kabur.
2. Curhat bakal dibunuh
Tetangga korban, Putri menuturkan curhatan Mardiyana semasa hidup.
Menurut Putri, korban pernah beberapa kali diancam dan hendak dibunuh oleh terduga pelaku bernama Abdus Salam.
Terduga pelaku adalah mantan suami sirinya.
Putri menuturkan, kejadian itu terjadi sekitar akhir tahun 2019.
Korban pernah sempat hampir digorok oleh terduga pelaku di Jalan Rajawali.
Tetapi, aksi itu digagalkan oleh anak korban yang pertama.
"Korban sempat bercerita kalau hampir mau dibunuh di Jalan Rajawali. Tapi untung dilerai sama anaknya yang laki-laki itu," kata Putri.
Lebih lanjut, percobaan pembunuhan itu juga dilakukan kembali oleh terduga pelaku tepat di depan gang rumah indekos korban.
"Saat itu, korban sempat ditabrak hingga kepala bagian belakangnya itu bocor (luka). Ya sama suami sirinya itu," lanjut Putri.
Sementara itu, warga setempat resah jika terduga pelaku datang ke rumah indekos korban.
Lantaran, ia selalu membawa senjata tajam.
"Ya orang-orang pada takut karena selalu bawa senjata tajam,"tandasnya.
3. Risma sambangi rumah duka
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendatangi rumah duka di kawasan Petemon Barat pada Kamis (30/1/2020) malam.
Risma didampingi beberapa jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya, satu di antaranya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Chandra Oratmangun dan jajarannya.
Suasana haru menyelimuti rumah duka.
Terlebih, saat Risma bertemu langsung dengan anak korban.
Bahkan Risma, menyuapi kedua anak korban yang masing-masing diketahui berusia 9 tahun dan 13 tahun.
Selama satu jam lebih, Risma tak henti-hentinya memberikan semangat kepada mereka.
Risma sempat mengatakan akan membelikan sepeda untuk mereka.
4. Korban dikenal gigih
Keluarga tak kuasa menahan tangis lantaran wanita Tewas bersimbah darah di rumah indekos Surabaya tersebut, dikenal sebagai pribadi yang baik.
Meski hidup sendiri, korban dikenal gigih dalam mencari nafkah untuk keempat putra putrinya.
"Korban tinggal di sini dengan dua anaknya satu sudah SMA dan satunya SMP."
"Sementara dua lainnya dititipkan ke neneknya di Mojokerto," kata warga sekitar, Suli.
Untuk menghidupi anak-anaknya, Mardiyana biasa berjualan makanan di depan gang.
5. Pelaku sakit hati
Berdasarkan hasil interogasi sementara, Abdus Salam, tersangka merupakan suami siri yang menikah sejak tahun 2017 dan telah berpisah sejak satu tahun lalu.
Kedatangan tersangka ke rumah korban dengan maksud untuk membicarakan rujuk kembali.
Surabaya, Pelaku Akui Sakit Hati Sebab Korban Menolak Diajak Rujuk" />
"Tersangka mengajak rujuk korban. Namun tersangka tak memiliki uang. Sehingga, korban menolak dan mengembalikan surat nikah siri."
"Karena emosi, tersangka kemudian mencabut pisau dapur dari dapur rumah indekos korban dan langsung menusuk korban beberapa kali," jelas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran.
Setidaknya, ada tiga luka tusuk di bagian perut korban yang membuatnya kehabisan darah hingga meninggal dunia.
Abdus Salam mengaku menyesal telah membunuh korban.
"Saya menyesal. Karena emosi saja," akunya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Fakta-fakta Janda Tewas Bersimbah Darah di Surabaya, Korban Teriak Histeris & Curhat Bakal Dibunuh
Seorang Janda 4 anak ditusuk hingga Tewas oleh mantan suami sirinya.