Mulai 1 Februari 2020 Harga BBM Pertamax Turun, Isi BBM Bakal Tak Bisa Lagi Full Tank
Mulai 1 Februari 2020 Harga BBM Pertamax Turun, Isi BBM Bakal Tak Bisa Lagi Full Tank
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pertamina menurunkan harga BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo.
Selain penurunan harga BBM, ke depan Pertamina tengah berupaya menerapkan sistem baru dalam pengisian bahan bakar minyak (BBM) yakni menggunakan metode digitalisasi.
Penurunan harga BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo berlaku mulai Sabtu (1/2/2020) pukul 00.00 WIB.
Untuk wilayah Pulau Jawa termasuk DKI Jakarta dan sebagian Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, harga Pertamax turun dari Rp 9.200 per liter menjadi Rp 9.000 per liter.
• Harga BBM Jenis Bensin dan Solar Resmi Turun, Segini Harga untuk Wilayah Lampung
• SPBU Disegel di Lampung Barat, Diduga Curangi Takaran Pertalite dan Pertamax, Berikut Fakta-faktanya

Begitu juga dengan daerah lainnya juga menyesuaikan dengan penurunan Rp 200 per liter.
Selain pertamax, harga BBM yang diturunkan yakni BBM jenis Pertamax Turbo dengan penurun sebesar Rp 50 per liter.
Harga Pertamax Turbo di DKI Jakarta yang awalnya Rp 9.900 per liter diturunkan Jadi Rp 9.850 per liter.
Selain menurunkan harga Pertamax dan Pertamax Turbo, Pertamina juga menaikkan harga Solar non Subsidi dari Rp Rp 9.300 menjadi Rp 9.400 per liter.

Selengkapnya daftar harga BBM terbaru bisa anda lihat lewat tautan ini: Harga BBM Terbaru.
Dikutip dari laman resmi Pertamina, pertamina.com, penurunan harga BBM itu merupakan implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
Penurunan Kedua di Tahun 2020
Penurunan harga BBM ini merupakan penurunan harga BBM yang kedua kalinya di Tahun 2020.
Sebelumnya pada 5 Januari 2020 lalu, Pertamina juga menurunkan harga BBM.
Saat itu, Pertamina menurunkan harga BBM jenis Pertamax dari Rp 9.850 menjadi Rp 9.200 per liter.
Selain Pertamax, Pertamina juga menurunkan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.
Pertamina Dex mengalami penurunan dari harga semula Rp 11.700 menjadi Rp 10.200 per liter.
Kemudian Dexlite mengalami penurunan dari harga semula Rp 10.200 menjadi Rp 9.500 per liter.
Pertamina Tak Lagi Layani Pengisian BBM Full Tank
PT Pertamina (Persero) tengah berupaya menerapkan sistem baru dalam pengisian bahan bakar minyak (BBM) yakni menggunakan metode digitalisasi.
Adapun metode digitalisasi ini ditujukan guna memudahkan konsumen dalam bertransaksi.
Sebab, sistem ini menggunakan transaksi nontunai ketika melakukan pengisian BBM di SPBU.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengungkapkan, metode digitalisasi saat ini baru diterapkan di Km. 57 Cikampek, Karawang.
Dalam penerapan digitalisasi tersebut, nantinya konsumen harus menentukan berapa banyak BBM yang diperlukan, namun dengan sistem pembayaran terlebih dahulu.
"Jadi yang namanya beli BBM harus pasti jumlahnya. Konsumen mau beli berapa rupiah atau berapa liter," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/1/2020).
Fajriyah menjelaskan SPBU di Km. 57 Cikampek saat ini sudah menerapkan SPBU Self Service, karena sudah menerapkan metode digitalisasi.
Self Service ini berarti konsumen yang melakukan sendiri pengisian BBM yang sebelumnya telah dipesan terlebih dahulu.
Adapun pemesanan ini bisa dengan menentukan berapa rupiah yang dibayarkan atau berapa liter BBM yang akan diisi. Kemudian, konsumen akan melakukan pembayaran nontunai.
Kendati demikian, konsumen tidak bisa melakukan pengisian BBM dengan pesanan full tank.
Tidak ada minimum transaksi
Fajriyah menambahkan, dalam pembelian BBM nontunai ini tidak diatur mengenai minimum transaksi.
"Tidak ada minimum transaksi, beli 1 liter pun boleh. Dengan by value (harga) dan by quatity (kapasitas liter) lebih jelas transaksinya," jelas dia.
Meski baru diimplementasikan di Karawang, PT Pertamina akan meluaskan penerapan sistem baru ke berbagai wilayah di Indonesia.
Sebelumnya, PT Pertamina juga telah menggencarkan mengenai sistem pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina di mana pembayarannya terintegrasi dengan LinkAja.
Metode pembayaran nontunai dapat dilakukan untuk melakukan scan barcode yang telah diisi saldo LinkAja.
Adapun sistem pembayaran nontunai ini tidak memerlukan waktu lama, karena prosesnya tidak memerlukan memasukkan kartu ke mesin.
Namun, cukup dengan memindai QR code yang terpasang pada nozzle.
(Tribunnews.com/Daryono, Kompas.com/Retia Kartika Dewi)