Pria Biasa-biasa Saja Pasang Baliho Cari Istri, Tak sampai Sebulan Sudah Dihubungi Wanita Cantik
Pria Biasa-biasa Saja Pasang Baliho Cari Istri, Tak sampai Sebulan Sudah Dihubungi Wanita Cantik
TRIBUNLAMPUNG.co.id - Bujang berusia 35 tahun ini punya cara unik mencari istri. Pemuda ini nekat memasang baliho dan menyebarnya di penjuru kota demi mendapatkan wanita yang mau dinikahinya.
Hasilnya, belum sebulan dari pemasangan baliho tersebut, bujang lapuk bernama Noor Aziro bin Abdullah ini mendapatkan wanita idamannya.
Wanita itu menelepon Aziro setelah mengetahui iklan baliho cari jodoh tersebut.
Bagi Anda yang belum menemukan jodoh, bisa mencoba trik seorang pria berusia 35 tahun di Malaysia ini dalam mencari calon istri dengan cara memasang iklan baliho di sudut kota.
Pemasangan iklan baliho berisi foto dirinya itu merupakan sebuah usaha, meski beberapa kali balihonya ditertibkan oleh aparat setempat.
Sebelumnya, Noor Aziro bin Abdullah meletakkan baliho iklan dirinya yang tengah mencari jodoh di sepanjang jalan kota dan di Pantai Teluk Bidara, Malaysia.
• Artis Temukan Jodoh setelah Ditinggal Adiknya Nikah Duluan, Ada yang tak Direstui Orangtua
• Doa Minta Jodoh dan Keturunan yang Baik dalam Bahasa Arab dan Indonesia
• Luar Biasa, Pria Ini Tak Pernah Kapok Mencari Istri Meski Sudah Ditolak 80 Ribu Kali oleh Wanita

Sontak aksi unik pria asal Terengganu, Malaysia ini berhasil mencuri perhatian banyak orang dan viral di berbagai sosial media.
Kini belum ada satu bulan usaha Noor Aziro bin Abdullah untuk mendapatkan calon istri telah membuahkan hasil.
Awalnya, pria yang akrab yang disapa Aziro ini mengaku telah mengikuti tren dan mulai mencari calon istri melalui media sosial.
Namun, dia menyerah setelah mengetahui bahwa ia merasa saingannya terlalu kompetitif untuk mencari di platform kencan online tersebut, katanya pada Malay Mail.
"Jadi aku memutuskan untuk memasang baliho diriku dan berharap ada orang dari desa terdekat yang tertarik,” katanya.
Dia segera menerima beberapa panggilan telepon dari Kedah, KL, Selangor dan bahkan Pahang.
Dengan berbekal baliho tersebut, Aziro berharap dapat menemukan calon istri segera.
Pria kelahiran Marang berusia 35 tahun yang baru-baru ini menjadi viral di Twitter setelah ia memasang baliho di Dungun, Terengganu dimana ia mengiklankan dirinya sendiri untuk mencari seorang istri.
Kini belum ada sebulan, usaha Aziro yang membuat iklan tentang dirinya sendiri di sebuah baliho ini nyatanya membuat seorang gadis cantik tertarik padanya.
Ketika dihubungi oleh Malay Mail, Aziro mengatakan bahwa seorang wanita yang akhirnya menghubunginya.
Wanita yang ditemuinya adalah seorang pegawai yang berusia 33 tahun dari Kuala Terengganu dan dia telah menghubungi Aziro karena penasaran setelah melihat baliho.
Setelah beberapa minggu saling bertukar pesan teks, Aziro akhirnya bertemu dengan wanita tersebut minggu lalu bersama adik perempuannya, Noorazira Abdullah.
"Kami masih hanya berteman saja, karena kami masih berada di bagian awal hubungan," katanya.
"Meskipun dia bilang setuju aku menjadi suaminya, kami masih ingin saling mengenal dulu."
Noorazira mengatakan, bahwa hal ini masih tergantung pada kakaknya untuk memilih siapa calon istrinya, bahkan jika ada beberapa kandidat.
"Aku tidak mau pilih-pilih calon kakakku," katanya.
“Selama kandidat bisa menerima kakakku dan keluarga kami yang sederhana, itu sudah cukup."
"Kakakku hanyalah tukang kayu dan alasan dia memasang baliho tersebut adalah untuk menemukan seseorang yang bisa menerimanya apa adanya.” jelas Noorazira.
Awal bulan ini, Aziro menjadi viral setelah memasang beberapa baliho yang mengiklankan dirinya dalam pencariannya untuk seorang istri.
Meskipun baliho diturunkan oleh Dewan Kota Dungun, Aziro masih menerima banyak panggilan dan pesan teks dari orang asing mengenai hal itu.
“Aku masih mendapatkan telepon dari mana-mana."
"Kebanyakan dari mereka berasal dari luar Terengganu, ada yang dari Klang, Johor, bahkan Sarawak dan yang mengejutkanku, aku juga menerima telepon dari Indonesia!”
Meskipun sebagian besar orang menelepon karena penasaran, Aziro pernah menerima sebuah panggilan di mana satu orang bertanya kepadanya, apakah metode ini berhasil, karena dia ingin mencobanya untuk membantu temannya.
Aziro juga mengatakan bahwa dia akan mengakhiri pencarian untuk saat ini, karena dia ingin fokus pada hubungannya dengan sang pegawai tersebut.
Pasang iklan cari jodoh di media massa
Ilan cari jodoh juga terjadi di India.
Begitu sayangnya pada sang putra, Padma Iyer berusaha mencarikan pasangan hidup buat Harish Iyer.
Ia bahkan melobi sejumlah penerbitan nasional India untuk memasang iklan pencarian jodoh.
Dalam iklan itu, Padma mematok kriteria antara lain, usia antara 25-40, penyayang binatang, vegetarian dan berasal dari kasta manapun.
Namun, tiga dari empat koran yang dihubunginya menolak, karena Padma mencari suami untuk putranya yang berusia 36 tahun itu.
Maklum saja, Harish adalah seorang aktivis gay terkemuka di India.
Tiga media yang menolak itu adalah The Times of India, Hindustan Times dan DNA.
Kata Harish, DNA dan Times of India menolak karena alasan konsekuensi hukum, sedangkan Hindustan Times tidak memberi alasan.
Uday Nirgudkar, Pemimpin Redaksi DNA, kepada India Real Time, mengaku tidak menolak, tetapi sedang mencari pertimbangan hukum atas masalah ini.
"Ini isu sensitif, tapi kami sama sekali tidak menentangnya," kata Nirgudkar seperti dikutip AsiaOne, Rabu (20/5/2015).
Memang, hukum India melarang praktik homoseksualitas pada Desember 2013 dan karena itu perkawinan sejenis tidak diakui.
Arunabh Das Sharma, Presiden Bennett Coleman & Co Ltd. penerbit Times of India, mengatakan koran ini netral.
"Kami tidak mengambil sikap menentang homoseksualitas. Namun perkawinan sesama jenis melawan hukum India," katanya.
"Sebagai organisasi media yang bertanggung jawab, kami tidak boleh melawan apa yang sudah ditetapkan mahkamah agung. Perkawinan berkaitan dengan keturunan," katanya.
Hanya Mid-Day, harian berbahasa Inggris, yang menayangkan iklan itu, Selasa (19/5/2015).
"Sebagai sebuah organisasi, kami selalu menyokong persamaan hak bagi semua orang, tidak peduli agama, kasta, warna kulit dan orientasi seksual atau apapun. Jadi begitu iklan itu masuk, kami tidak merasa perlu berpikir ulang untuk menerimanya," kata Sachin Kalbag, Redaktur Pelaksana Mid-Day.
Harish pun mengaku terkejut atas keputusan tiga media selain Mid-Day, karena mereka kerap secara besar-besaran menulis tentang persamaan hak, termasuk LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) di India.
"Jadi ada banyak preseden, orang-orang LGBT akan memasang iklan," katanya.
"Ini kan sebenarnya cuma soal seorang ibu yang ingin memasang iklan cari jodoh untuk anaknya, karena si anak sampai sekarang belum bisa cari sendiri. Sesederhana itu sebenarnya," kata Harish.
Tetapi kenyataannya, tidak sesederhana itu di India ketika sesuatu itu menyangkut urusan homoseksualitas sejak Mahkamah Agung menganulir undang-undang tahun 2009 yang mendekriminalisasi praktik homoseksual.
Sejak itu, kasus-kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap homoseksual, biseksual dan transgender menguap tak jelas ujungnya.
Keinginan Harish sebenarnya sederhana, yaitu ingin punya pasangan hidup untuk bersama-sama menghabiskan hari tuanya.
Sebab lain, ia tidak bisa dekat dengan ayah dan saudara-saudaranya yang lain.
"Hidup saya akan vakum, begitu ibu saya meninggal. Beliau juga punya ketakutan yang sama," kata Harish. (AsiaOne)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Trik Bujang Lapuk Cari Jodoh, Pasang Iklan Baliho di Sudut Kota, Nasibnya Mujur Dapat Wanita Cantik