Pasien Corona asal AS Membaik setelah Minum Obat Ini

Menurut keterangan dokter, pasien tersebut terlihat membaik dalam satu hari dan tidak memperlihatkan adanya efek samping.

EPA-EFE/STR via kompas.com
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Penggunaan obat produksi Gilead Science untuk pasien virus Corona dilaporkan telah dilakukan di Amerika Serikat.

Menurut keterangan dokter, pasien tersebut terlihat membaik dalam satu hari dan tidak memperlihatkan adanya efek samping.

Diketahui pasien pertama AS yang diberikan obat dari Gilead adalah seorang pria berusia 35 tahun yang positif terinfeksi virus corona dan telah dirawat di ruang isolasi di Medical Center Everett, Washington.

"Setahu saya ini adalah kasus pertama yang dilaporkan di dunia, ketika obat ini diterapakan kepada manusia untuk memerangi virus corona," kata Kepala Petugas Medis Jay Cook, dikutip dari SCMP (2/1/2020).

"Pada saat itu, kami merasakan manfaat penggunaan obat ini melebihi potensi risikonya dan kami telah memperoleh persetujuan," sambung Cook.

Menkes Diminta Tidur di Natuna untuk Buktikan Tak Ada Corona

Virus Corona Meluas 11.943 Orang Terjangkit, Warga Panik Sampai Lempar Kucing & Anjing Peliharaan

Pramugari Lion Air Jatuh Sakit Sepulang dari China, Gejalanya Mirip Terjangkit Virus Corona

Masih Diuji

Hasil ini mendorong dokter untuk melakukan pengujian lebih lanjut terhadap obat tersebut.

Kendati demikian, praktik ini belum disetujui secara global dan belum terbukti aman atau efektif dalam penanganan virus corona.

Gilead Science merupakan perusahaan produksi obat untuk memerangi hepatitis C dan HIV.

Pihak Gilead Science mengatakan, saat ini bekerja sama dengan otoritas kesehatan global untuk menangani wabah virus corona.

Mereka juga tengah mempercepat pengujian di laboratorium untuk obat antivirus corona. Hingga Minggu (2/2/2020), virus corona telah menginfeksi hampir 15.000 orang.

Sementara itu, Direktur Penyakit Menular dan Profesor Pediatri Vanderbilt University School of Medicine Mark Denison mengatakan, riset praklinis antivirus dan senyawa NHC mampu menunjukkan kemampuan untuk melawan virus Corona dalam tubuh kelelawar, manusia, dan hewan yang terinveksi.

Menggangu virus bermutasi

Bersama rekannya, Denison menemukan senyawa untuk menghalangi replikasi virus dengan mengganggu kemampuan mereka dalam bermutasi.

Menurut Denison, riset yang mereka lakukan menjanjikan terapi untuk infeksi yang disebabkan oleh SARS, virus hepatitis tikus dan virus kelelawar.

Ia meyakini bahwa senyawa itu juga akan efektif jika digunakan dalam penanganan virus corona.

Seperti diketahui, virus corona sejauh ini telah menginfeksi 14.562 orang dan membuat 305 orang meninggal dunia.

Tecatat sudah ada 25 negara yang mengkonfirmasi adanya kasus virus Corona.

Filipina bahkan telah mengumumkan satu pasien virus corona di negaranya telah meninggal, sekaligus menjadi kasus virus corona pertama di luar China yang meninggal dunia.

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Pasien Virus Corona di AS Membaik setelah Diberi Obat Ini...

 
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved