2 Siswa SD Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Orangtua, Guru Kaget Lihat Kondiri Miris Muridnya
Dua bocah kakak adik yang masih Siswa SD tinggal tanpa orangtua di Gubuk Reyot. Kondisi mereka diketahui saat sang guru datang berkunjung ke rumah.
Rumah mereka hanya berlantai tanah.
Di Gubuk Reyot itu, keduanya hidup tanpa penerangan listrik.
Ketika malam, gubuk itu hanya diterangi satu lampu senter.
Agar bisa beli beras untuk makan, kakak adik ini harus bekerja di tetangga.
"Setiap hari, mereka bantu-bantu di tetangga. Menyayatkan hati memang melihat kondisi mereka ini," ungkap Jekson Manuain, Sabtu (8/2/2020), sebagaimana dilansir Kompas.com (grup Tribunlampung.co.id) dalam artikel berjudul Kakak-Adik di NTT yang Tak Sekolah karena Bajunya Robek, Tinggal Tanpa Orangtua dalam Gubuk Reyot.
Jekson sudah mengunjungi rumah kedua bocah itu pekan lalu.
Kondisi gubuk mereka memang sangat memprihatinkan.
Tempat tidur mereka pakai kayu, dan beralaskan karpet yang sudah lusuh dan robek.
"Mereka tidak nyaman tidur karena angin masuk lewat lubang-lubang dinding gubuk."
"Tambah lagi kalau hujan, keduanya begitu sengsara."
"Saya berharap, semoga banyak tangan yang peduli dengan kedua anak ini," harap Jekson.
Kondisi Fernandus dan Yunita diketahui Jaksen setelah keduanya lebih dari satu pekan tidak masuk sekolah.
Jekson yang merupakan wali kelas Fernandus, berinisiatif mencari tahu alasan muridnya tak bersekolah.
Belakangan, Fernandus mengaku tidak sekolah karena seragamnya robek, hingga tidak bisa digunakan lagi.
Sang guru pun membelikan seragam baru untuk dua muridnya.