70 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Terjangkit Virus Corona, Ini Nasib WNI di Kapal
saat ini ada 70 orang yang terinfeksi virus corona di dalam kapal pesiar Diamond Princess.
Pemeriksaan virus bermula saat seorang pria asal Hong Kong berusia 80 tahun merasakan gejala penyakit.
Pria tersebut mulai ikut dalam perjalanan kapal di Yokohama pada 20 Januari 2020 dan meninggalkan kapal di Hong Kong pada 25 Januari 2020.
Kapal Diamond Princess mengangkut sekitar 3.700 orang.
Kini semua penumpang dan kru harus dikarantina di Yokohama setidaknya selama 2 pekan atau sampai 19 Februari 2020 mendatang.
Seperti dikutip dari AFP, di dalam kapal tersebut terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 awak.
Sebanyak 41 kasus baru virus corona terdiri dari 21 warga Jepang dan sisanya warga Amerika Serikat, Kanada, Australia, serta Inggris, dan Argentina.
Sementara 20 orang sebelumnya yang terjangkit virus corona, diketahui tiga warga negara Amerika Serikat, dua warga Australia, tujuh warga Jepang, satu warga Taiwan, dua warga Kanada, satu warga Selandia, tiga warga Hong Kong, dan satu warga Filipina yang menjadi awak kapal.
Lanjut Kato, pemeriksaan akan diperluas setelah jumlah kasus terkonfirmasi meningkat.
"Otoritas akan memeriksa orang yang rentan, seperti lanjut usia dan mereka yang sedang sakit penyakit lain serta orang yang kontak dengan orang yang positif virus corona," ujar Kato.
Sampai saat ini, Jepang menangani total 86 kasus positif virus yang mulai menyebar sejak Desember tahun lalu.
Diketahui per hari ini, jumlah korban positif virus corona kian melonjak.
Sejauh ini ada 31.211 orang yang dinyatakan terinfeksi dan 637 orang meninggal dunia
akibat virus corona.
Dilansir CGTN juga dilaporkan lebih dari 1.540 orang dinyatakan sembuh.
2 WNI dalam keadaan baik
Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan (MHLW) mengungkapkan kemarin (6/2/2020) dari 171 penumpang yang diperiksa dari kapal pesiar Diamond Princess, baru terdeteksi virus corona dan telah di karantina sebanyak 41 pasien dari kapal pesiar tersebut terinfeksi dengan coronavirus baru.