Akhirnya Terjawab, Perhiasan Lina Rp 2 Miliar Menghilang setelah Dimasukkan Gentong
Suruh beli gentong, enggak tahu untuk apa. Dimasukin (Perhiasan) ke gentong. Bulan 12 enggak ada (perhiasannya hilang)
Hal itu diungkap ibunda Lina saat mengungkap momen sebelum perhiasan putrinya hilang.
"Teddy juga bilang, semua barang-barang harus dibersihin. Itu teh bukan emas aja, baju-baju juga harus. Sama mama diberesin ke kotak. Udah beres, Teddy datang, berangkat ke rumahnya Iwan," pungkas ibunda Lina.
Setelah tiba di rumah Iwan, Utisah pun mengaku hanya dua orang yang masuk ke dalam, yakni Teddy dan Lina.
Sedangkan Utisah, ibunda Lina tidak ikut masuk ke dalam.
"Yang masuk ke dalam Iwan, Teddy, almarhum di belakang, udah cuma bertiga yang masuk. Katanya mau dibersihin. Mama nunggu di luar," imbuh Utisah.
Tak berselang lama, Lina pun keluar dari rumah Iwan.
Namun rupanya, prosesi untuk 'membersihkan' itu belum selesai.
Sebab Lina diminta Iwan untuk membeli sebuah gentong.
Gentong tersebut nantinya akan digunakan untuk menyembunyikan perhiasan Lina sebagai syarat sareat guna melupakan Sule.
Langsung menurut, Lina pun akhirnya membeli gentong tersebut dan meletakkan perhiasan miliknya senilai Rp 2 miliar di dalam gentong tersebut.
Hingga beberapa bulan setelah perhiasannya di taruh di dalam gentong di rumah Iwan, Lina mulai menaruh curiga.
"Suruh beli gentong, enggak tahu untuk apa. Dimasukin (Perhiasan) ke gentong. Bulan 12 enggak ada (perhiasannya hilang), sampai bulan satu, dua, sampai bulan empat ditelepon (Lina telepon ke Iwan) katanya nanti dianterin," ungkap Utisah.
Gusar perhiasaannya raib, Lina pun meneror Iwan.
Bahkan diakui Utisah, Lina sempat lapor ke polisi.
Dilaporkan ke polisi oleh Lina, keluarga Iwan pun akhirnya membuat surat perjanjian.