Wanita Merintih Minta Tolong hingga Tewas di Pos Polisi, Terungkap Alasan Warga Enggan Membantu

Wanita Merintih Minta Tolong hingga Tewas di Pos Polisi, Terungkap Alasan Warga Enggan Membantu

(KOMPAS.COM/JUNAEDI)
Irmayanti (23), warga Majene, Sulawesi Barat, ditemukan mengeluarkan banyak darah di bekas pos polisi di Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (9/2/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Irmayanti (23), warga Majene, Sulawesi Barat, ditemukan mengeluarkan banyak darah di bekas pos polisi di Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (9/2/2020).

Beberapa warga sempat mengetahui kejadian itu. Namun, karena takut, warga akhirnya membiarkan Irmayanti dan melapor ke polisi. Padahal, saat itu Irmayanti masih bernyawa.

Salah satu saksi, pedagang nasi kuning bernama Sarce sempat mendengar suara rintihan perempuan minta tolong dari pos polisi.

Karena tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan itu.

Warga berdatangan dan mencoba memanggil dari luar. Namun, tidak ada jawab.

Warga Cueki Rintihan Gadis Remaja di Pos Polisi, Irma Tewas Kehabisan Darah

Korban Tewas di Jalinsum Kalianda Pelajar SMA yang Hendak Pergi ke Sekolah, Ini Identitasnya

Kondisi Jasad Anak Karen Pooroe Janggal, Pengasuh sampai Heran saat Memandikan Jenazah Zefania

Sang Ayah Langsung Lemas Tahu Putranya Tewas Tenggelam, Ini Permintaan Terakhir Rehan

Warga sempat melihat seorang wanita terkapar di lantai pos polisi itu.

Sayang, warga tak melakukan apa-apa. Warga tidak berani mendatangi ke suara rintihan itu karena takut ada masalah.

“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara.

Saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas warga bernama Tallulangi.

Kapolsek Binung, Iptu Syaiful menyebutkan, polisi yang tiba di lokasi kemudian membawa korban ke puskesmas terdekat karena ditemukan masih dalam kondisi hidup, meski sudah tak sadarkan diri.

Karena kondisinya gawat, korban langsung dievakuasi petugas ke RSUD Polewali Mandar.

Namun, korban meninggal sebelum sempat mendapat tindakan dokter.

Diduga, korban meninggal karena kehabisan darah lantaran sudah lama terkapar di bekas pos polisi, tapi tak ada warga yang memberi pertolongan.

“Waktu ditemukan pertama kali oleh warga korban masih hidup, sehingga dievakuasi warga ke rumah sakit.

Sayangnya dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit sebelum mendapat penanganan dokter,” jelas Iptu Syahrul.

Belum diketahui pasti apa motif dan siapa pelaku pembunuhan sadis terhadap gadis yatim piatu ini.

Namun, polisi kini tengah memburu pacar korban yang diketahui terakhir kali bersama dengan gadis itu sebelum jenazahnya ditemukan.

Hebohkan warga

Seorang gadis remaja ditemukan tewas dengan luka parah di dalam bekas kantor pos polisi di Desa Rea, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (9/2/2020).

Penemuan sesosok mayat perempuan ini langsung menghebohkan warga Rea dan netizen.

Sebelum meninggal, sejumlah warga sempat mendengar suara rintihan korban yang diduga tengah minta tolong saat jatuh dan tak berdaya di lantai bangunan bekas pos polisi.

Penemuan korban bermula ketika seorang pedagang nasi kuning bernama Sarce hendak menjajakan dagangannya untuk warga yang lalu lalang tak jauh dari pos polisi, tempat korban ditemukan terkapar, Minggu subuh tadi sekitar pukul 5.30 Wita.

Mulanya, Sarce kaget dan sempat ketakutan lantaran mendengar suara rintihan seorang perempuan sambil minta tolong dari dalam pos polisi.

 Kejadian Aneh Saat Reka Ulang Pembunuhan Mahasiswi UIN Makassar

 Jika Ayahnya Jadi Korban Pembunuhan, sang Anak Minta Pelaku Dihukum Setimpal

 Mahfud MD Nilai Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS Hanya Pengalihan Isu

 Pasangan Suami Istri Mabuk Bareng Malah Berujung Suami Bunuh Sang Istri

Karena tak berani, ia lalu bergegas memanggil warga setempat untuk memeriksa asal suara rintihan seorang perempuan dari pos polisi.

Benar saja, warga yang berdatangan ke pos polisi yang sudah lama tak difungsikan itu menemukan sesosok perempuan mengenakan celana panjang tanpa identitas apa pun di sakunya.

Warga yang datang ke lokasi hanya menemukan sebuah helm yang diletakkan rapi di meja pos polisi bersama kantong plastik berisi kerupuk dan camilan lainnya.

Tallulangi, saksi mata yang menemukan korban terluka parah di dalam pos polisi ini mengatakan, ia sempat memanggil korban yang sedang terkapar di lantai bekas pos polisi.

Namun karena tak ada respons, Tallulangi dan warga lainnya pun memilih melapor ke polisi terdekat.

Ia tidak berani mendatangi ke suara rintihan itu karena takut ada masalah.

“Saya sempat teriak dari luar pos polisi saat melihat korban terkapar penuh darah di sekitarnya, karena tak ada suara, saya lalu melaporkannya ke kantor polisi terdekat,” jelas Tallulangi.

Korban saat ditemukan masih bernyawa namun tak sadarkan diri.

Kemudian dievakuasi warga ke rumah sakit. Namun nyawa korban tak terselamatkan.

Ia diduga meninggal dalam perjalanan.

Saat ini, bangunan bekas pos polisi itu telah diberi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.

Identitas korban ditemukan

Identitas perempuan yang tewas di bekas pos polisi itu akhirnya terkuak setelah salah satu kerabatnya, Abdullah, menjemput jenazah perempuan itu di Rumah Sakit Umum Polewali Mandar sore tadi.

Abdullah meyebutkan, korban sudah lama dicari keluarganya.

Kebetulan, tadi malam ia melihat foto korban diunggah warganet di Facebook.

Karena ciri-ciri korban sama, ia lalu mendatangi rumah sakit untuk memastikan identitasnya.

Korban diketahui bernama Irmayanti (23), seorang warga Majene, Sulawesi Barat.

“Korban ini sudah dicari keluarganya sejak tadi malam. Saya kaget setelah melihat di Facebook dan ciri-ciri korban sama. Saya lalu ke Polewali untuk memastikannya dan ternyata betul adalah korban yang sedang dicari,” jelas Abdullah.

Sebelum jenazah korban dievakuasi pihak keluarga dari RSUD Polewali Mandar ke rumah duka di Majene dengan pengawalan mobil patroli polisi, keluarga korban telah melaporkan secara resmi kasus in ke Polres Polewali Mandar.

Tewas karena terlambat ditolong

Kapolsek Binung, Iptu Syaiful menyebutkan, korban pertama kali ditemukan terluka parah di dalam bangunan bekas pos polisi oleh warga sekitar pukul 5.30 Wita.

Korban sempat dievakuasi ke puskesmas terdekat karena ditemukan masih dalam kondisi hidup, meski sudah tak sadarkan diri.

Karena kondisinya gawat, korban langsung dievakuasi petugas ke RSUD Polewali Mandar.

Sayangnya, korban menghembuskan nafas terakhir sebelum sempat mendapat tindakan dokter.

Diduga, korban meninggal karena kehabisan darah lantaran sudah lama terkapar di bekas kantor pos polisi namun tak ada warga yang memberi pertolongan.

“Waktu ditemukan pertama kali oleh warga korban masih hidup, sehingga dievakuasi warga ke rumah sakit. Sayangnya dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit sebelum mendapat penanganan dokter,” jelas Iptu Syahrul.

Belum diketahui pasti apa motif dan siapa pelaku pembunuhan sadis terhadap gadis yatim piatu ini.

Namun polisi kini tengah memburu pacar korban yang diketahui terakhir kali bersama dengan gadis itu sebelum jenazahnya ditemukan. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

(Kontributor Polewali, Junaedi | Editor Farid Assifa)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved