IIB Darmajaya
Sri Wahono, Entrepreneur Sukses Lulusan IIB Darmajaya
Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya banyak mencetak lulusan yang tidak hanya siap di dunia kerja tetapi juga menjadi seorang entrepreneur.
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Advertorial Tribun Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Salah satu lulusan kampus biru, yang kini menjadi entrepreneur sukses adalah H. Sri Wahono, S.Kom. Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya banyak mencetak lulusan yang tidak hanya siap di dunia kerja tetapi juga menjadi seorang entrepreneur.
Bagaimana kisah pemilik PT Acosys Global Data ini bisa membawa softwarenya digunakan oleh ritel, bisnis, dan perbankan. Berikut penuturannya?
Alumni Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) Darmajaya (dahulu) kini Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya ini rela melepas statusnya menjadi pegawai negeri sipil (PNS) yang menjadi kebanggaan setiap orang kala itu.
Wahono –biasa dia disapa – sejak kuliah di kampus biru telah memiliki jiwa entrepreneur hingga kini memiliki perusahaan PT. Acosys Global Data.
Kesukaannya dalam dunia komputer sejak kuliah membuat Wahono mendapatkan project perdana pembuatan software bisnis dari salah satu rumah sakit.
“Saya diminta dosen untuk membantu pembuatan proyek salah satu rumah sakit saat kuliah di Darmajaya,” ucapnya.
Wahono menerangkan bahwa dengan menguasai program turbo pascal dan delphi yang sederhana dapat membuat sebuah software untuk perusahaan atau instansi.
Lulusan Teknik Informatika tahun 2002 ini juga membangun dan membesarkan namanya tidak mudah.
“Saya juga sempat mengajar di kampus biru yang sekarang sudah menjadi kampus internasional dan entrepreneur,” ujarnya.
Tak bertahan lama, Wahono kemudian menekuni usaha penjualan software ritel dan perbankan. Menurutnya, berbisnis itu yang penting memulai terlebih dahulu.
“Saya kalau mau bisnis itu yang penting jalan dulu,” tuturnya.
Meskipun sempat menjadi abdi negera namun hanya dua minggu, Wahono bersyukur atas pencapaian yang diraih saat ini.
“Dulu tahun 2004 diterima jadi PNS tetapi rekan kerja sempat bilang untuk tidak menunjukkan semua kemampuannya dalam bekerja. Saya tidak bisa seperti itu dan akhirnya saya keluar. Saya akan menjauh di dunia yang membuat saya tidak maju,” kenangnya.
Di dalam kamus hidup seorang Wahono, ilmu yang diperoleh harus digunakan untuk menyelesaikan banyak hal.
“Bukan dibatasi kemampuannya. Saya kalau ada ajang kompetisi, ayo fight, itu saya senang,” tegasnya.