Video Berita
Perjuangan Guru SMP Gendong Bayi Lewati Jalanan Berlumpur Menuju Sekolah
Video Potret seorang guru menggendong bayinya di jalanan berlumpur menuju SMP Negeri 4 Pante Bidari, di Desa Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten
Penulis: Gusti Amalia | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video Potret seorang guru menggendong bayinya di jalanan berlumpur menuju SMP Negeri 4 Pante Bidari, di Desa Sijudo, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur menjadi viral di media sosial (medsos).
Foto tersebut diambil akhir 2019 lalu itu menjadi viral di Facebook, Rabu (12/2/2020).
Foto diunggah lewat akun Facebook Atjeh timeline @atjehtimeline.
Foto itu diunggah pada 10 Februari 2020.
• VIDEO Barbie Kumalasari Kepikiran Cerai, Galih Ginanjar Bersikeras Ogah Pisah
• VIDEO Tidur Sendirian di Kamar, Jennifer Jill Beri Sindiran Menohok untuk Ajun Perwira
• Bela Gadis Indonesia Lelang Keperawanan Lewat Agensi di Jerman, Laku Rp 19 Miliar, Siapa Pemenangnya
• Warga Temukan Emas Batangan Bergambar Soekarno, Ini Hasil Pengecekan Polisi
Kompas.com berupaya menelusuri keberadaan guru perempuan yang menggendong bayinya tersebut dan mendapatkan kontak kepala sekolah SMP Negeri 4 Pante Bidadari, Islahuddin.
Islahuddin, melalui sambungan telepon menyebutkan, foto viral itu benar seorang guru, namanya Husnul Khatimah.
Ia berjalan ke sekolah bersama suami dan anaknya.
Tonton juga Video lainnya dibawah ini.
Guru garis depan
Guru itu berstatus sebagai guru garis depan angkatan kedua asal Meulaboh, Aceh Barat.
“Ketika musim hujan memang begitulah kondisi jalan menuju sekolah. Penuh lumpur dan sulit dilalui," kata Islahuddin yang menjabat sejak 2016 ini.
"Kalau naik mobil baru bisa itu mobil doble cabin,” lanjutnya.
Saat ini, SMP Negeri 4 Pante Bidadari memiliki 52 pelajar dari tiga desa yaitu Desa Sijudo, Saragala, dan Sijuk, Kecamatan Pante Bidari.
Jumlah itu diajar oleh 17 guru, 11 diantaranya berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Jalan rusak, jika hujan guru menginap di sekolah
Cerita perjuangan guru di pedalaman berbatasan langsung dengan hutan itu belum usai di jalan rusak.
Mereka harus rela menginap di sekolah jika musim penghujan tiba.
Pasalnya, jalan rusak membuat guru tak bisa menuju sekolah.
Jarak antara jalan raya Medan-Banda Aceh menuju sekolah itu tiga jam naik sepeda motor. Kondisi jalan berkubang dan berlubang.
Tonton juga Video lainnya dibawah ini.
“Kalau musim hujan kami nginap di sekolah," kata Islahuddin.
"Ada satu rumah dinas guru kita sulap jadi kamar, para guru lajang masing-masing satu kamar, satu untuk wanita, satu untuk pria."
"Kalau guru berkeluarga dan ada anak bayi, diberi satu kamar lagi.”
Progres perbaikan jalan
Dia menyebutkan, kondisi itu dilakukan untuk tetap bisa mengajar.
Sehingga semua guru bisa bangun besok pagi dan menyambut para pelajar.
“Kami ingin proses belajar terus berjalan, walau apa pun kendalanya, termasuk cuaca,” katanya.
Dia menyebutkan, untuk perbaikan jalan, dinas sudah turun meninjau lokasi itu.
“Pelan-pelan ada kemajuan untuk ke pedalaman ini. Pak Bupati (Hasballah Thaib) juga sudah meninjau lokasi ini,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Videografer Tribunlmapung/Gusti Amalia