Tahanan Polsek Natar Kabur
Audit Investigasi 2 Kali Tahanan Kabur dari Mapolsek Masih Berjalan, Pandra: Outputnya Kebijakan
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menuturkan saat ini audit investigasi masih berlangsung.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Audit investigasi masih berlangsung, hasilnya untuk dasar evaluasi.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menuturkan saat ini audit investigasi masih berlangsung.
Adapun tim yang melakukan audit investigasi ini terdiri dari Itwasda (Inspektorat Pengawasan Daerah), Bidpropam (Bidang Profesi dan Pengamanan) serta Dit Tahti (Direktorat Tahanan dan Barang Bukti) sebagai Pembina Fungsi Teknis Ruang Tahanan dan Barang Bukti.
"Audit investigasi saat ini masih berjalan," kata Pandra, Minggu 16 Februari 2020.
Lanjut Pandra, audit dilakukan tidak hanya di Makopolsek Natar tapi seluruh Rutan Polri di wilayah Polda Lampung baik di Polres maupun Polsek.
• 2 Kali Tahanan Kabur di Lampung, Polda Bentuk Tim Lakukan Audit Investigasi
• Bujang Asal Pringsewu Tewas Tenggelam di Embung, Sempat Minta Tolong tapi Tak Ada yang Berani
• Masih Pacaran dengan Pria Lain, Gadis Pesawaran Ditembak Abimanyu, Berakhir Manis di Pelaminan
• Uangnya Hilang di Laci Meja Kerja Kantor, Indah Lapor Polisi, Ternyata Dicuri sama Teman Sendiri
"Semua juga diaudit oleh tim," sebutnya.
Pandra menambahkan audit dilakukan disetiap Rutan Polri di wilayah Lampung guna untuk mengambil kebijakan.
"Outputnya untuk mengambil kebijakan strategis kedepannya agar tidak terulang kembali kedepannya," tandasnya.
1 Tahanan Mapolsek Natar yang Kabur Tewas, Ini Kata Kabid Humas Polda Lampung
Tim gabungan Polda Lampung dan Polres Lampung Selatan hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap 2 tahanan yang kabur dari Makopolsek Natar.
Keduanya yakni MJ bin H (26th) perkara 378 dan atau pasal 372 KUHPidana dan DK bin S (25th) perkara 372 KUHPidana.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad saat dikonfirmasi mengaku pihaknya masih dalam pengejaran.
"Dua tersangka lainnya masih dalam pengejaran petugas," ujar Pandra, Minggu 16 Februari 2020.
Pandra pun mengimbau kepada dua tahanan tersebut untuk segera menyerahkan diri kepada petugas.
Lanjutnya, apabila para tahanan kabur ini cukup koperatif maka akan diperlakukan sebaik-baiknya.
"Namun jika membahayakan petugas dan masyarakat, akan ada tindakan tegas terukur," sebutnya.
Disinggung salah seorang tahanan yang sudah tertangkap meninggal dunia, Pandra tak menepis hal tersebut.
"Informasi dari Kapolres Lamsel demikian (tahanan meninggal) nanti akan saya dalami kembali," jawabnya.
Pandra pun belum berkomentar banyak atas kematian Sopyan.
Namun informasi yang didapat, Sopyan mengalami luka serius lantaran berusaha melarikan diri dan membahayakan petugas.
Dibawa Keluarga
Jenazah Sopyan Ali (26) tahanan yang kabur sudah dibawa oleh pihak keluarga.
Petugas Intalasi Forensik, RSUDAM Amri Tua Manik menuturkan, jenazah Sopyan masuk di kamar mayat pada Sabtu 15 Februari 2020 sore.
"Masuk ke sini (kamar mayat) malam," tuturnya, Minggu 16 Februari 2020.
Disinggung soal otopsi, Amri mengaku tidak ada otopsi lantaran Sopyan merenggang nyawa di IGD.
"Tidak ada otopsi," tuturnya.
Masih kata dia, jenazah pun sudah diambil oleh pihak keluarga dari semalam untuk dibawa ke rumah duka di Lampung Timur.
"Sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga, semalam," tandasnya.
RSUDAM Benarkan
Pihak ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) pastikan terima jenazah Sopyan Ali (26).
Petugas Intalasi Forensik, RSUDAM Amri Tua Manik mengakui, adanya jenazah atas nama Sopyan Ali yang merupakan tahanan Mapolsek Natar.
"Iya benar atas nama itu (Sopyan Ali), semalam," kata Amri, Minggu 16 Februari 2020.
Kata Amri, Sopyan meninggal terlebih dahulu di ruang IGD RSUDAM.
"Tidak langsung, jadi dia (Sopyan Ali) ini meninggal di IGD, sempat dirawat, baru dibawa ke ruang jenazah," tandas Amri.
Dikabarkan Tewas
Satu dari dua Tahanan Makopolsek Natar yang ditangkap di Lampung Timur dikabarkan meninggal dunia, Minggu 16 Februari 2020.
Informasi yang dihimpun, Tahanan ini diketahui bernama Sopyan Ali (26), warga Desa Bumi Tinggi Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur.
Sopyan dikabarkan sempat dirawat IGD Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek sebelum akhirnya Tewas.
Sopyan dikabarkan mengalami luka serius di bagian kaki dan di beberapa bagian wajah.
Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya Sopyan.
Diketahui Sopyan sempat melarikan diri dari rumah Tahanan Mapolsek Natar dan ditangkap di rumahnya di Lampung Timur, Jumat 14 Februari 2020.
Salah satu sumber yang tak mau disebut namanya mengatakan, jika Sopyan diantarkan oleh petugas di IGD RSUDAM pada Sabtu 15 Februari 2020 sore.
"Kemarin itu, sore, sudah dibawa oleh keluarganya ke Lampung Timur," ungkapnya singkat.
Sebelumnya, dua Tahanan polsek Natar yang Kabur berhasil diamankan, Jumat 14 Februari 2020.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, kedua Tahanan berhasil diamankan berkat efek imbauan tegas polisi secara humanis.
"Sudah ada dua Tahanan yang diamankan, satu di antaranya menyerahkan diri," ungkapnya.
Kata Pandra, keduanya saat ini diamankan oleh tim Gabungan TEKAB 308 Polres Lamsel, dan Polres Lampung Timur.
Adapun keduanya, kata Pandra yakni Sopyan Ali (26) warga Desa Bumi Tinggi Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur.
"Tahanan ditangkap di rumah orangtuanya di Lampung Timur pukul 10.30 WIB," tuturnya.
Tahanan kedua yakni Putra Sanjaya (21) warga Bumi Tinggi Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur.
"Tahanan diserahkan oleh keluarganya sekira pukul 17.15 WIB," tuturnya.
Pandra menambahkan saat ini masih tersisa dua Tahanan yang masih dikejar.
"Dua Tahanan lagi akan kami buru sampai kemana pun juga, baik dalam keadaan hidup atau meninggal dunia, intinya semangat petugas benar all out seiring bersamaan tengah berlakunya Operasi Cempaka Krakatau 2020," tandas Pandra. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)