Cerita Mahasiswi Kedokteran di Hubei saat Observasi di Natuna, Tak Buka Medsos Agar Tak Terpengaruh
Novita mengaku tidak merasa khawatir berlebihan dan bahkan mahasiswi kedokteran tersebut tidak berusaha mencari tahu mengenai persebaran virus Corona.
Syahrul, paman Novita mengatakan, keluarga sangat gembira dan lega atas kepulangan Novita.
Menurutnya, tidak ada acara penyambutan yang berlebihan atau acara spesial atas kepulangan Novita.
Sebab, kepulangan Novita ke Bandar Lampung sendiri merupakan hal yang paling spesial bagi keluarga.
"Kita tidak lakukan penyambutan yang berlebihan. Novita sampai sini (Lampung), itu sudah dianggap spesial," tuturnya.
Ia meneruskan, komunikasi antara keluarga dengan Novita selama observasi di Natuna berjalan lancar.
"Terakhir komunikasi tadi pagi, biasanya itu nanyain kabar kalo teleponan," tambahnya.
Saat penjemputan di bandara, sepupu Novita yang merupakan seorang TNI juga ikut hadir. Ia mengenakan pakaian seragam.
"Ingin memastikan penjemputan ini kondusif, jadi saya pakai seragam saya (TNI)," ujar Apdhi saat di bandara.
Dipantau
Kepala KKP Kelas II Panjang, R. Marjunet mengatakan, beberapa minggu ke depan Novita akan tetap dipantau. Pemantauan dilakukan pihak Dinas Kesehatan di kediamannya.
KKP hanya melakukan pemantauan terhadapnya saat datang di bandara. "Kami pantau saat di bandara dengan membagikan HAC (kartu peringatan kesehatan/health alert card)," tuturnya.
Tak hanya sebatas itu, Marjunet mengaku pihaknya juga memberikan edukasi kepada Novita.
"Pemberian edukasi ini bagaimana supaya yang bersangkutan menjaga kesehatan selama tinggal di rumah," tandasnya.
Kepala Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Lisna menegaskan bahwa Novita sudah dinyatakan sehat oleh Kemenkes setelah observasi di Natuna, sehingga tidak ada yang dikhawatirkan.
"Mahasiswa Lampung yang sudah pulang, dinyatakan sehat oleh Kemenkes," tegasnya.