Kisah Bupati Mengamuk karena Jalannya Rusak oleh Truk Muatan Berlebih, Iti: Enak Aja Lu!
Kesal dengan Truk muatan berlebih yang melintas di jalan utama, seorang bupati meluapkan emosinya.
Warga di sepanjang Jalan Ryacudu merasa senang dan lega dengan sudah dilakukannya perbaikan jalan rusak yang mengakibatkan kepulan debu.
Bahkan sejumlah warga yang berjualan makanan di pinggir sepanjang jalan tersebut sempat menutup tempat usahanya sekitar satu bulan setengah lamanya.
Suharti, wanita yang sehari-hari berjualan makanan di jalan tersebut menuturkan sudah sekitar satu minggu mulai membuka usaha jualannya.
"Ya Alhamdulilah didulukan di sini perbaikannya dengan sudah diaspal. Ya merasa senang karena pemerintah sudah perhatian," paparnya.
Menurutnya, ia menuturkan saat ini sudah bisa membuka usahanya lagi dari pagi hingga sore hari.
"Ya hasilnya paling gak lumayan ada pemasukan setiap harinya sekarang sekitar Rp 10 ribu-Rp 20 ribu," ucapnya.
Ia berharap kepada pemerintah agar kedepannya jalan yang sudah diperbaiki ini dapat dilebarkan lagi.
"Dilebarin gak apa-apa supaya tambah bagus dan gak berdebu lagi untuk yang bagian pinggir," kata warga Kelurahan Korpri Raya.
Hal senada diutarakan Edi, Ketua RT 10, Lingk. II Kel. Korpri Raya, Korpri, Sukarame.
"Ya kami dari warga RT 10 merasa gembira dan bersyukur dengan sudah dilakukan perbaikan di Jl. Ryacudu tersebut," paparnya.
Ia menuturkan dengan upaya mengajukan gugatan kepada pemerintah provinsi menghasilkan beberapa hari sebelum perbaikan mereka melakukan penyiraman.
"Kita diminta bersabar kira-kira satu minggu jalan mulai diperbaiki. Jalan diperbaiki kira-kira awal bulan Agustus kemarin terutama tempat kami dan tidak ada lagi debu," ungkapnya.
Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu warga di sini sehingga apa yang diharapkan sudah tercapai.
"Sehingga warga yang di sini terutama yang berjualan sudah buka usaha kembali," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com