Produsen Solida Buka Suara Video Viral Pengemasan Masker di Gudang sampai Diinjak-injak

Produsen Solida Buka Suara Video Viral Pengemasan Masker di Gudang sampai Diinjak-injak

Instagram
Video viral yang memperlihatkan pengemasan masker di sebuah usaha rumahan yang jorok menjadi sorotan ramai. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Viral video masker sedang dikemas dan akan dijual bebas tapi diinjak-injak karyawannya. Produsen masker yang tertera dalam video viral langsung bereaksi.

Dalam video viral teresbut dikatakan bahwa masker tersebut bermerek Solida dan sedang dikemas dalam sebuah gudang.

Menanggapi video yang beredar, PT Maesindo Indonesia Ltd selaku produsen masker Solida menyatakan dengan tegas bahwa pengemasan masker yang mengatasnamakan Solida itu tidaklah benar.

Menurut Maesindo, pengemasan masker Solida diproses tanpa sentuhan tangan manusia.

"Merujuk video hoax yang beredar, kami sampaikan bahwa masker Solida diproses dalam pabrik berstandar HACCP, ISO, dan lain-lain, di dalam clean room, langsung masuk dalam box tanpa sentuhan tangan manusia," tegasnya melalui Instagram Story di akun Instagram resminya, seperti yang dikutip Tribunnews.com, Jumat (21/2/2020). 

Klarifikasi PT Maesindo Indonesia terkait video viral pengemasan masker yang dilakukan di lantai dan diinjak-injak.

Artis Wendy Cagur Ditunjuk-tunjuk Polisi Gara-gara Pakai Masker sampai Ingin Memeluknya

Bos Inter Milan Mau Beli 2 Juta Masker di Indonesia untuk China, Stok Masker Langka Harga Meroket

22 Ton Masker Diekspor Efek Corona,  YLKI Minta Dugaan Penimbunan Masker Diusut

Klarifikasi produser masker Solida
Klarifikasi produser masker Solida (Instagram)

Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews.com telah mencoba mengonfirmasi pengunggah video namun belum mendapatkan konfirmasi.

Video viral yang memperlihatkan pengemasan masker di sebuah usaha rumahan menjadi sorotan ramai. 

Bukan cuma tempat pengemasan yang hanya dilakukan di bagian rumah yang sempit, proses pengemasannya juga dinilai sangat jorok.

Dalam video yang beredar viral di Twitter dan Instagram itu terlihat ribuan masker diletakkan di lantai sebelum dikemas.

Bahkan, tampak dua orang karyawan berjalan santai di atas tumpukan masker yang akan diedarkan.

Karyawan dalam video viral yang beredar tampak sedang mengemas masker dengan duduk di atasnya. Seorang karyawan lainnya pun terlihat menginjak-injak masker.

Dalam video tersebut, perekam video mengatakan video itu diambil pada Rabu (19/2/2020), pukul 12.30 WIB.

"Ini bukan barang gaib ya, ini barang-barang nyata"

"Ini untuk orderan Ibu Mariana melalui mediator dengan Bapak Yanto di Jakarta.

Ini posisi di gudang, Bu, bukan di pabriknya.

Ini karyawan sedang menyortir atau memasukkan masker 3 ply dengan merek Solida, ini barangnya asli," kata seorang laki-laki dalam video, seperti yang dikutip Tribunnews.com, Jumat (21/2/2020).

Video ini pun langsung mendapat reaksi keras netizen. 

"APA!!!!??? Face screaming in fear Astaga! Jorok banget. Pak polisi tolong usut video yang beredar ini." tulis  akun Twitter, @MRFOLKTIVE, saat mengunggah video ini pada Kamis (20/2/2020) kemarin.di Twitter.

Akun ini juga langsung me-mention akun polisi. 

"Dear 
@TMCPoldaMetro
, Mohon diusut video yang beredar di masyarakat.

Apakah ini merek KW?
Apakah ini benar merek yang disebutkan di dalam video?

Saya sebagai konsumen jadi khawatir dengan kualitas masker yang beredar setelah menonton video ini.

Terima kasih". 

Tak cuma itu, dia juga mengunggah komentar bahwa masker tersebut diambil dari masker bekas rumah sakit. 

"Di Facebook malah ada yang kasih caption begini. Apakah ini benar?

Mohon pihak terkait telusuri kebenarannya ya. Duh, jadi was-was beli masker". 

Video itu pun sontak menyedot perhatian warganet.

Banyak warganet yang merasa resah melihat pengemasan masker yang dilakukan tanpa memperhatikan kebersihannya.

@haqiemullah: Mon maap pantes aja di indonesia corona gak masuk, ngeri duluan dia ngeliat masker org indonesia. Udh kena ekstrak telapak kaki emak2 

@savsap: Oke mulai sekarang sebelum dibuang aku guntingin masker bekas pake
tulang kering

@pembeli_truk:  Guntingin sekalian sama semua sampah plastik masukin botol bekas sampe full padat berisi, jadi eco brick deh, lumayan buat bikin rumah yaa minimal kursi lahh

Masker dicuci & direbus

Sebelumnya, sejumlah video viral di media sosial China memperlihatkan masker bedah sekali pakai dicuci dan direbus agar bisa digunakan kembali.

Stok masker yang selalu habis diduga membuat beberapa orang tak punya pilihan lain selain mencuci masker yang sudah dipakai demi pencegahan virus corona.

Namun efektifkah mencuci masker dan merebusnya dengan maksud mematikan virus dan bakteri yang menempel?

Masker bekas yang dicuci lalu direbus.
Masker bekas yang dicuci lalu direbus. (Daily Star)

Seperti yang dilansir Daily Star, petugas kesehatan China meminta warga negaranya untuk melakukan mempraktikkan kebersihan yang benar.

Menurut laporan, mencuci masker seperti itu dapat mengurangi efektivitas masker itu sendiri.

Namun, warga yang ingin terhidar dari virus corona tak punya pilihan lain.

Meski dikabarkan pabrik masker bekerja penuh untuk memenuhi permintaan pasar, nyatanya masih banyak warga yang kehabisan stok.

Du, seorang warga dari Lanzhou Provinsi Gansu berkata pada media:

"Tidak mungkin menemukan masker di apotek sekarang."

"Mereka bilang virus bisa mati jika direbus dalam air 65 derajat Celsius dalam waktu 30 menit."

"Karena masker bedah hanya bisa digunakan sekali, masker menjadi tidak begitu efektif ketika direbus."

"Tapi itu masih lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali."

Sementara itu, juru bicara dari Komisi Kesehatan Gansu berkata metode disinfektan seperti itu tidak berguna.

Ia juga tidak menyarankan penggunaan masker berulang-ulang.

"Masker bedah harusnya diganti setiap 4 jam sekali."

"Bahkan masker M95 harus diganti setiap 4 jam jika pengguna terpapar lingkungan yang terinfeksi dalam periode waktu yang lama."

Sementara itu, berdasarkan data dari thewuhanvirus.com, virus corona telah menginfeksi 9815 orang di dunia.

Sedangkan jumlah pasien meninggal dunia mencapai 213 orang per Jumat (31/1/2020) pagi.

 
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved