Video Berita

Nelayan Hilang di Teluk Kiluan, Kapalnya Ditemukan Orangnya Tidak Ada

Video Berita YouTube Seorang nelayan dikabarkan hilang di Perairan Teluk Kiluan, Tanggamus Sabtu 22 Februari 2020.

Penulis: Gusti Amalia | Editor: Heribertus Sulis

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Video Berita YouTube Seorang nelayan dikabarkan hilang di Perairan Teluk Kiluan, Tanggamus Sabtu 22 Februari 2020.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribunlampung.co.id dari Danpos RAPI Teluk Kiluan Dirhamsyah, nelayan tersebut bernama Marsid (35) warga sekitar.

"Nelayan ini sehari-harinya melaut dan berangkat jam 5 subuh. Lalu, sampai pukul 07.00 wib hanya kapalnya yang ditemukan sementara orangnya tidak ada," paparnya, Sabtu 22 Februari 2020.

Marsid diduga terjatuh dari kapal loang boat (jukung) saat melaut.

VIDEO UPDATE Siswa SMPN 1 Turi Meninggal Dunia karena Hanyut Jadi 9 Orang

VIDEO Ternyata Mi Instan Bukan Permintaan Terakhir Ashraf Sinclair ke BCL

Melaney Ricardo Ungkap Pesan Terakhir Ashraf Sinclair ke Tim BCL

Karni Ilyas Gebrak Meja di Acara ILC: Acara Malam Ini Memalukan

Sudah ada 50 kapal nelayan setempat hingga ke tengah laut yang dikerahkan untuk patroli laut maritim.

Dan hingga kini masih dalam proses pencarian yang dimulai dari titik kordinat.

Beli dari Uang Utang, 8 Perahu Nelayan Pekon Kerta Tanggamus Dibakar Orang Tak Dikenal Lagi

Tonton juga Video YouTube lainnya dibawah ini.

Perahu milik para nelayan di Pekon Kerta, Kecamatan Kota Agung Timur, kembali dibakar orang tidak dikenal.

Menurut Sopyan Halim, salah satu nelayan yang jadi korban, ini adalah peristiwa yang kedua. Peristiwa pertama terjadi dua bulan lalu.

"Sekarang ini yang kedua, pas juga dua bulan, pas hari Jumat juga," ujar Sopyan, Jumat (17/1/2020).

Ia mengaku, lokasi pembakaran juga pada titik yang sama.

Tepat pada ujung jalan semen sebagai jalan menuju ke tempat perahu-perahu nelayan disandarkan.

"Waktu masih perjalanan mau melaut, saya liat cahaya api agak besar. Terus makin didekati, tidak salah lagi perahu kami dibakar lagi," ujar Sopyan.

Hal yang sama juga diungkapkan Edi, nelayan korban lainnya.

Dia sangat kaget atas terbakarnya alat untuk mengais rezeki di laut miliknya dan teman-temannya.

"Kami berjalan menuju pantai, sesampai di tempat kami sering menyadarkan perahu, kami kaget tiba-tiba perahu terbakar sebanyak delapan perahu," jelas Edi.

Perahu yang terbakar yakni milik Sopyan Halim, Edi Kurniawan, Edi, Ismail, Sardi, Ridwan, Basri dan Ijal.

Tonton juga Video YouTube lainnya dibawah ini.

Peristiwa saat ini delapan perahu, sedangkan yang pertama ada sembilan perahu.

Saat itu pelaku belum terungkap dan sekarang peristiwa serupa terjadi lagi.

Dari semua nelayan, hanya Ijal nelayan yang perahunya baru terbakar sekarang.

Lainnya sudah jadi korban yang pertama dan kini jadi korban lagi.

Para nelayan menduga, pembakar adalah orang yang sama dengan pelaku yang sebelumnya.

Sebab polanya sama dibakar pada malam hari pada lokasi yang sama. 

Sedihnya lagi, perahu yang terbakar adalah hasil berutang.

Sopyan mengatakan, dia berutang untuk beli perahu baru dan utang itu belum lunas, kini perahu barunya sudah terbakar lagi.

"Saya utang dengan orang tua saya Rp 3,5 juta beli perahu baru, terus beli peralatan tali, dayung, dan lainnya. Total habis Rp 5 juta. Sampai sekarang utang itu belum lunas, sudah kebakar lagi perahu saya," ujar Sopyan.

Ia menambahkan, hal itu juga dialami adiknya Edi, dan nelayan lainnya.

Belum lunas pembelian perahu keduanya sudah dibakar lagi.

Sebab selama ini pendapatan selain untuk bayar utang dan juga biaya kebutuhan hidup.

"Sekarang tidak tahu lagi bagaimana ini, kalau saya terus pikir bisa stress. Padahal saya masih senang-senangnya punya perahu baru, meski utang. Sekarang perahunya dibakar, utangnya tetap harus dibayar," ujar Sopyan.

Ia mengaku, di antara nelayan lain, baik yang ada di pekonnya atau pekon lain, tidak ada persaingan.

Mereka pun selalu membolehkan jika ada orang yang memancing atau sewa perahu.

"Dari sekian lama, baru ini saya mengeluarkan air mata. Sebab pembakaran yang pertama belum ketangkap orangnya, sekarang sudah kebakar lagi," pungkas Sopyan. 

Polisi Masih Selidiki

SATRESKIM Polres Tanggamus menurunkan tim Inafis Tekab 308 untuk dukung Polsek Kota Agung guna pengungkapan kasus pembakaran perahu nelayan Pekon Karta.

Menurut Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas pihaknya sudah berupaya melakukan penyelidikan dengan pemeriksaan di lokasi terbakarnya perahu.

"Tekab 308 Polres Tanggamus juga diterjunkan bersama Polsek Kota guna melakukan penyelidikan," kata AKP Edi Qorinas.

Ia menambahkan, dari lokasi pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti guna menguak kasus tersebut.

Kepolisian belum bisa jelaskan peristiwa sekarang dengan sebelumnya apakah terkait, sebab masih diselidiki.

Pastinya ke delapan perahu tersebut biasa digunakan nelayan untuk memancing, sebagai penghasilan mereka untuk hidup sehari-hari.

"Untuk kerugian totalnya sekitar Rp 40 juta, sebab untuk satu perahu diperkirakan seharga Rp 5 juta," ujar Edi.

Ia mengaku, saksi awal peristiwa ini Edi dan Sopyan, mereka warga Dusun 1 Pekon Kerta.

Keduanya mengetahui kejadian ketika hendak melaut sekitar pukul 4.00 WIB. Saat itu saksi melihat ke delapan perahu sudah dalam keadaan terbakar.

"Mohon dukungan masyarakat memberikan informasi sekecil apapun guna mengungkap kejadian tersebut," ujar Edi.(Tribunlampung.co.id/Bayu)

Videografer Tribunlampung/Gusti Amalia

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved