Penemuan Mayat di Lamteng
Ciri-ciri Mayat di Saluran Irigasi Trimurjo Berkepala Botak, Pakai Kaus Oblong dan Celana Jeans
Mayat anonim di saluran irigasi Trimurjo miliki ciri-ciri berkepala botak, pakai celana jeans dan kaus oblong.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TRIMURJO - Kapolsek Trimurjo AKP Kurmen Rubiyanto, SH, MM Mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP I Made Rasma, S.Ik, M.Si, mengatakan mayat anonim di saluran irigasi Trimurjo miliki ciri-ciri berkepala botak, pakai celana jeans dan kaus oblong.
"Ciri-ciri mayat tersebut bagi anggota keluarga yang merasa kehilangan, berjenis kelamin laki-laki, kepala botak, pakai celana jeans panjang warna krim, pakai kaos oblong warna hijau dan tinggi kurang lebih 160 cm," terangnya, Selasa 25 Februari 2020.
Pihaknya pun mengimbau, bagi anggota keluarga yang hilang dengan ciri-ciri tersebut di atas agar datang ke Polsek Trimurjo.
Namun menurutnya, atas dasar kemanusiaan, jika tidak ada pihak keluarga yang merasa kehilangan maka jenazah akan dikebumikan.
Sudah Membengkak
• BREAKING NEWS Sempat Dikira Sampah, Warga Temukan Mayat Anonim di Saluran Irigasi Trimurjo
• Sempat Viral di Facebook, Mayat yang Ditemukan di Natar Diduga Dibunuh Istri dan Tetangga
• Pemkab Lamsel Akan Jadikan Natar sebagai Kota Pusat Perdagangan dan Jasa
• Kisah Bayi Fazillah Khoirunisa, Idap Tumor Pembuluh Darah Sejak Lahir, Butuh Biaya untuk Operasi
Kapolsek Trimurjo AKP Kurmen Rubiyanto, SH, MM Mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP I Made Rasma, S.Ik, M.Si, mengatakan mayat anonim di saluran irigasi Trimurjo sudah dievakuasi.
"Mayat sudah dievakuasi warga bersama polisi dari saluran irigasi (ledeng) Bedeng II. Mayat tersebut ditemukan warga hanyut terbawa arus irigasi dan dilaporkan kepada kami," terang AKP Kurmen Rubiyanto, Selasa 25 Februari 2020.
Lebih lanjut Kapolsek menerangkan, mayat diperkirakan terbawa arus kurang lebih sudah empat hari.
Kini mayat langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Ahmar Yani, Kota Metro, serta dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter piket RSU Ahmad Yani Metro.
Ia menerangkan, dari identifikasi tim medis dan tim identifikasi Polres Lamteng belum diketemukan tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh mayat tersebut.
Hanya saja, kondisi mayat sudah membengkak dan mengelupas kebawa saluran air irigasi.
Sempat Dikira Sampah
Warga di Bedeng II, Kelurahan Simbar Waringin, Kecamatan Trimurjo, temukan mayat tanpa identitas di saluran irigasi setempat.
Jenazah berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan warga dalam kondisi mengambang dan tersangkut di aliran irigasi di Bedeng II, pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.
Awalnya warga mengira jika jenazah tersebut merupakan tumpukan sampah yang menyumbat aliran irigasi.
Namun, setelah didekati ternyata jenazah manusia dengan jenis kelamin laki-laki.
Paino salah seorang warga menyebutkan, kondisi mayat saat ditemukan dalam dalam posisi terlungkup dan mengenakan pakaian utuh.
"Warga lalu berteriak kalau itu adalah mayat laki-laki. Setelah itu banyak warga yang mendekat ke lokasi (ditemukan mayat)," ujar Paino, Selasa (25/2/2020).
Herman warga lainnya mengatakan, dari ciri-ciri yang terlihat dari identitas yang dikenakan korban, warga tidak mengenal jenazah laki-laki yang diperkirakan berusia lebih dari 30 tahun tersebut.
"Kalau dari ciri-cirinya warga sini tidak kenal. Kemunginan itu (korban) tidak berasal dari kampung sini (Simbarwaringin), dan tidak ada keluarga yang kehilangan anggota keluarga," katanya.
Kepala Polsek Trimurjo Ajun Komisaris Kurmen Rubiyanto mendampingi Kapolres AKBP I Made Rasma mengatakan, mayat tanpa identitas itu sudah dievakuasi ke darat.
Lehernya Nyaris Putus, Mayat Pria Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Bukit Kemuning
Warga Dusun 5, RT 3 Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat, Senin (24/2/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kepala Desa Sukamenanti Suraji mengatakan, awalnya ia mendapat kabar tersebut dari kepala dusun setempat.
“Saya langsung menuju lokasi bersama Bhabinkamtibmas,” kata Suraji via telepon.
Suraji menuturkan, mayat tanpa identitas itu berjenis kelamin laki-laki, usia sekitar 40 tahun.
“Mayat ditemukan di perkebunan karet,” jelasnya.
Diduga, mayat tersebut adalah korban pembunuhan.
Saat ditemukan, kata Suraji, terdapat luka sayatan di beberapa bagian tubuhnya.
Bahkan, lehernya nyaris putus akibat luka senjata tajam.
“Semua tangannya ada bekas sayatan. Leher juga nyaris putus,” katanya.
Saat ini, jasad korban sudah berada di Puskesmas Bukit Kemuning.
Dari informasi yang diperoleh, kata Suraji, pria tersebut adalah Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara.
Informasi itu berdasarkan keterangan rekan kerjanya.
Suraji mengatakan, korban diduga sopir mobil boks.
“Saya kurang tahu apa pekerjaannya. Tapi dia bawa mobil boks. Mobilnya terparkir di Pasar Bukit Kemuning,” katanya.
Begal Sadis Bunuh Tukang Ojek, Lalu Buang Mayatnya di Perkebunan Sawit hingga Membusuk
Teka-teki penemuan mayat tanpa tangan di Lampung Tengah akhirnya terjawab.
Jenazah yang diketahui beridentitas Agus Haidir, seorang PNS dan juga tukang ojek di Bandar Lampung, itu dibunuh oleh begal sadis menggunakan senjata tajam.
Mayatnya kemudian dibuang di perkebunan sawit di Kampung Bumi Ratu, Lampung Tengah.
Dua orang anggota keluarga almarhum Agus Haidir, turut hadir dalam ekspose perkara kasus penemuan mayat tanpa tangan di Mapolres Lampung Tengah.
Agus Haidir menjadi korban begal sadis dengan luka tusuk di beberapa bagian tubuh hingga akhirnya mayatnya ditemukan.
Keluarga pun berharap pelaku mendapat hukuman maksimal, bila perlu hukuman mati.
Anak tertua korban, Hari, mengaku tak menyangka jika pelaku berbuat sadis kepada sang ayah, dengan menyiksanya.
"Ayah saya itu orang yang baik, tapi kenapa pelaku keji memperlakukannya," ujar Hari, yang hadir di Mapolres Lamteng, Sabtu (8/2/2020).
"Padahal kalau pun mau, motornya pasti langsung bisa diambil," imbuh Hari.
"Saya masih nggak percaya saja, kalau (pelaku) sampai begitu jahatnya," tutur Hari.
Hari berharap, polisi dapat menjatuhkan hukuman maksimal terhadap pelaku atas perbuatannya.
"Ya kami berharap hukum yang maksimal, kami berharap pelaku dapat dihukum mati," tandas Hari.
Sementara, anak bungsu Agus Haidir, Yasir mengatakan, sebelum berangkat untuk mengojek, ia dan ayahnya masih sempat bercanda-canda.
Yasir mengatakan, meski berstatus sebagai PNS di UPT Pendidikan, Panjang, Bandar Lampung, ayahnya juga berstatus tukang ojek pangkalan.
"Pagi itu (Rabu, 15/1/2020), kami masih sempat bercanda-canda, sekira pukul 09.00 WIB, ayah pamit mau ngojek. Karena rutinitasnya selain sebagai PNS ayah juga tukang ojek," ungkap Yasir yang hadir di Mapolres Lamteng, Sabtu (8/2/2020).
Yasir menilai, ayahnya adalah sosok yang pendiam dan jarang sekali marah.
Pagi sebelum akhirnya menghilang, Yasir menerangkan, ayahnya bercanda dengannya.
Saat datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Bandar Lampung, Yasir menerangkan, langsung mengenali mayat sang ayah dari pakaian yang ia kenakan.(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)