Guru Tewas Ditombak Saat Akan Mengajar, Pelaku Langsung ke Polres
"Pelaku melemparkan tombak tersebut ke arah korban tepat mengenai lengan bagian kiri hingga tembus ke dada.
Pelaku beridentitas Ganda Winata alias Gandrung ini ditembak mati saat hendak ditangkap petugas polisi.
Butuh waktu 17 bulan untuk menangkap pelaku sebelum akhirnya ditembak mati.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengatakan, pelaku melarikan diri sejak oktober 2018 silam.
Saat keberadaan pelaku terdeteksi, pihak kepolisian langsung bergerak cepat untuk menangkapnya.
"Sudah melarikan diri sejak Oktober 2018 dan membutuhkan waktu 17 bulan.
Kawan-kawan reserse berhasil mendeteksi dan melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap tersangka GW pada 23 Februari 2020 di Kecamatan Sei Kijang tepatnya di sebuah perkebunan kelapa sawit di Riau," ungkapnya saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Medan, Selasa (25/2/2020).
Saat penangkapan, pelaku terpaksa diberi tindakan terukur dan tegas lantaran melakukan perlawanan.
Bahkan, pelaku sempat melukai petugas dengan sebilah pisau.
"Tersangka sempat melawan dan melukai petugas dengan pisau sehingga para personel memberikan tindakan tegas dan terukur," ucapnya.
Untuk diketahui, pembunuhan terhadap guru SD ini melibatkan istri korban, Chory Kumulia Dewi alias Chory alias Dewi.
Chory, yang menjadi otak pembunuhan berencana itu, sudah dibekuk pihak kepolisian pada 19 September 2018 silam.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak mengatakan bahwa pelaku Gandrung dan istri korban memiliki hubungan spesial.
"Hasil penyelidikan kita, antara pelaku yang ditembak mati dengan istri korban, Chory memiliki hubungan spesial.
Namun ia tak mengakuinya," jelasnya saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Selasa (25/2/2020).
Ia juga membeberkan motif lainnya yakni Chory tidak terima karena tidak dinafkahi dan diancam akan diceraikan.
"Jadi istri korban sakit hati karena gaji tidak pernah dikasih oleh korban.
Lalu korban mengancam hendak menceraikan tersangka.
Hingga akhirnya Chory menceritakan kepada selingkuhannya, Gandrung.
Lalu kedua tersangka mengajak korban untuk pergi menghadiri pesta ke Aceh yang selanjutnya korban dibunuh di dalam perjalanan," ungkapnya.
Gandrung tak sekadar berperan sebagai eksekutor, namun ia disebut turut berperan dalam perencanaan pembunuhan.
"Tersangka ikut dalam perencanaan dan juga sebagai eksekutor terkait perkara pembunuhan M Yusuf pada 13 September 2018 silam," tambah Isir.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/TribunMedan)
Artikel ini telah tayang di bogor.tribunnews.com