7 Fakta Baru Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong, Ibu Korban Ingin Mantan Suaminya Dihukum Mati

Sebuah fakta baru kasus siswi SMP tewas di gorong-gorong di Tasikmalaya, diungkap polisi. Mantan istri pelaku meminta pelaku dihukum mati.

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Wati Fatmawati (46), ibunda mendiang Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang jenazahnya ditemukan di dalam gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020). 7 Fakta Baru Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong, Ibu Korban Ingin Mantan Suaminya Dihukum Mati. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah fakta baru kasus siswi SMP tewas di gorong-gorong di Tasikmalaya, diungkap polisi.

Pelaku dibunuh oleh ayah kandung korban, Budi Rahmat (45).

Mantan istri pelaku, yang juga ibu kandung korban, Wati Fatmawati (46) meminta pelaku dihukum mati.

Wati pun tak menyangka bahwa mantan suaminya tersebut tega menghabisi sang anak.

Alasan Ayah Bunuh Siswi SMP Lalu Taruh Mayatnya di Gorong-gorong Sekolah

Detik-detik Ibu Hamil Tewas Ditabrak Mobil, Suami Lihat Langsung Istrinya Terjepit di Tiang Listrik

Tepergok Saat Mencuri, Pemuda Nyaris Perkosa Wanita Sendirian di Rumah, Orangtua Maling Turun Tangan

Siswa SMA Terlibat Pembunuhan Sadis di Mojokerto, Korban Siswa SD Ditusuk Bambu Setelah Tewas

Berikut, fakta-fakta baru siswi SMP tewas di gorong-gorong.

1. Istri minta suami dihukum mati

Wati Fatmawati (46), ibu kandung Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong terkejut, saat mengetahui kalau anaknya dibunuh oleh ayah kandung anaknya sendiri.

Dirinya pun ingin agar sang mantan suami tersebut dihukum mati karena telah menghilangkan nyawa anak kesayangannya tersebut.

Wajah ibu korban terlihat memerah.

Ia tampak mengepalkan kedua tangannya saat mengetahui kabar pembunuh anaknya adalah ayah kandung anaknya.

Sembari berteriak, ibu korban melontarkan kata-kata ancaman, sembari perkataannya melemah dibarengi matanya memerah mengeluarkan air mata.

"Kok tega ayahnya bunuh anak sendiri. Jadi si dia pelakunya. Awas kamu ya sudah tega menghabisi anak kesayangan saya. Itu juga anaknya dia, kenapa bisa Ya Allah," teriak Wati saat mendengar kabar pembunuh anaknya oleh mantan suaminya itu di rumahnya, Kamis (27/2/2020) sore.

2. Tak menyangka

Wati tidak menyangka bahwa pembunuh Delis adalah ayahnya sendiri.

Selama ini, dirinya mengira bahwa anaknya korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

Ia pun tak pernah menaruh curiga sedikit pun.

"Tidak ada saya curiga ke dia. Soalnya saya berpikir tidak mungkin dilakukan oleh ayahnya sendiri," tambah dia, dengan salah satu tangannya menggesekkan ke dua bola matanya sembari teringsak.

Ibu korban yang ditemani orangtuanya pun tak kuasa menahan tangisnya, dan pergi meninggalkan wartawan ke sebuah kamar di rumahnya.

Tak berselang lama, ibu korban kembali lagi ke ruang tamu.

Ia menemui wartawan dengan terlihat tegar di wajahnya namun kedua tangannya terlihat gemetar.

"Maaf, saya tak menyangka saja pelakunya dia (mantan suaminya)," ujar dia.

3. Yakin dibunuh

Sebelumnya, ibu kandung Delis Sulistina (13), siswi SMP tewas di gorong-gorong sekolahnya merasa lega mendapatkan kabar misteri kematian anaknya diungkap pihak Kepolisian.

Sejak awal, dirinya meyakini perasaannya kalau anaknya tewas akibat korban pembunuhan seseorang.

"Setelah mengetahui ini, perasaan saya lega tidak seperti kemarin-kemarin terus penasaran apakah anak saya meninggal karena celaka atau dibunuh."

"Tapi sejak awal, saya yakin karena dibunuh," jelas Wati saat dimintai keterangan wartawan di rumahnya, Rabu (26/2/2020) malam.

Selama ini pun, dirinya terus diminta tokoh masyarakat setempat untuk menanyakan terkait perkembangan kasus penyelidikan kematian anaknya kepada Kepolisian.

Tetapi, dirinya mengaku tak memiliki akses dan tak berani mencari informasi itu karena telah memercayakan sepenuhnya kepada para petugas Kepolisian.

"Kalau kemarin saya nunggu-nunggu saja kabarnya gimana."

"Tapi, setelah saya dapat kabar di media kalau penyebab kematiannya karena pembununan, saya berharap pelakunya cepat ditangkap," tambahnya.

4. Penyelidikan maraton dan hasil autopsi

Sementara itu, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengungkap misteri kematian Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya pada Kamis (27/1/2020) lalu.

Polisi telah menyimpulkan korban meninggal akibat tindak pidana kejahatan dan menetapkan pelakunya adalah ayah kandung korban, Budi Rahmat (45) asal Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

"Tersangka berinisial BR yang tidak lain bapak kandungnya sendiri," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto, Senin siang.

Anom mengaku, penetapan tersangka ini sesuai hasil penyelidikan, keterangan saksi-saksi, dan pengumpulan bukti-bukti.

Termasuk, bukti ahli dibutuhkan, yaitu hasil autopsi mayat korban oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat.

"Penyelidikan secara maraton dilakukan, Alhamdulilah sudah berhasil mengungkap kasus ini," tambah Anom.

5. Alasan pembunuhan

Pelaku pembunuhan Delis tak lain adalah ayah kandung korban, Budi Rahmat (45).

Aparat kepolisian telah menangkap Budi Rahmat.

Delis dibunuh ayah kandungnya karena kesal dimintai uang untuk biaya studi tour.

Sesuai informasi dari Kepolisian setempat, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.

Setibanya di tempat kerja pelaku, yakni satu rumah makan di Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, korban bertemu dengan ayahnya.

Korban meminta uang untuk studi tour sekolahnya ke Bandung sebesar Rp 400 ribu.

Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban Rp 200 ribu, dan meminjam kepada bosnya Rp 100 ribu.

"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cekcok dengan pelaku."

"Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," jelas Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saat konferensi pers, Kamis (27/2/2020).

6. Korban dicekik

Anom mengungkapkan, pelaku yang masih keadaan emosi seketika mencekik korban sampai meninggal dunia.

Setelah diketahui meninggal, pelaku sempat membiarkan mayat anaknya di rumah kosong tersebut, untuk kembali bekerja sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (23/1/2020) sore.

Seusai bekerja sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku kembali ke TKP untuk menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya SMPN 6 Tasikmalaya.

"Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan," tutur Anom.

7. Sembunyikan mayat anak saat hujan deras

Pelaku, kata Anom, membawa jasad anaknya dengan cara dibonceng menggunakan sepeda motor.

Sembari, tangan korban diikatkan ke tubuhnya memakai gulungan kawat telepon bekas.

Setibanya di lokasi gorong-gorong, pelaku menyembunyikan mayat anaknya tanpa diketahui seseorang.

Karena saat itu, kondisi hujan deras sekitar pukul 22.00 WIB.

"Mayat korban didorong-dorong dipaksa masuk ke gorong-gorong itu sampai ke dalam sekitar 2 meter."

"Saat kejadian, tak ada saksi mata yang melihat karena kondisinya hujan deras," ungkap Anom Karibianto.

Sampai saat itu, korban dikabarkan hilang dan sempat dicari oleh ibu korban dan pihak sekolah.

Bahkan, sesuai pengakuan Wakil Kepala SMPN 6 Tasikmalaya Saefulloh, pelaku sempat mengaku bahwa anaknya bersamanya saat dicari-cari karena tidak pulang dan tak masuk sekolah keesokan harinya Jumat (24/1/2020).

Sampai akhirnya, mayat Delis ditemukan oleh seorang warga sekitar di tempat penemuan mayat korban di gorong-gorong.

Penemuan mayat bermula saat warga curiga saluran airnya mampat pada Senin (27/1/2020).

Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.

Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan ditemukan di sampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.

Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut, dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut, nama korban tertera Delis Sulistina, satu siswi SMP Negeri 6 Tasikmalaya Kelas VII D.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Teriakan Histeris Ibu Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong: Kok Tega Ayahnya Bunuh Anak Sendiri...

Setelah mengetahui fakta baru siswi SMP tewas dibunuh, seorang istri ingin mantan suaminya dihukum mati. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved