Siapa Sosok Kapil Mishra, Provokator Pembantaian Umat Islam di India

Mishra mulai mengancam kelompok penentang CAA (Citizenship Amandment Act), Undang-undang yang dianggap Anti-muslim.

Editor: Romi Rinando
Money Sharma/AFP
Kerusuhan massa pro dan kontra UU Kewarganegaraan India di New Delhi, Kamis (27/2/2020). Sebanyak 33 warga dilaporkan tewas akibat kerusuhan dalam beberapa hari terakhir. 

Mishra juga merupakan pendiri kelompok aksi bernama Youth for Justice.

Kelompok ini memimpin protes pada berbagai isu, termasuk persidangan pembunuhan Jessica Lal, perambahan di dasar Sungai Yamuna, bunuh diri petani dan korupsi di Commonwealth Games.

5. Ucapan Mishra yang diduga memicu kerusuhan

Tepat sebelum kerusuhan melanda bagian timur laut kota minggu ini, Mishra diduga memberikan ultimatum kepada Polisi Delhi.

Yaitu untuk membersihkan jalan di dekat stasiun metro Jaffrabad di mana orang-orang memprotes Undang-Undang Kewarganegaraan (CAA).

Ultimatum ini kemudian menjadi percikan yang memicu bentrokan komunal, menurut banyak netizen dan para pemimpin politik yang sekarang menuntut agar Mishra dipenjarakan.

Saya Dipukul Sampai Darah Mengucur

Kekerasan sporadis terjadi di sejumlah kawasan di New Delhi, India saat kelompok-kelompok geng turun ke jalan-jalan di ibu kota India itu.

Ini terjadi menyusul kekerasan sektarian yang telah menewaskan 32 orang di New Delhi.

Kekerasan sektarian tersebut merupakan rangkaian kekerasan terbaru terkait UU kewarganegaraan yang telah memicu aksi-aksi demo selama berbulan-bulan.

Meskipun kekerasan mulai berkurang, terdapat laporan kekerasan yang terjadi secara sporadis di wilayah rawan hingga malam dan situasi tetap tegang.

Salah seorang korban bernama Mohammad Zubair (37) mengungkapkan detik-detik dirinya menjadi korban kekerasan saat kerusuhan terjadi. 

Mohammad Zubair (37) sedang dalam perjalanannya pulang dari masjid lokal di wilayah Timur Laut New Delhi dan menjumpai kerumunan orang.

REUTERS/DANISH SIDDIQUI
Muhammad Zubair (37) seorang muslim yang terluka setelah dipukuli oleh sekelompok pemuda yang meneriakkan slogan pro-Hindu selama kerusuhan yang disebabkan oleh Undang-Undang Kewarganegaraan di New Delhi, India. (REUTERS/DANISH SIDDIQUI)
REUTERS/DANISH SIDDIQUI Muhammad Zubair (37) seorang muslim yang terluka setelah dipukuli oleh sekelompok pemuda yang meneriakkan slogan pro-Hindu selama kerusuhan yang disebabkan oleh Undang-Undang Kewarganegaraan di New Delhi, India. (REUTERS/DANISH SIDDIQUI) 

Dia bermaksud untuk pergi menjauh dari kerumunan itu namun ternyata tindakannya salah.

Pada Kamis (26/02/2020) Zubair melaporkan pada REUTERS, "Mereka melihat saya sendiri, mereka melihat peci saya, jenggot saya, shalwar kameez (pakaian gamis) dan melihat saya sebagai seorang muslim."

Halaman
1234
Sumber: Intisari Online
Tags
New Delhi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved