Video Berita
Chef Renatta Berikan Dukungan Terhadap Artis Tara Basro
Juri MasterChef Indonesia 2020, Renatta Moeloek atau Chef Renatta memberikan dukungannya terhadap artis Tara Basro.
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Juri MasterChef Indonesia 2020, Renatta Moeloek atau Chef Renatta memberikan dukungannya terhadap artis Tara Basro.
Diketahui sebelumnya, sahabat Chef Renatta, Tara Basro sempat menjadi viral seusai mengunggah foto di media sosial miliknya.
Foto Tara Basro itu pun sempat dianggap sebagai pornografi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Meski kemudian, Menkominfo Johnny G Plate menyatakan bahwa foto itu tidak melanggar Undang-Undang (UU) ITE.
• VIDEO BCL Menangis di Pelukan Anne Avantie Sebelum Tampil di Panggung Puteri Indonesia 2020
• VIDEO Kakbah yang Terlihat Kosong dari Jamaah karena Disterilisasi
• Cara Mencerahkan Bibir Hitam dengan 3 Bahan Alami Berikut Cara Membuatnya
• Bacaan Doa Meminta Rezeki dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Menyikapi sahabatnya sedang menjadi sorotan, juri Masterchef Indonesia 2020, Chef Renatta memberikan dukungannya kepada Tara Basro.
Hal itu tampak dari unggahan Instastory Chef Renatta di akun @renattamoeloek pada Kamis (5/3/2020).
Chef Renatta mengunggah beberapa foto Tara Basro berlatar hitam putih.
"Foto Tara Basro untuk kampanye body Positivity disebut Kominfo bisa kena UU ITE," tulis Renatta Moeloek.
Chef Renatta juga mengutip sebagian isi artikel berita online mengenai Tara Basro.
"Pelabelan pornografi muncul dalam pernyataan Biro Humas Kominfo Ferdinand Setu saat diwawancarai oleh reporternya.
Ferdinand menyebutkan bahwa konten yang diunggah Tara telah 'menafsirkan ketelanjangan' dan memenuhi unsur pasal 27 ayat 1 UU ITE tentang melanggar kesusilaan, meskipun bagian payudara dan vaginanya tertutup. Ia menyebutkan akan segera 'take down' (menurunkan) dua postingan yang menunjukkan ketelanjangan tersebut bila tidak dilakukan oleh Tara sendiri."
Dari berita tersebut, Chef Renatta menyoroti kata 'menafsirkan ketelanjangan' dan menambahkan emoji tertawa di sampingnya.
Tidak main-main membela sahabatnya, Chef Renatta bahkan bersedia juga untuk 'bertelanjang'.
"Tenang beb @tarabasro kalo sampe jadi masalah gede gue mulai campaign (kampanye) baru #KamiJugaTelanjang," tulis Chef Renatta.
"Foto2 ibu hamil, dokumentasi luka bakar gue, foto jerawat punggung klinik kulit, foto bisul di pantat, foto orang tato di paha, pokonya semua foto telanjang non-pornography di internet kita laporin semua biar kalo masuk penjara kira rame2," lanjut Chef Renatta.
Aksi pembelaan Chef Renatta ternyata turut menarik perhatian Chef Arnold.
Chef Arnold mengunggah ulang dukungan Chef Renatta di Instastory.
Chef Arnold menuliskan dukungannya pada Chef Renatta dan Tara Basro.
"Sayang org Indo kelihatannya kurang dewasa untuk pakai sosmed aka KOLOT jadinya NORAK dan MUNAFIK @tarabasro @renattamoeloek #Sayajugaikuttelanjang," tulis Chef Arnold.
Atas aksi Chef Arnold itu, Chef Renatta menggoda ayah satu anak itu.
'Ditunggu foto2 tahu sutra padat mu," tulis Chef Renatta.
Diberitakan Banjarmasinpost.co.id (grup Tribunlampung.co.id) sebelumnya, artis Tara Basro menjadi perbincangan di media sosial, terutama Twitter.
Pasalnya, Tara Basro sempat mengunggah foto topless di akun media sosial twitter pribadinya.
Foto Viral itu pun jadi perbincangan.
"Worthy of Love", demikian keterangan yang disertakan artis Tara Basro pada sebuah unggahan foto di akun Twitternya, Selasa (3/3/2020).
Di foto tersebut, Tara tampak tak berbusana.
Dia duduk menghadap ke samping, dengan tangan menutup payudaranya.
Namun saat ditelusuri Tribunnews.com, foto tersebut sudah tidak ditemukan di Twitter Tara Basro.
Terkait dengan foto topless yang diunggah Tara Basro, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Kepala Biro Humas Ferdinandus Setu angkat bicara.
Ferdinandus mengungkapkan, unggahan tersebut memenuhi unsur pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Meski demikian, ia mengatakan, unggahan tersebut belum sempat diturunkan (take down) oleh Kominfo.
"Bukan di-take down oleh Kominfo," kata Ferdinandus Setu.
Ferdinandus mengungkapkan, foto yang kini sudah tidak ditemukan di Twitter Tara Basro tersebut, memenuhi unsur pelanggaran UU ITE.
Terutama, Pasal 27 Ayat 1 tentang Kesusilaan.
Sementara di akun Instagram Tara Basro, fotonya berbalut swim suit, menyertakan keterangan yang lebih panjang.
Dia menggungah sebuah foto tubuh curvy-nya lengkap dengan lipatan perut dan stretch mark.
Melalui keterangan di unggahannya, Tara Basro mengungkapkan maksudnya mengunggah foto tersebut.
Ia ingin menyebarkan pesan positif pada semua orang dalam memandang tubuh masing-masing.
Ia juga menceritakan bagaimana dia sempat melihat tubuhnya dari sudut pandang yang negatif.
"Dari dulu yang selalu gue denger dari orang adalah hal jelek tentang tubuh mereka."
"Akhirnya gue pun terbiasa ngelakuin hal yang sama, mengkritik dan menjelek-jelekan," tulis Tara Basro.
Menurutnya, setiap orang seharusnya bersyukur dengan hal yang telah dimiliki.
"Andaikan kita lebih terbiasa untuk melihat hal yang baik dan positif, bersyukur dengan apa yang baik dan positif."
"Bersyukur dengan apa yang kita miliki dan make the best out of it daripada fokus dengan apa yang tidak kita miliki," tulis Tara Basro.
Tara Basro juga menyebut bahwa saat ini, ia telah mencintai tubuhnya apa adanya.
"Setelah perjalanan yang panjang gue bisa bilang kalau gue cinta sama tubuh gue dan gue bangga akan itu. Let yourself bloom," tulis Tara Basro dalam keterangan fotonya.
Unggahan Tara Basro tersebut kemudian banyak mendapat respons positif dari warganet dan rekan-rekan artis.
Banyak dari rekan artis yang menyematkan simbol hati di postingan Tara Basro tersebut.
"Preach it, queen," tulis Ernest Prakasa.
"You are gorgeous sister," tulis Sheryl Sheinafia.
"You are always loveable and worthy to be treated kindly. Especially by and from yourself," tulis Reza Gunawan.
"Oke. Aku akan makan nasi lagi. Yessss," tulis Imam Darto.
Selain dari rekan artis, Tara Basro juga banjir dukungan dari para warganet.
"Terima kasih, Mbak Tara. Saya merasa dimengerti," tulis akun @tyaskinan.
"You are amazing! I still have a long way to go to be able to stand at where you are right now. I don't know if I ever will be. I'm happy for you for being able to love yourself. You are amazing!" tulis akun @wirastani.
"Ya kak betul banget. Terkadang masih kurang bersyukur dan susah banget untuk mencintai tubuh diri sendiri.
Karena merasa tidak seperti mereka, merasa gendut, merasa tembem, merasa besar, merasa kurang, dan tanpa kita sadari itu semua adalah pikiran negatif yg seharusnya kita jauhi.
Thanks kak udah menyadarkan kita untuk bisa lebih percaya diri @tarabasro," tulis akun @mirthaayu.
Menkominfo tegaskan foto Tara Basro tak langgar UU ITE
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menilai foto yang diunggah artis Tara Basro di akun Twitternya pada Selasa (3/3/2020), tak melanggar pasal kesusilaan dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Pernyataan Johnny berbeda dengan pernyataan Kabiro Humas Kemenkominfo Ferdinand Setu, yang menyatakan foto tersebut melanggar UU ITE.
"Kata siapa melanggar UU ITE? Enggak lah. Harus dilihat baik-baiklah."
"Jangan semua hal itu didiametral begitu. Ada yang mengetahui itu."
"Evaluasinya adalah itu bagian dari seni atau bukan. Kalau itu bagian dari seni, maka itu hal yang biasa. Namanya juga seni," ujar Johnny G Plate di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
"Undang-undang bunyinya begitu. Tapi kasus diterapkan pada kegiatan yang mana itu harus dinilai dulu."
"Enggak bisa begitu saja. Karena, seni itu berbeda lihat sisi seninya."
"Tapi kalau pornografi, itu terang benderang. Jadi harus dipisahkan," lanjut Johnny G Plate.
Ia pun mengaku telah melihat foto yang ramai diperbincangkan itu, dan tak melihat ada pelanggaran UU ITE di dalamnya.
Saat pernyataannya dikonfrontasi dengan pernyataan humasnya, Johnny membantah humasnya menyatakan foto tersebut melanggar UU ITE.
Menurut Johnny, Ferdinand hanya menyampaikan foto tersebut berpotensi melanggar UU ITE.
Sehingga, hal itu tak serta merta menghakimi bahwa foto tersebut melanggar UU ITE.
"Tidak ada perbedaan. Kalau humasnya bilang Tara melanggar uu, itu salah humasnya."
"Tapi, humasnya tidak mengatakan begitu. Karena apa? Seni harus dilihat dari aspeknya masing-masing."
"Sebagian masyarakat pasti menilai itu ada manfaat karena itu penghormatan terhadap diri," ujar Johnny.
"Tapi sebagian juga melihat itu bisa dikaitkan dengan aturan yang lain. Lalu dipertentangkan dan hidup kita habis untuk mengurus pertentangan pendapat."
"Aduh, energi kita habis. Lebih baik hal yang positif dulu lah," lanjut dia.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio