Pilkada Bandar Lampung 2020
Cerita Bustomi Ditetapkan Sebagai Balon Wakil Wali Kota Bandar Lampung Dampingi Firmansyah
Bustomi menceritakan dinamika detik-detik penetapannya sebagai wakil Firmansyah dalam kontestasi politik Pilkada Bandar Lampung 2020.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bakal Calon Wakil Wali Kota Bandar Lampung Bustomi mengunjungi Kantor Tribun Lampung yang terletak di Jalan ZA Pagar Alam, Bandar Lampung, Senin (9/3/2020).
Kedatangannya itu ditemani oleh Liaison officer (LO) Firmansyah-Bustomi yakni Lukman Hakim dan Koordinator Sekretariat Firmansyah-Bustomi Heni Mariantika beserta tim Bandar Lampung Cerdas Berjamaah. Kunjungan tersebut diterima oleh News Manajer Tribun Lampung Yoso Muliawan.
Dalam kesempatan itu, Bustomi menceritakan dinamika detik-detik penetapannya sebagai wakil Firmansyah dalam kontestasi politik Pilkada Bandar Lampung 2020 atau Pilwakot Bandar Lampung 2020.
Duet akademisi melalui jalur perseorangan di KPU Bandar Lampung ini tidak serta merta terjadi.
Melainkan banyak dinamika yang harus dilalui untuk menetapkan pasangan ini maju sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung tahun ini.
• NasDem Umumkan Rekomendasi 4 Kabupaten di Lampung Pekan Depan
• Pilkada Serentak 2020, Bawaslu Lampung Soroti Netralistas ASN
• KPU Pesawaran Lantik 33 Personel PPK di 11 Kecamatan
• 716 Calon PPS Bandar Lampung Lulus Tes Tertulis, Tes Wawancara 11-13 Maret 2020
Bustomi mengatakan, keputusan yang diambilnya ini merupakan langkah yang tidak direncanakan.
Bahkan, Bustomi mengaku sempat alergi dengan politik.
"Saya sebenarnya alergi dengan politik, karena saya lihat politik itu kotor, kalau gak pake akhlak," ujar Bustomi, Senin (9/3/2020).
Kendati demikian, Bustomi akhirnya memutuskan untuk membantu Firmansyah maju di Pilwakot Bandar Lampung 2020.
"Awalnya saya sebagai LO, dan saya di sana sebagai tim sukses Firmansyah," ungkapnya.
Namun, lanjut Bustomi, melihat peta politik menyangkut rekomendasi partai poltik yang terus bergulir di Bandar Lampung, Firmansyah berubah pikiran, hingga memutuskan untuk memilih jalur independen.
Dalam mekanisme untuk maju melalui jalur independen, kata Bustomi, salah satunya Firmansyah harus mengambil Sistem Informasi Pencalonan (Silon) untuk penginputan dukungan.
"Salah satu syarat untuk mendapat Silon, balon independen harus menetapkan wakil terlebih dahulu," jelas Bustomi.
Sehingga, kata Bustomi, mau tidak mau Firmansyah harus menetapkan seorang wakil sebagai pendampingnya untuk melewati mekanisme jalur independen.
"Keputusan independen ini luar biasa, suatu saat, ketika mau mengambil Silon, itu kan harus jelas siapa wakilnya jadi mulai (cari wakil)," tuturnya.