Sudah Pasang Diskon Besar, Pendapatan PSK Asal China Tetap Menurun, Banyak yang Ganti Identitas
Wanita yang enggan disebut namanya itu mengatakan dia telah mengganti kewarganegaraannya ke "Asia" dalam beberapa direktori seks online.
Dalam Undang-Undang Reformasi Prostitusi 2003, hanya warga negara dan penduduk Selandia Baru yang diizinkan bekerja di industri seks.
Pilih-pilih klien
Persoalan berbeda dihadapi Lisa Lewis, seorang PSK terkemuka di Selandia Baru.
Kepada New Zealand Herald, Lisa mengungkapkan dia melakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular virus corona, dengan melakukan skrining klien.
"Saya memberi tahu klien bahwa mereka tidak dapat melakukan pemesanan jika mereka batuk, sakit tenggorokan, atau gejala pilek dan flu."
"Semua klien saya minta membersihkan diri setelah memegang uang," tutur Lisa.
"Saya minta mereka mandi di depan saya di mana saya meletakkan sabun yang telah saya beli untuk memastikan kebersihannya terjaga, dan saya tidak mencium klien."
Lebih lanjut, Lisa juga merasa kasihan pada para PSK China, karena banyak dari mereka lahir di Selandia Baru dan bahkan mungkin tidak pernah ke China.
"Saya merasa mereka telah didiskriminasi."
"Saya merasa sangat kasihan pada mereka, tapi mungkin juga ini sebabnya mereka berlindung di negara lain."
Perlakuan Rasis
Kasus Virus Corona yang berasal dari China berdampak pada perlakuan rasis.
Sebuah restoran China menolak melayani seorang pria Inggris dan istrinya keturunan Asia, karena ketakutan tertular virus corona.
Matthew Moore (37) dan Huang Quan Xiang (32) pergi untuk makan malam, setelah dia tiba dari Chengdu, China ke Inggris.
Dimana Kota Chengdu merupakan tempat tinggal dan bekerja pasangan suami istri ini.