Video Berita
Oknum Guru SD Matematika Cabuli 8 Anak Didiknya, Modal Rayuan dan Stetoskop
Video Berita Oknum guru matematika di Sekolah Dasar (SD) di Surabaya ditangkap polisi akibat kasus cabul yang ia lakukan.
Penulis: Gusti Amalia | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video Berita Oknum guru matematika di Sekolah Dasar (SD) di Surabaya ditangkap polisi akibat kasus cabul yang ia lakukan.
Kasus ini terbongkar saat korbannya bercerita ke orang tua mereka.
Korban sebanyak 8 orang anak.
Rinciannya, lima anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
• VIDEO Tutorial Hijab Pashmina oleh MUA Debby Ayu Cintya
• VIDEO Potret Rumah Zaskia Gotik Sebelum dan Sesudah Jadi Artis, Dulu Berlantai Tanah
• Polisi Ungkap Jaringan Narkotika Gadingrejo, Tangkap 4 Pelaku dalam Waktu 24 Jam
• Artis Pendatang Baru Honornya Rp 300 Juta, Tak Malu dengan Gerobak Mi Ayam di Depan Rumah
Oknum guru Sekolah Dasar di Surabaya diringkus unit Pelayanan Perempuan dan Anak, Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Pria bernama Nicolas Handy Biantoro itu terbukti melakukan pencabulan terhadap delapan anak yang merupakan tetangganya sendiri.
Aksi oknum guru 40 tahun tersebut terbongkar setelah para korban menceritakan apa yang dialaminya kepada orang tua mereka.
"Korban bersama orang tua mendatangi Polrestabes Surabaya untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Berdasarkan informasi itu,kami akhirnya lakukan penyelidikan dan menangkap tersangka dirumahnya tanpa perlawanan," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ardian Satrio Utomo, Kamis, (12/3/2020).
Saat ditangkap, Nico tak menyangkal telah melakukan perbuatan tak senonoh itu kepada para korban.
Modusnya, ia memanggil para korban dengan alasan akan dimandikan dan dirawat seperti anaknya sendiri.
"Korban dibujuk kalau sore itu dimandikan oleh tersangka.
Saat itulah aksi cabulnya dilakukan," lanjut Ardian.
Tak hanya memandikan korban,tersangka juga menggunakan stetoskop ala dokter untuk membujuk korban agar mau melepas bajunya.
"Pura-pura diperiksa seperti dokter.
Padahal tersangka ini tak punya keahlian tersebut.
Hanya untuk membujuk korban agar mau melepas bajunya," tandas mantan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak itu.
Akibat perbuatannya, ayah satu anak itu mendekam ditahanan Mapolrestabes Surabaya.
Kasus lain, aksi pencabulan di Sampang
Syaifullah warga Desa Panglegur Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pemekasan diamankan Polres Sampang karena melakukan pencabulan terhadap dua orang anak usia dini.
Parahnya salah satu korban tersebut sebut saja Melati merupakan anak dari pemilik kos yang saat ini Syaifullah beserta anak dan istrinya tinggal di kosan tersebut.
Kemudian diketahui Syaifullah beserta keluarganya sudah bertahun-tahun tinggal di kosan milik orangtua korban tersebut.
Kanit Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Sampang Ipda Syafriwanto mengatakan, bahwa pelaku sudah mengetahui korban sejak lama, sebab pelaku sudah lima tahun ngekos di kosan orangtua korban.
"Begitupun korban pastinya sudah mengenali pelaku," ujarnya kepada TribunMadura.com, Rabu (19/2/2020).
Ia menambahkan Melati juga sering berinteraksi dengan keluarga pelaku.
"Korban sering menggendong anak dari pelaku," ucapnya.
Untuk diketahui, korban satunya merupakan rekan melati.
Sedangkan kedua korban saat ini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di salah satu Kota Sampang.
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com
Videografer Tribunlampung/Gusti Amalia
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/oknum-guru-sd-matematika-cabuli-8-siswa-dan-siswinya-modal-rayuan-dan-stetoskop.jpg)