Virus Corona

1 Warga Bandar Lampung Diisolasi di RSUAM, Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona

Seorang warga Bandar Lampung dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Bandar Lampung, dengan status "dalam pengawasan" terkait virus corona.

Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad
Ilustrasi - Seorang warga Bandar Lampung dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Bandar Lampung, dengan status "dalam pengawasan" terkait virus corona. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang warga Bandar Lampung dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Bandar Lampung, dengan status "dalam pengawasan" terkait virus corona.

Pasien itu masuk RSUAM pada Sabtu (14/3/2020) siang.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana mengonfirmasi dirawatnya pasien dalam pengawasan itu, Sabtu malam.

Ia mengungkapkan pasien itu dirawat karena memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Tepatnya saat bersama-sama mengikuti seminar di Jawa Barat.

Gejala Flu dan Gejala Corona Beda, Kenali Tanda-tandanya dan Cara Pencegahan

Tenaga Medis di Indonesia Tertular Pasien Corona hingga Meninggal Dunia

Daftar Pesepakbola Dunia Terjangkit Virus Corona, Liga Italia Terbanyak

Kepala PPATK Meninggal Bukan karena Corona, Dirut RSUP Persahabatan Ungkap Penyebabnya

"Yang dirawat pasien dalam pengawasan. Warga Bandar Lampung. Karena ada riwayat kontak dengan penderita positif Covid-19 saat bersama-sama ikut seminar di Jawa Barat. Istilahnya, pasien dalam pengawasan," jelasnya.

Reihana menyatakan kondisi pasien tersebut secara umum dalam keadaan baik.

Adapun hasil diagnosis sementara, menurut dia, pasien ini dirawat dengan broncho pneumonia (radang paru).

"Dirawat dengan broncho pneumonia. Keadaan umum pasien baik. Pasien dirawat sesuai protap (prosedur tetap) pasien dalam pengawasan," katanya.

Ia mengungkap pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 69 tahun.

"Pasien laki-laki, usia 69 tahun. Mengalami batuk, sedikit demam, dan kadang agak sesak," ujar Reihana.

Pihaknya meminta masyarakat Lampung khususnya Bandar Lampung tetap tenang sembari terus meningkatkan kewaspadaan.

Ia mengimbau masyarakat menjaga stamina dan imunitas tubuh untuk menangkal virus, termasuk corona.

"Kalau stamina tubuh kita kuat, virus pasti akan kalah. Karena, sifat virus itu adalah self limites disesae, akan sembuh dengan sendirinya jika imunitas tubuh kita kuat," terang Reihana.

Menhub Positif Corona

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Hal tersebut disampaikan secara resmi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Sabtu.

"Atas izin keluarga yang disampaikan oleh Pak Kepala Rumah Sakit Gatot Soebroto tadi, adalah Pak Budi Karya, Pak Menhub. Ini kami sampaikan atas izin keluarga," katanya.

Pernyataan Praktikno dibenarkan pihak RSPAD Gatot Subroto yang menyebut telah merawat seorang menteri kabinet Joko Widodo. Menteri tersebut dirawat dengan nomor pasien 76.

"Saat ini beliau kami rawat di RSPAD. Sudah ada perbaikan," kata Wakil Kepala RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Albertus Budi Sulistyo.

Juru Bicara Menhub, Adita Irawati, sebelumnya mengabarkan Budi Karya mengalami sakit tifus.

Budi mengalami tifus setelah melakukan serangkaian kunjungan kerja.

"Saat ini Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi sedang beristirahat di rumah, karena gejala tifus setelah beberapa waktu lalu melakukan rangkaian kunjungan kerja ke luar kota. Selama beberapa hari ke Toraja, Luwuk, Wakatobi, Makassar, Parepare, Kertajati, dan Indramayu," paparnya lewat pesan singkat, Selasa (10/3/2020).

Budi diketahui berada di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar, Minggu (1/3).

BIJB merupakan tempat evakuasi 69 warga negara Indonesia yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess.

Di antara 69 awak Diamond Princess, ada satu orang yang positif terjangkit virus corona dan sempat diisolasi di KRI Soeharso.

97 Positif

Hingga kabar positifnya Menhub terjangkit corona, jumlah WNI yang mengidap virus corona bertambah 28 orang.

Total pasien positif corona di Indonesia pun melonjak menjadi 97 orang dari sebelumnya 69 orang.

Sebelum Menhub dipastikan positif corona, jumlah pasien disebut bertambah menjadi 96 orang.

"Jumlah kasus positif total ada 96 per hari ini (Sabtu). Dari terakhir kemarin kami laporkan 69, sekarang jadi 96," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, Sabtu.

"Ini (96 kasus) didapatkan dari tracking (penelusuran) yang kami kerjakan secara masif," imbuhnya.

Ia mengungkapkan kasus-kasus positif Covid-19 itu tersebar di delapan provinsi.

Masing-masing DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Banten.

"Kami lihat sebarannya sekarang melebar ke DKI Jakarta, Jawa Barat di sekitar DKI termasuk di Bandung, kemudian Tangerang (Banten). Di Jawa tengah sudah kami dapatkan kasusnya di Solo. Di Yogya, Bali, Manado (Sulawesi Utara), Pontianak (Kalimantan Barat)," papar Yuri.

Ia mengimbau pengawasan di setiap daerah terus diperketat dengan pendekatan case base (berbasis kasus) dan community base (berbasis masyarakat).

"Tapi harus fokus pada community base, berbasis pada masyarakat. Data akan kami rilis di website, website ini akan kami satukan ke BNPB," ujarnya.

Dari jumlah 97 kasus hingga Sabtu, ada delapan pasien yang dinyatakan sembuh.

Pasien dipastikan sembuh setelah dinyatakan negatif corona dalam dua kali pemeriksaan.

Yuri menyebut pasien-pasien yang sembuh tak lagi mengalami keluhan fisik. Seperti demam, batuk, atau gangguan pernapasan.

Selain itu, ia juga memastikan spesimen mereka sudah dites sebanyak dua kali dengan hasil negatif corona.

"Dua kali pemeriksaan tidak ditemukan lagi. Dua kali, negatif. Ini yang kami periksa di Tanah Air," kata Yuri.

"Indikasinya tidak ada keluhan fisik dan dua kali pemeriksaan virus dinyatakan negatif," imbuhnya.

Yuri kembali menekankan Covid-19 bisa sembuh melalui peningkatan imun tubuh.

Ia menegaskan penyebab pasien sampai meninggal dunia karena adanya faktor penyakit pendahulu.

Sejauh ini, jumlah pasien corona yang meninggal sebanyak lima orang.

Yuri menerangkan pemerintah tak lagi melakukan penelusuran dari satu kasus Covid-19 dengan cara yang saat ini dilakukan.

Pemerintah, ungkap dia, telah merumuskan cara lain untuk mempercepat penemuan kasus positif Covid-19 melalui pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Bencana Nasional"

Pemerintah telah membentuk Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona.

Tim yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 ini dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, penyebaran virus corona bukan lagi hanya darurat nasional. Melainkan telah menjadi bencana nasional.

Ia menyatakan hal itu ditandai dengan ditunjuknya kepala BNPB sebagai ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona.

"Bukan darurat nasional. Ini sudah bencana nasional. Darurat nasional bagaimana? Kalau dipegang BNPB, 'kan sudah bencana nasional ini," katanya, Sabtu (14/3).

Hal yang sama dikatakan Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kepala Staf Presiden Juri Ardiantoro.

Ia menyatakan pemerintah serius mengerahkan sumber daya yang dimiliki untuk pencegahan penyebaran virus corona.

"Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 7 (Tahun 2020) terkait percepatan penanganan COVID-19," ujar Juri, Sabtu. "Pada 13 Maret, BNPB ditunjuk sebagai koordinator. BNPB ini yang nanti mengkoordinir seluruh kementerian, lembaga, dan sumber daya yang diperlukan untuk secara maksimal pencegahan wabah," sambungnya.

World Health of Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia sejak awal mendesak Pemerintah Indonesia mendeklarasikan status darurat COVID-19 sebagai upaya pencegahan.

WHO sudah menetapkan penyebaran virus Corona jenis baru atau SARS-COV2, penyebab Covid-19, sebagai pandemi global.

Negara-negara yang telah menerapkan lockdown di sejumlah wilayah, yaitu China, Italia, Denmark, Filipina, dan Irlandia. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/tribunnetwork)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved