Virus Corona

Hal yang Belum Diketahui Para Ahli Mengenai Virus Corona Covid-19

Secara umum gejala yang ditunjukkan oleh infeksi virus corona di antaranya seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, hingga masalah pernafasan

Editor: wakos reza gautama
(Shutterstock)
Ilustrasi virus corona (Covid-19) global 

Selanjutnya, material genetik itu akan membajak metabolisme sel dan menyebabkan sel tersebut tidak berfungsi normal, melainkan malah bekerja memperbanyak virus.

"Virus membajak metabolisme sel dan seperti mengatakan 'Jangan lakukan fungsimu. Fungsimu sekarang adalah membantuku menjadi berlipat ganda dan membuat virus'," ujar dokter Spesialis Penyakit Menular di University Medical Center di Nashville, dr. William Schaffner mengilustrasikan apa yang dikerjakan virus dalam tubuh manusia.

Bagaimana virus menyebabkan masalah pernafasan?

Seteah virus berlipat ganda, mereka menyebar dan menginfeksi sel-sel yang ada di sekitarnya.

Gejalanya dimulai dari bagian belakang tenggorokan, orang yang terinfeksi akan mengalami sakit tenggorokan dan batuk kering.

Virus-virus itu kemudian menular dengan sangat cepat ke bagian bawah tubuh hingga mencapai tabung bronkial.

Ketika virus telah mencapai paru-paru, membran-membran mukosa jadi terinfeksi.

Akibatnya, alveoli atau lung sacs harus bekerja lebih keras untuk menjalankan fungsinya menyuplai oksigen ke darah yang akan dialirkan ke seluruh tubuh dan menghapus karbon dioksida dari darah sehingga dapat dihembuskan ke luar.

"Jika terdapat pembengkakan di sana, itu akan membuat oksigen lebih sulit bergerak melintasi membran mukosa," ujar Chief Clinical Officer Providence Helath System, dr. Amy Compton-Phillips.

Pembengkakan dan gangguan aliran oksigen dapat menyebabkan area di paru-paru penuh dengan cairan, nanah, dan sel mati.

Pada titik itu, infeksi paru yang disebut sebagai pneumonia bisa terjadi.

Bukan hanya paru-paru...

Paru-paru bukan menjadi satu-satunya organ vital yang terganggu akibat virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Dr. Compton-Phillips sudah menyebut infeksi ini bisa tersebar melalui membran mukosa, hidung, hingga turun ke rektum (dubur).

Jadi, ketika virus tidak terdeteksi ada di paru-paru, sebenarnya dia mungkin saja sudah menginfeksi sel-sel yang ada di sistem gastrointestinal.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved