Berita Nasional
WNA Tiba-tiba Jatuh di Pinggir Jalan Lalu Tewas di Bali, Polisi Beri Penjelasan
Seorang warga negara asing (WNA) ditemukan tak sadarkan diri diatas sepeda motor di Jalan Imam Bonjol, Pemecutan, Denpasar Barat Minggu (15/3/2020).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DENPASAR - Warga Denpasar dihebohkan dengan tewasnya seorang Warga Negara Asing (WNA) di Jalan Imam Bonjol Denpasar, Bali, Minggu (15/3/2020).
Dirinya tidak sadarkan diri lalu tewas di atas sepeda motornya di sebuah trotoar depan Angkringan Pring.
WNA tanpa baju itu sempat dikira hanya beristirahat di pinggir jalan tersebut, namun kemudian kondisi korban kemudian tidak sadarkan diri.
Kejadian itu diperkirakan berlangsung sekitar pukul 13.00 WITA.
Dikabarkan polisi dan petugas Palang Merah Indonesia (PMI) yang tiba di lokasi tidak ingin gegabah mendekati WNA tersebut, saat sekitar pukul 15.30 WITA untuk mengevakuasinya.
• Lampung Nihil Positif Corona, 1.823 Orang Dalam Pemantauan, 2 Pasien Dalam Pengawasan
• Hal yang Belum Diketahui Para Ahli Mengenai Virus Corona Covid-19
• AHY Jadi Ketum Partai Demokrat Gantikan SBY
• Wagub Jabar Ungkap Alasan Pesantren Tidak Perlu Libur, Meski Semua Sekolah Sudah Diliburkan
Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon Tribun Bali Minggu malam mengatakan, WNA tersebut dipastikan meninggal dunia akibat mengkonsumsi minuman keras jenis tuak.
"Informasi yang kita terima bule tersebut meninggal dunia. Dugaan sementara ia karena kebanyakan minum-minuman keras. Sekarang masih di RS Sanglah," ujarnya.
Lebih lanjut Kapolresta Denpasar mengatakan, identitas WNA itu belum diketahui.
"Identitas korban dan negaranya masih belum kita temukan sementara masih kita sebut Mr X," jelasnya.
Ia menepis bule meninggal dunia karena virus corona atau covid-19 dan berharap masyarakat tidak mengkaitkan dengan virus corona.
"Tidak ada kaitan dengan corona. Jangan dikaitkan ya karena sebelumnya dia itu habis dari tempat minuman keras. Untuk lokasinya ini masih kita dalami dimana ia terakhir minum," tambahnya.
"Untuk sementara itu, ini kita masih dalami semua. Kita harap jangan dikaitkan soal corona ya. Kita kabari jika ada perkembangan lebih lanjut," tutupnya.
Pengakuan Saksi Mata
Seorang warga negara asing (WNA) ditemukan tak sadarkan diri diatas sepeda motor di Jalan Imam Bonjol, Pemecutan, Denpasar Barat Minggu (15/3/2020).
Bule laki-laki itu bertumbuh gempal, berambut pendek (semi botak), celana pendek dan tidak mengenakan baju.
Diceritakan saksi, Iba (45) kepada Tribun Bali, saat itu Iba melihat bule tersebut melintas dari arah utara.
Ia memperhatikan bule tersebut bergerak atau berkendara sangat pelan.
"Tadi dia (bule) pelan-pelan bawa motornya. Dia naik motor dari arah utara terus ke selatan. Dia bawa motor sendiri tapi kayak kejang-kejang gitu," ujarnya dengan logat Madura.
Bule tersebut berkendara menggunakan sepeda motor Honda Kharisma warna hitam berplat DK 4267 FL.
Ia mengira saat itu bule tengah dalam keadaan mabuk dan terlihat kejang-kejang lalu menepi ke arah trotoar di samping Angkringan Pring depan pelinggih.
"Tadi jam 1-an saya lihatnya. Tak kira dia mabuk, kok bawa motor pelan-pelan padahal di depan sana (perempatan imam bonjol) ada polisi. Pas dilihat polisi ada dua orang nyamperin dia," lanjut Iba.
Namun saat disamperin Polisi dari Satlantas Polresta Denpasar, ia bingung karena melihat polisi hanya berdiam diri dan tidak membantu.
"Tadi ada dua polisi, cuman ndak berani nolongin. Dia kejang-kejang, ndak bisa ngomong juga," kata Iba.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menjelaskan petugas PMI dan Polisi enggan mendekati WNA tidak sadarkan diri tersebut karena mempertimbangkan aspek keselamatan diri saat di lokasi tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD).
"Sakit, ya karena riwayat sakitnya tidak diketahui maka petugas tidak berani menangani karena tidak pakai APD," jelas Joni kepada Tribun Bali.
Ia menambahkan, WNA tersebut kini sudah ditangani oleh ambulance dan petugas RS Wangaya dan dibawa ke RSUP Sanglah.
"Sekarang sudah ditangani ambulance dan petugas RS Wangaya dibawa ke RSUP Sanglah," ujarnya.
(Tribun Bali)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com