Wagub Jabar Ungkap Alasan Pesantren Tidak Perlu Libur, Meski Semua Sekolah Sudah Diliburkan

“Meski tidak diliburkan, orangtua jangan khawatir, mereka tetap punya orangtua, mulai dari kyai hingga rais am, tetap ada pimpinannya,” kata Uu.

Editor: Romi Rinando
KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dalam debat publik Pilgub Jabar terakhir, Jumat (22/6/2018). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta Pondok Pesantren Salafiyah tetap berkegiatan seperti biasa, meskipun sejumlah  sekolah diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona,

Menurut Uu, banyak perbedaan proses pembelajaran antara Pondok Pesantren Salafiyah atau pesantren tanpa sekolah, dengan lembaga pendidikan pada umumnya.

Uu mengatakan, orangtua santri pun tidak perlu khawatir anaknya terpapar virus corona selama di pesantren.

“Yang membedakan, pertama kegiatan dan orang-orang yang ada. Mereka semua mukimin, orangnya itu-itu juga, santrinya bukan yang mondar-mandir keluar, masuk kompleks," kata Uu usai peringatan Isra Miraj di Pondok Pesantren Assalafiyah 2 di Kecamatan Cibiuk, Garut, Minggu (15/3/2020).

s

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri peringatan Isra Miraj di Pondok Pesantren Assalafiyah 2 di Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut, Minggu (15/03/2020)(KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG)

Menurut Uu, santri di Ponpes Salafiyah tidak banyak berinteraksi dengan orang luar. Para santri dibatasi untuk keluar dari lingkungan Ponpes.

Virus Corona Masuk Israel,  Al-Aqsa Ditutup, Umat Yahudi Dilarang datang ke Tembok Barat dan Berdoa

Pelayanan Pajak Langsung di KPP Pratama Lampung Dihentikan Senin 16 Maret 2020, Antisipasi Corona

Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ingatkan Ridwan Saidi : Bicaralah yang Baik Kalau Tidak Diam

"Keluar ada izin, jadi sehari-hari interaksinya hanya dengan komunitasnya sendiri, seperti keluarga,” kata Uu.

Selain itu, menurut Uu, di lingkungan pesantren, para santri juga terjaga ibadahnya, di mana shalat bisa tepat waktu dan secara berjamaah. Dengan begitu, keimanan para santri pun semakin digembleng, hingga bisa tenang menghadapi wabah virus corona.

“Beda dengan sekolah biasa, banyak orang yang keluar masuk lingkungan sekolah,” kata Uu. Uu juga meminta orangtua wali santri tidak resah dan memberikan kepercayaan penuh soal anaknya kepada pimpinan pondok pesantren.

“Meski tidak diliburkan, orangtua jangan khawatir, mereka tetap punya orangtua, mulai dari kyai hingga rais am, tetap ada pimpinannya,” kata Uu.

Uu mengajak masyarakat, khususnya umat Muslim untuk memerangi wabah penyakit dengan praktik berwudhu, yang merupakan implementasi dari penerapan hidup bersih dan sehat.

“Kuatkan iman dan takwa agar hidup kita tenang. Saat tenang, imunitas akan tinggi, tapi kalau goyah, stres, pikiran terguncang, maka penyakit mudah datang dan menyerang, termasuk virus corona,” kata Uu.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan surat edaran yang meliburkan semua kegiatan di sekolah, terhitung mulai 16 Maret 2020 hingga 29 Maret 2020. (Artikel ini telah tayang di Kompas.com) 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved