Ramadan 2020
Apakah Hukum atau Diperbolehkan Melaksanakan Salat Witir dengan Hanya Satu Rakaat?
Shalat Witir salah satu amalan di bulan Suci Ramadan. Lalu, apakah hukum atau diperbolehkan melaksanakan salat witir dengan hanya satu rakaat?
Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Romi Rinando
Artinya: “Batas minimal kesempurnaan shalat witir adalah tiga rakaat. Yang lebih sempurna dari itu adalah lima rakaat, kemudian tujuh rakaat, kemudian sembilan rakaat. (Jumlah maksimal shalat witir adalah sebelas rakaat). Ini puncak keistimewaan shalat witir,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 100).
Sebagaimana diketahui, Shalat Witir satu rakaat boleh dilakukan.
Meski demikian, Shalat Witir satu rakaat menyalahi yang utama sehingga sebaiknya dilakukan minimal tiga rakaat.
Tetapi berapapun jumlah rakaat yang dipilih, seseorang harus menyudahi Shalat Witir-nya dengan bilangan ganjil satu rakaat menurut qaul yang rajih.
Adapun berikut ini adalah lafal niat Shalat Witir satu rakaat sebagai imam:
اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Sementara berikut ini adalah lafal niat Shalat Witir satu rakaat sendirian:
اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”
Adapun surat yang dibaca setelah pembacaan Surat Al Fatihah bersifat sunah.
Mereka yang shalat Witir sendiri dapat memilih surat mana saja yang mudah baginya untuk dibaca setelah Surat Al Fatihah.
Lazimnya dianjurkan pembacaan Surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas.