Penemuan Mayat di Bandar Lampung
Tinggal Bersama 4 ART, Warga Vila Citra yang Tewas Membusuk di Kamar Dikenal Temperamental
Pria lajang keturunan tionghoa ini biasa tinggal bersama empat orang ART. Sementara orangtua dan keluarga berada di luar provinsi Lampung.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dd (35) warga perumahan Vila Citra II Blok ditemukan tewas di dalam kamar oleh Asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah korban, Kamis (19/3) sekitar pukul 09.30 wib.
Pria lajang keturunan tionghoa ini biasa tinggal bersama empat orang ART.
Sementara orangtua dan keluarga berada di luar provinsi Lampung.
Silviani (19) salah satu ART yang bekerja di rumah korban mengatakan total ada 5 orang ART.
Hanya saja 1 orang kepala ART tidak menetap di rumah itu.
• Dua Hari Tidak Keluar, Warga Villa Citra Ditemukan Membusuk di Dalam Kamar
• BREAKING NEWS Geger Penemuan Mayat Membusuk di Rumah Mewah Vila Citra
• Tertular di Bogor, Pasien Bandar Lampung Positif Corona
• Cegah Penyebaran Corona, Kepala Terminal Rajabasa Sosialisasi kepada Penumpang Bus
"Kepala ARTnya pagi datang, sore pulang. Kalau yang nginap di sini cuma orang empat," ujar Silviani.
Ia menuturkan, sehari hari Dd biasanya setiap pagi pergi berangkat kerja.
Namun sudah dua hari sejak terakhir bertemu Selasa (17/3) malam, Dd tidak keluar kamar.
"Dengar dengar majikan saya ini kerja di pabrik. Ga tau juga, karena saya belum pernah ngobrol langsung," katanya.
Terakhir kali, lanjutnya, pertemuan antara majikan dan ART ini untuk menegur kinerja keempatnya.
"Emang suka marah gitu. Dia bilang kalau kerja itu yang benar. Setelah dari situ dia masuk kamar, sampai hari ini gak keluar keluar," jelasnya.
Sehari sebelumnya, Rabu (18/3) ART yang menyiapkan semua kebutuhan korban juga tidak bertemu.
Namun belum ada kecurigaan lantaran masih ada suara laptop dari dalam kamar korban.
"Kami pikir tidur, karena takut ganggu akhirnya kami biarkan saja," jelasnya.
Dua Hari Tidak Keluar
Asisten rumah tangga (ART) di sebuah rumah mewah perumahan Vila Citra II Blok R kaget setelah melihat darah di lantai dan dinding kamar majikan.
Ternyata, darah tersebut berasal dari tubuh Dd (35) majikan yang menghuni kamar.
Dd ditemukan tak bernyawa dengan posisi duduk di atas kursi menghadap sebuah meja, Kamis (19/3/2020) sekitar pukul 09.30 WiB.
Salah satu ART di rumah korban, Silviani (19) menyebut majikannya itu sudah dua hari tak keluar kamar.
Mereka nekat masuk dengan menggunakan kunci cadangan, karena khawatir ada hal yang tak diinginkan.
"Sebelum kita buka itu ada bau nyengat gitu. Iya kami kira itu bau sampah, tapi di depan pintu banyak lalat seliweran," kata Silviani.
Ternyata setelah pintu kamar terbuka, lanjut Silviani, aroma busuk semakin menyebar keluar kamar.
Sementara posisi mayat majikan yang duduk di kursi, sudah mengeluarkan darah hingga membasahi lantai dan dinding kamar.
"Dia biasa tinggal sendiri di rumah. Orangtua di Jakarta. Sodaranya juga banyak di luar kota, kalau orang tuanya paling sebulan sekali ke sini, "katanya.
Kronologi
Pagi itu, asisten rumah tangga ART bernama Melda (30) berniat membangunkan sang majikan untuk mengantarkan sarapan.
Namun, tidak ada respons dari dalam kamar yang berada di lantai tiga tersebut.
Melda pun bersama empat ART lainnya berinisiatif membuka paksa kamar tersebut.
Betapa kagetnya mereka saat melihat sang majikan sudah tak bernyawa dengan kondisi sudah membusuk.
Belum diketahui penyebab korban meninggal dunia.
Warga Perumahan Vila Citra, Bandar Lampung digegerkan dengan penemuan mayat pria, Kamis (19/3/2020) pagi.
Dd (34), warga Perumahan Vila Citra II Blok R12, ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya, sekitar pukul 09.30 WIB.
Saat ditemukan di lantai tiga rumahnya, kondisi jenazah sudah membusuk.
Diduga, korban sudah meninggal dunia dua hari sebelum ditemukan.
Jasad pria keturunan Tionghoa ini pertama kali ditemukan oleh kepala asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah mewah tersebut.
Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya korban.
Saat ini tim Inafis Polresta Bandar Lampung sudah melakukan olah TKP. (Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)