Tribun Bandar Lampung

Pria Lajang Tewas di Rumah Mewah, ART Lihat Darah di Lantai dan Dinding Kamar Korban

Kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Dd (35) warga Vila Citra II yang ditemukan tewas di dalam rumah sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad
Tim Inafis Polresta Bandar Lampung mengevakuasi mayat pria yang ditemukan di Perumahan Vila Citra II Blok R12, Kamis (19/3/2020). Pria Lajang Tewas di Rumah Mewah, ART Lihat Darah di Lantai dan Dinding Kamar Korban 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian Dd (35) warga Vila Citra II yang ditemukan tewas di dalam rumah sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis (19/3/2020).

Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Allagan mengatakan jenazah Dd sedang dilakukan autopsi.

"Setelah kita lakukan olah TKP, jenazah langsung dibawa ke RS Abdul Moeloek untuk dilakukan visum," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab kematian pria lajang penghuni rumah tersebut.

Namun dari hasil pemeriksaan ditemukan botol diduga minuman keras serta satu pucuk senjata api jenis FN.

Warga Vila Citra yang Tewas Membusuk di Kamar Disebut Punya Riwayat Penyakit Jantung

Kronologi Penemuan Mayat Pria Membusuk di Perumahan Mewah Vila Citra

Istri-Anak Pasien 01 Isolasi Diri, Enam Kerabat Pasien Positif Corona Warga Bandar Lampung Dipantau

Dosen-Mahasiswa Itera dan Unila Bikin Hand Sanitizer, Produk Sudah Dibeli Artis Ibukota

"Tidak ada tanda tanda kekerasan, saat ditemukan kondisi mayat sudah busuk. Apakah ada unsur lain kami masih menunggu hasil visum," jelas Evinater.

Dd ditemukan tewas di kamar pribadinya berada di lantai 3 rumah.

Sehari hari Dd tinggal bersama empat orang pembantu atau asisten rumah tangga (ART) yang berada di lantai 1.

Korban pertama kali ditemukan tewas oleh ART. Saat itu, ART curiga karena korban sudah dua hari tak keluar kamar.

Ia menuturkan, sehari hari Dd biasanya setiap pagi pergi berangkat kerja.

Namun sudah dua hari sejak terakhir bertemu Selasa (17/3.2020) malam, korban tidak keluar kamar.

Menurut Silviani, salah satu ART, pertemuan terakhir antara korban dan ART Selasa lalu untuk menegur kinerja empat ART.

“Dia bilang kalau kerja itu yang benar. Setelah dari situ dia masuk kamar, sampai hari ini gak keluar keluar," jelasnya.

Sehari sebelumnya, Rabu (18/3/2020) ART yang menyiapkan semua kebutuhan korban juga tidak bertemu.

Namun belum ada kecurigaan lantaran masih ada suara laptop dari dalam kamar korban.

"Kami pikir tidur, karena takut ganggu akhirnya kami biarkan saja," jelasnya.

Dua hari tak keluar kamar, ART berinisiatif nekat masuk ke kamar korban menggunakan kunci cadangan.

"Sebelum kita buka itu ada bau nyengat,” ujar Silviani.

“Kami kira itu bau sampah, tapi di depan pintu banyak lalat seliweran. Ternyata setelah pintu kamar terbuka, aroma busuk semakin menyebar keluar kamar,” imbuhnya.

ART kaget setelah melihat darah di lantai dan dinding kamar korban. Dd ditemukan tak bernyawa dengan posisi duduk di kursi menghadap sebuah meja.

Di area itu, ada darah dari tubuh korban membasahi lantai dan dinding kamar.

Melda (30) ART lainnya menerangkan, Kamis pagi berusaha membangunkan sang majikan untuk mengantarkan menu sarapan.

Namun setelah tak ada respon dari dalam kamar di lantai 3 rumah, ia bersama empat ART lainnya membuka paksa kamar tersebut.

Pria lajang ini diketahui tinggal bersama empat orang ART.

Orangtua dan keluarga berada di luar Provinsi Lampung.

"Dia biasa tinggal sendiri di rumah. Orangtua di Jakarta. Saudaranya juga banyak di luar kota, kalau orang tuanya paling sebulan sekali kesini, " kata Silviani (19).

Ia menambahkan, total ada 5 ART bekerja di rumah korban.

Satu kepala ART tidak menetap di rumah itu.

"Kepala ART-nya pagi datang, sore pulang. Kalau yang nginap disini cuma orang empat," ujar Silviani.

Ada Riwayat Jantung

Almarhum Dd (35) yang ditemukan tewas di dalam kamar memiliki riwayat penyakit jantung.

Hal ini disebut kerabat korban yang datang menyambangi rumah korban.

Pria yang tak mau menyebutkan namanya ini mengaku kenal korban sejak SMA.

"Waktu kecilnya Dd ini pernah operasi jantung," ujar teman korban.

Menurutnya, meski mengidap penyakit mematikan Dd tak mengurangi kebiasaan buruk konsumsi alkohol.

"Di lantai dasar ada ruang karaoke, biasanya suka minum di situ," katanya.

Korban kerap menegak miras juga disampaikan Silviani (19) ART di rumah korban. Menurutnya, Dd biasa minum bersama beberapa orang teman yang sengaja diundang ke rumah.(Tribunlampung.co.id/Joeviter Husain)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved